Sukses

18 Macam Sholat Sunnah Dalam Islam, Lengkap dengan Dalilnya

Macam-macam sholat sunnah dalam Islam, beserta dengan dalilnya.

Liputan6.com, Jakarta Sholat sunnah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah islam. Sholat sunnah adalah sholat yang dilakukan oleh umat Islam selain sholat wajib lima waktu. Kata Sunnah berarti cara Nabi Muhammad SAW, dan sholat sunnah adalah yang dia lakukan secara teratur. Sholat sunnah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan dalam Islam. 

Sholat sunnah memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala ekstra dan mendekatkan diri kepada Allah dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Doa-doa ini dapat dilakukan secara individu atau berjamaah, dan ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan. Ada beberapa jenis sholat sunnah, masing-masing dengan karakteristik dan manfaat yang unik.

Melakukan sholat Sunnah dianggap sebagai tindakan ibadah yang membantu seorang Muslim untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan Allah. Sholat sunnah ini juga diyakini memiliki manfaat jasmani dan rohani, antara lain menguatkan iman, mensucikan hati, serta meningkatkan perhatian dan konsentrasi saat shalat wajib.

Lantas apa saja sholat sunnah yang bisa dilakukan oleh umat muslim? Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, macam-macam sholat sunnah dalam Islam, Rabu (29/3/2023).

2 dari 5 halaman

1. Sholat Idul Fitri dan Idul Adha

Sunnah adalah salah satu hukum dalam Islam, dimana suatu perbuatan atau ibadah jika dilakukan akan mendapat pahala dan jika dibiarkan tidak berdosa. Shalat sunnah sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena shalat sunnah bersumber dari hadits-hadits Nabi. Sholat sunnah adalah sholat tambahan untuk melengkapi sholat fardhu/sehari-hari yang merupakan sholat lima waktu yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW.

“Dan dirikanlah shalat (pada) dua ujung (dari) siang dan (pada) menjelang malam. Sesungguhnya perbuatan baik menghapus perbuatan buruk. Itu (adalah) peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Surah Hud 11:114)

Berikut ini disajikan jenis-jenis sholat sunnah dalam Islam.

1. Sholat Idul Fitri dan Idul Adha

Jumlah raka'at dalam sholat Idul Fitri dan Idul Adha adalah 2 raka'at. Pada raka'at pertama dilakukan takbir sebanyak 7 kali, sebelum membaca surat Al-Fatihah, dan pada rakaat kedua takbir sebanyak 5 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

Ibnu Abbas Ra berkata: “Saya shalat Idul Fitri bersama Rasulullah SAW dan Abu Bakar dan Umar, dia semua melakukan shalat sebelum khutbah.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

 

2. Sholat Gerhana Matahari dan Bulan (Khusuf).

Jumlah rakaat dalam shalat gerhana matahari dan bulan, adalah dua rakaat. Dengan membaca Al-Fatihah empat kali, ruku' empat kali dan sujud empat kali pada raka'at pertama setelah ruku' dan i'tidal baca lagi Surat Al-Fatihah, lalu lanjutkan ruku' sekali lagi, dan i'tidal lagi Lalu sujud seperti biasanya. Kemudian pada raka'at kedua juga lakukan hal yang sama seperti pada raka'at pertama.

“Matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah. Allah takut akan hamba-Nya dengan keduanya. Gerhana matahari bukan karena kematian seseorang atau kelahirannya. Maka ketika kamu melihat itu, maka berdoalah untuk selesainya gerhana. “ (HR Bukhari & Muslim)

 

3. Sholat Istisqa

Sholat istisqa terdiri dari dua rakaat yang dilakukan untuk memohon turun hujan. Hukum shalat istisqa adalah sunnah muakkad bagi mereka yang terkena dampak kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya.

Lalu aku berkata, “Mintalah ampunan (dari) Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Dia akan menurunkan (hujan dari) langit ke atasmu (dalam) kelimpahan, dan memberimu kekayaan dan anak-anak, dan membuatkan untukmu taman dan membuatkan untukmu sungai. (Al Quran Surat An Nur Ayat 10-12)

 

 

3 dari 5 halaman

4. Sholat Rawatib

Sholat Rawatib adalah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu (sholat 5 waktu setiap hari). Sholat Rawatib dilakukan sebelum sholat fardhu disebut shalat Qobliyah sedangkan sholat Rawatib dilakukan setelah sholat fardhu disebut shalat Ba'diyah.

