Sukses

Dopamin Adalah Zat Kimia, Kenali Fungsi, Jenis-Jenis dan Efek Sampingnya

Dopamin adalah salah satu zat kimia, yang berperan fungsi otak dan sistem saraf.

Liputan6.com, Jakarta Dopamin adalah salah satu zat kimia, yang berperan penting dalam fungsi otak dan sistem saraf. Dopamin diproduksi oleh neuron dalam otak, dan merupakan salah satu neurotransmitter yang paling banyak dipelajari. Dopamin ditemukan dalam berbagai bagian otak, termasuk area yang terkait dengan motivasi, penghargaan, dan gerakan.

Salah satu fungsi utama dopamin adalah sebagai neurotransmitter penghargaan. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti makan makanan enak, berhubungan seks, atau memenangkan sebuah pertandingan, otak akan melepaskan dopamin. Dopamin ini kemudian mengikat pada reseptor di neuron lain dalam otak, menyebabkan perasaan senang dan menyenangkan. 

Dopamin adalah zat yang juga terlibat dalam fungsi kognitif, termasuk perhatian, memori, dan belajar. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa dopamin meningkatkan aktivitas otak saat memproses informasi dan mengambil keputusan. Namun, terlalu banyak dopamin juga dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, kecanduan, dan gangguan mental.

Berikut ini fungsi dopamin yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023). 

 

2 dari 4 halaman

Fungsi

1. Regulasi emosi dan motivasi

Dopamin terlibat dalam pengaturan emosi dan motivasi, melalui jalur mesolimbik yang menghubungkan area ventral tegmental (VTA) dengan area akumbens (NAc). Jalur dopamin ini terlibat dalam respons otak terhadap hadiah, pengalaman menyenangkan, dan motivasi untuk melakukan tindakan yang sama lagi di masa depan. Ketika seseorang merasakan hadiah, seperti makanan yang enak atau kebahagiaan karena keberhasilan, sistem dopamin akan mengaktifkan jalur mesolimbik dan merangsang pelepasan dopamin di area akumbens.

Hal ini akan memperkuat tindakan tersebut, dan meningkatkan motivasi untuk mengulanginya di masa depan. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam jalur mesolimbik, dapat menyebabkan gangguan pada regulasi emosi dan motivasi. Penurunan kadar dopamin dalam jalur ini telah dikaitkan dengan depresi dan penurunan motivasi, sementara peningkatan kadar dopamin dalam jalur ini dapat menyebabkan kecanduan dan perilaku impulsif.

2. Pengaturan gerakan dan koordinasi motorik

Dopamin juga terlibat dalam pengaturan gerakan dan koordinasi motorik, melalui jalur nigrostriatal yang menghubungkan substantia nigra dengan striatum. Jalur dopamin ini berperan dalam memfasilitasi gerakan yang tepat, dan koordinasi motorik yang baik. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam jalur nigrostriatal dapat menyebabkan masalah gerakan, seperti tremor, kaku tubuh, dan kesulitan bergerak. Hal ini terjadi pada penyakit Parkinson, di mana neuron dopamin di substantia nigra mengalami degenerasi.

3. Regulasi fungsi kognitif

Dopamin juga terlibat dalam regulasi fungsi kognitif, melalui jalur mesokortikal yang menghubungkan VTA dengan korteks prefrontal. Jalur dopamin ini berperan dalam pengaturan perhatian, belajar, dan emosi. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam jalur mesokortikal telah dikaitkan dengan gangguan kognitif, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perhatian.

4. Pengaturan siklus tidur dan terjaga

Dopamin juga terlibat dalam pengaturan siklus tidur dan terjaga, melalui jalur hypothalamus-periventricular yang menghubungkan hipotalamus dengan area ventrolateral preoptic (VLPO). Jalur dopamin ini bekerja secara berlawanan dengan jalur orexin, yang merangsang terjaga dan menghambat tidur. Kadar dopamin yang tinggi dalam jalur hypothalamus-periventricular, dapat meningkatkan produksi hormon melatonin di mana akan mengatur siklus tidur dan terjaga.

5. Regulasi rasa sakit

Dopamin juga terlibat dalam regulasi rasa sakit, melalui jalur periaqueductal gray (PAG) dan nucleus accumbens (NAc). Jalur dopamin ini terlibat dalam mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan pelepasan endorfin, yaitu senyawa alami yang dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan perasaan senang. Oleh karena itu, dopamin juga sering dihubungkan dengan perasaan bahagia dan kenyamanan.

6. Regulasi perilaku sosial

Dopamin juga terlibat dalam regulasi perilaku sosial, melalui jalur mesocorticolimbic yang menghubungkan VTA dengan korteks prefrontal juga striatum ventral. Jalur dopamin ini berperan dalam pengaturan perilaku sosial, seperti kepercayaan, empati, dan rasa sosial. Kekurangan dopamin dalam jalur ini telah dikaitkan dengan gangguan perilaku sosial, seperti gangguan spektrum autis.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis

- Dopamin mesolimbik

Dopamin mesolimbik adalah jenis dopamin yang terlibat dalam sistem penghargaan otak. Jalur dopamin mesolimbik, menghubungkan area ventral tegmental (VTA) di otak dengan area akumbens (NAc), amygdala, dan korteks prefrontal. Jalur ini terlibat dalam pengaturan perasaan senang, termotivasi, dan merasa terpuaskan. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti makan makanan enak, berhubungan seks, atau memenangkan sebuah pertandingan, otak akan melepaskan dopamin mesolimbik.

- Dopamin mesokortikal

Dopamin mesokortikal terutama terlibat dalam regulasi fungsi kognitif dan emosional. Jalur dopamin mesokortikal, menghubungkan VTA dengan korteks prefrontal. Jalur ini terlibat dalam pengaturan perhatian, belajar, dan emosi. Kekurangan dopamin mesokortikal telah dikaitkan dengan gejala seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perhatian.

- Dopamin nigrostriatal

Dopamin nigrostriatal terlibat dalam kontrol gerakan dan koordinasi motorik. Jalur dopamin nigrostriatal menghubungkan substantia nigra (SN) di otak dengan striatum, yang mengatur aktivitas motorik dan memori gerakan. Kekurangan dopamin dalam jalur ini dapat menyebabkan masalah gerakan seperti tremor, kaku tubuh, dan kesulitan bergerak, seperti yang terjadi pada penyakit Parkinson.

- Dopamin tuberoinfundibular

Dopamin tuberoinfundibular terlibat dalam pengaturan produksi hormon prolaktin oleh kelenjar hipofisis. Jalur dopamin tuberoinfundibular menghubungkan hipotalamus, dengan kelenjar hipofisis anterior di mana dalam jalur ini akan menghambat produksi prolaktin. Kekurangan dopamin dalam jalur ini, dapat menyebabkan peningkatan produksi prolaktin yang menyebabkan masalah kesehatan seperti hiperprolaktinemia.

- Dopamin periventricular

Dopamin periventricular merupakan jenis dopamin yang ditemukan di sekitar ventrikel otak. Jalur dopamin periventricular terlibat dalam pengaturan pelepasan hormon pertumbuhan, dan prolaktin oleh kelenjar hipofisis. Kekurangan dopamin dalam jalur ini, dapat menyebabkan peningkatan produksi prolaktin dan masalah kesehatan seperti hiperprolaktinemia.

- Dopamin retina

Dopamin juga ditemukan dalam retina mata dan terlibat dalam regulasi aktivitas sel-sel fotoreseptor. Dopamin dalam retina berfungsi untuk mengurangi sensitivitas sel-sel fotoreseptor, terhadap cahaya terang dan meningkatkan sensitivitas sel-sel fotoreseptor terhadap cahaya rendah. Kekurangan dopamin dalam retina dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti myopia.

4 dari 4 halaman

Efek Samping

Efek samping dari dopamin bisa sangat bervariasi, tergantung pada dosis, durasi penggunaan, dan individu yang menggunakannya. Berikut beberapa efek samping dopamin:

1. Gangguan irama jantung

Pemberian dosis tinggi dopamin, bisa menyebabkan gangguan irama jantung seperti takikardia atau fibrilasi atrium. Ini terjadi karena dopamin dapat mempengaruhi konduksi listrik pada jantung, dan mempercepat detak jantung. Efek samping ini lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.

2. Tekanan darah meningkat

Pemberian dopamin dalam dosis yang tinggi, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Efek samping ini bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan mual. Namun, pada pasien dengan tekanan darah rendah, dopamin bisa digunakan untuk meningkatkan tekanan darah.

3. Gangguan sirkulasi perifer

Pemberian dosis tinggi dopamin, juga bisa menyebabkan gangguan sirkulasi perifer. Hal ini disebabkan karena dopamin dapat mengakibatkan vasokonstriksi pada arteri perifer, yang mengurangi aliran darah ke kaki dan tangan. Efek samping ini bisa menyebabkan kesemutan dan kemerahan pada kaki dan tangan.

4. Gangguan ginjal

Pemberian dopamin dalam dosis yang tinggi, juga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Hal ini terjadi karena dopamin dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring zat-zat yang tidak diperlukan dalam darah. Efek samping ini bisa menyebabkan peningkatan kadar kreatinin dan urea dalam darah.

5. Gangguan psikologis

Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam otak, juga bisa menyebabkan gangguan psikologis. Misalnya, kadar dopamin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan obsesif-kompulsif. Di sisi lain, kadar dopamin yang terlalu rendah bisa menyebabkan depresi dan gangguan Parkinson. 

6. Kecanduan

Obat-obatan yang meningkatkan kadar dopamin dalam otak, seperti kokain dan amfetamin, bisa menyebabkan kecanduan. Hal ini terjadi karena dopamin memainkan peran penting dalam sistem hadiah otak. Ketika seseorang menggunakan obat-obatan tersebut, otak akan memproduksi dopamin secara berlebihan, yang memperkuat perilaku tersebut dan memicu keinginan untuk menggunakan kembali obat tersebut.Â