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat sunnah rawatib 12 rakaat sehari semalam, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR Muslim No.728)

 

5. Sholat Hajat

Sholat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan atas niat (keinginan/kebutuhan) yang dikabulkan Allah. Hajat yang dimaksud di sini adalah hajat yang dibenarkan hukum Islam, baik berupa perlindungan maupun prestasi. Shalat ini dilakukan beberapa kali, biasanya sampai 7 malam berturut-turut.

“Siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian shalat dua rakaat (sholat Hajat) dan menyempurnakan rakaatnya kemudian Allah mengabulkan apa yang dimintanya cepat atau lambat” (HR Ahmad)

 

6. Sholat Tahajud

Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari, dimulai setelah isya hingga subuh atau menjelang subuh, dan setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar, hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam arti “Tahajud” yaitu “Bangun dari Tidur” . Jadi syarat shalat tahajud adalah “tidur dulu”. Hukum Sholat Tahajud merupakan sunnah Muakkad yang sangat dianjurkan karena menurut hadits, sholat nabi yang paling mendasar dilakukan setelah sholat fardhu adalah sholat tahajud. Jumlah rakaat minimal 2 rakaat dan maksimal tidak terbatas.

“Dan dari malam bangunlah dari tidur untuk shalat dengannya (sebagai) tambahan untukmu; mungkin yang akan mengangkatmu Tuhanmu (ke) stasiun yang terpuji. (Al Quran Surat Al-Isra Ayat 79)

 

7. Sholat Istikharah 

Sholat istikharah adalah sholat sunnah dua rakaat untuk memohon kepada Allah pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang tidak dapat ditentukan juga. Yaitu jika seseorang berkedudukan dan mencita-citakan suatu tujuan untuk bekerja, sementara dia ragu-ragu untuk menentukan pilihannya, apakah melakukan atau tidak, mengambilnya atau tidak.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kita istikharah dalam setiap urusan yang kita hadapi sebagaimana beliau mengajarkan kita sebuah surah dari Al-Qur'an. Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Jika salah satu dari kalian menghadapi masalah maka ruku' (sholat) dua rakaat yang bukan merupakan sholat wajib.” (HR Al Bukhari No.1162)

 

8. Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan pada saat Dhuha yaitu waktu matahari mulai terbit sekitar pukul 7 sejak terbitnya (sekitar pukul tujuh pagi) hingga waktu Zuhur. Jumlah rakaat minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekaligus salam.

“Barangsiapa yang shalat Dhuha empat rakaat sebelumnya, maka dia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)

4 dari 5 halaman

9. Sholat Taubat

Sholat Taubat adalah sholat sunnah yang dilakukan sebagai pertobatan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Shalat Taubat juga merupakan bentuk ungkapan penyesalan kita kepada Allah dan sebagai pernyataan bahwa kita akan kembali kepada ketaatan dan tidak akan berbuat dosa.

“Dan orang-orang yang berbuat maksiat atau menganiaya diri sendiri – mereka mengingat Allah lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka – dan siapa (yang dapat) mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak bertahan pada apa yang mereka kerjakan sedangkan mereka mengetahui.” (Al Quran Surat Al-Imran Ayat 135)

 

10. Sholat Tahiyatul masjid

Sholat Tahiyatul masjid adalah sholat 2 rakaat yang dikerjakan saat memasuki masjid, sebagai bentuk penghormatan kepada masjid. Karena masjid termasuk Baitullah (Rumah Allah), maka diperlukan bentuk penghormatan. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata “Tahiyatul Masjid” yaitu “menghormati masjid”.

“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah ia shalat dua rakaat sebelum ia duduk.” (HR Al-Bukhari 537 dan Muslim No. 714)

 

11. Sholat Wudhu

Sholat wudhu adalah sholat yang dilakukan setelah selesai wudhu. Tata cara shalat wudhu sama dengan tata cara shalat fardhu, hanya niat saja yang membedakannya.

“Rasulullah SAW berkata kepada Bilal: Katakan padaku amal apa yang kamu harapkan dalam Islam karena aku mendengar suara dua sandalmu di surga? Bilal menjawab : Tidak ada amal ibadah yang paling aku inginkan selain setiap aku berwudhu baik siang maupun malam aku selalu sholat sesudahnya sepuasnya”. (HR Bukhari)

 

12. Doa Jenazah

Shalat jenazah adalah shalat yang tidak perlu ruku' dan sujud. Yang kami lakukan hanyalah berdiri, takbir empat kali dengan beberapa bacaan dan doa-doa tertentu kemudian salam.

“Barangsiapa yang menjenguk jenazah hingga disembah, maka ia mendapat satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya pergi ke kubur, maka mendapat dua qirat”. Ditanya, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath? Dia menjawab, Seperti dua gunung besar. ”  (HR Muttafaq 'alaih)

 

13. Sholat Awwabin

Shalat Awwabin adalah shalat sunnah yang dilakukan antara Maghrib dan Isya. Waktu antara Maghrib dan Isya biasanya diabaikan. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk kembali kepada Allah (“awwabin”) pada saat lalai, dengan melakukan shalat ini antara Maghrib dan Isya, baik melalui shalat, dzikir, membaca tasbih, tahlil, tahmid, tamjid dan membaca Al-Quran.

“Barangsiapa yang sholat 6 rakaat setelah maghrib, disela-sela tidak berbicara kotor, maka dia mendapat pahala ibadah selama 12 tahun.” (HR Abu Hurairah)

5 dari 5 halaman

14. Sholat Safar

Shalat Safar adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika akan bepergian sebanyak 2 rakaat dan begitu juga ketika pulang sebanyak 2 rakaat.

“Jika kamu keluar dari rumahmu maka lakukanlah sholat dua rakaat yang akan menjauhkanmu dari keburukan yang ada di luar rumah. Jika Anda memasuki rumah Anda, maka lakukanlah sholat dua rakaat yang akan menjaga Anda dari keburukan yang masuk ke dalam rumah. ”  (HR Al-Bazzar, dinilai oleh Al-Albani)

 

15. Sholat Tarawih

Shalat tarawih adalah shalat sunnah setelah shalat Isya' di bulan Ramadhan. Doa ini akan menggandakan pahala dan pahala kita setelah berpuasa .

“Apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad, baik di bulan Ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11 rakaat. “ (HR Bukhari)

 

16. Sholat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah muakad (di anjurkan) yang biasanya dilakukan dengan sholat tarawih. Sholat witir terdiri dari 1, 3, 5, 7 hingga 11 rakaat.

“Witir itu hak, maka siapa yang suka melakukan 5, lakukanlah. Siapa yang suka melakukan 3, lakukanlah. Dan siapa yang suka 1, maka lakukanlah. ( HR Abu Daud dan Nasai)

 

17. Sholat Hajat

Sholat hajat adalah sholat sunnah yang terdiri dari 2 rakaat untuk memohon agar niat kita dikabulkan/diizinkan oleh Allah SWT. Sholat ini minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.

“Barangsiapa yang niatnya kepada Allah atau kepada seseorang, maka berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat, lalu memuji Allah, membaca shalawat, Nabi SAW, dan berdoa…” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah )

 

18. Sholat Isyroq

Shalat Isyroq merupakan bagian dari shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Waktu dimulai dari matahari setinggi gelombang (15 menit setelah matahari terbit) setelah sebelumnya melakukan shalat Shubuh berjamaah.

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat Shubuh berjamaah kemudian dia duduk sambil membaca Allah sampai matahari terbit, kemudian dia mengerjakan shalat dua rakaat, maka dia seperti mendapatkan pahala haji dan umrah.” (HR Tirmidzi No.586)

 

Kesimpulannya, Sholat Sunnah adalah bagian penting dari ibadah Islam yang memberi umat Islam kesempatan untuk mendapatkan pahala ekstra dan mendekatkan diri kepada Allah. Mereka tidak wajib, tetapi melakukannya secara teratur sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat memperkuat iman mereka dan meningkatkan kesejahteraan spiritual dan fisik mereka.

Demikian macam-macam sholat sunnah dalam Islam. Semoga artikel ini memberi manfaat dan selalu berdoa kepada Allah untuk tetap berada di sisi-Nya sampai akhir hayat.