Liputan6.com, Jakarta Dengki adalah salah satu penyakit hati dan sifat tercela yang dilarang dalam Islam. Sifat ini muncul ketika melihat teman, kerabat, atau tetangganya mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan. Mereka ingin kenikmatan yang dimiliki orang lain itu berpindah pada dirinya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Islam, dengki dikenal dengan istilah hasad. Anda mungkin pernah menemui seseorang yang memiliki sifat dengki. Padahal, sikap ini dapat berbahaya untuk diri sendiri yakni hati akan mengalami kegelisahan selama di dunia.
Dengki adalah sikap yang merujuk pada kedengkian terhadap orang lain ataupun dengki dengan segala hal yang menimpa kamu sendiri. Hal ini tentunya penting untuk dihindari sebagai seorang muslim.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian dengki beserta bahaya dan cara mencegahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023).
Pengertian Dengki
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dengki adalah menaruh perasaan marah (bensi, tidak suka) karena iri yang amat sangat keberuntungan orang lain. Secara sederhana, dengki adalah sifat yang menginginkan nikmat orang lain hilang.
Dikutip dari laman Kemenag, pengertian dengki adalah menginginkan nikmat yang dimiliki orang lain dan menghendaki nikmat tersebut berpindah kepada dirinya. Dengki berawal dari sikap tidak menerima nikmat yang diberikan Allah kepadanya, karena ia melihat orang lain diberi nikmat yang dianggap lebih besar. Dengki pun bisa timbul bila seseorang menganggap dirinya lebih berhak mendapatkan nikmat dibanding orang lain.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua dengki atau hasad itu dilarang. Dalam hadits riwayat Abdullah bin Mas’ud, ada dua dengki yang diperbolehkan. Dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak boleh dengki kecuali dalam dua hal: (kepada) seorang yang Allah berikan harta, lantas ia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran (ketaatan) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu), lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.” (HR Bukhari no 1409 dan Muslim no 1352)
Dalam hadits lain, sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma pun pernah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Tidak boleh dengki kecuali dalam dua hal: (pertama) kepada seorang yang telah diberikan Allah (hafalan) Alquran lalu ia membacanya siang dan malam, (kedua) kepada seorang yang dikaruniai Allah harta kekayaan, lalu ia menginfakkan harta itu di jalan Allah siang dan malam.” (HR Bukhari no 7529 dan Muslim no 1350)
Sikap dengki adalah sikap tercela yang menginginkan kenikmatan orang lain menghilang. Dengki seperti ini yang dilarang bahkan hukumnya haram dalam Islam.
Advertisement
2. Bahaya Sikap Dengki
Setelah kita mengetahui pengertian dengki, sekarang yang perlu kita ketahui adalah apa saja bahaya penyakit hati ini. Ada cukup banyak bahaya dengki, tapi kita bicarakan tiga saja yang kiranya sudah mewa- kili bahaya lainnya. Pertama, kedengkian akan melenyapkan seluruh amal kebaikan kita, sebagaimana api membakar kayu bakar. Sabda Rasulullah Saw. menjelaskan bahaya ini.
"Menjauhlah engkau semua dari dengki karena dengki itu akan memakan segala amal kebaikan. bagaikan api melahap kayu bakar." (HR. Abu Dawud)
Kedua, dapat menghancurkan seluruh catatan amal saleh. Dengki pun bisa menimbulkan kebencian, sehingga ia sulit berbuat kebaikan pada orang yang ia dengki. Pada saat yang sama ia pun akan sulit menerima kebaikan yang diberikan orang itu.
Ketiga, bahaya yang lainnya adalah orang dengki akan sangat lelah. Sebab ia tidak pernah puas dengan nikmat yang telah Allah karuniakan. Pikiran dan hatinya menjadi tumpul karena selalu memikirkan dan cemburu atas kenikmatan orang lain. Bila dengkinya memuncak akan mendorongnya untuk berbuat apapun dengan menghilangkan kenikmatan orang lain, termasuk mencuri, memfitnah, bahkan membunuhnya. Dampak terpaling besar adalah hancurnya tali persaudaraan dan tumbuh suburnya kebencian.
Meskipun penyakit hati ini tidak terlihat dengan kasat mata, namun efeknya terhadap jiwa dan tatatan sosial sangat nyata. Berikut dampak dari dengki secara psikologi, yakni:
1. Membentuk jiwa yang tidak mau mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah (kufur nikmat).
2. Menyiksa diri sendiri karena hatinya tak tenang yang disebabkan munculnya rasa tidak nyaman atas kebahagiaan orang lain.
3. Munculnya ghibah, fitnah dan sebagainya yang dapat menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan ikatan persaudaraan sesama.
4. Munculnya kebencian dan permusuhan yang dapat menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang tak terbatas.
3. Cara Mencegah Dengki
Adapun beberapa cara untuk dapat mencegah sikap dengki tumbuh dalam hati kita adalah:
a. Memahami konsep takdir Allah SWT dengan benar menurut syariat Islam, dengan paham akan konsep takdir Allah, maka kita akan paham juga dengan segala nikmat, rizki, serta apapun yang kita alami tidak terlepas dari ketentuan takdir Allah. Dengan demikian, semoga tidak timbul dalam diri kita perasaan iri dan dengki terhadap nikmat yang didapat orang lain.
b. Senantiasa memohon kepada Allah SWT, agar dihindarkan dari berbagai macam penyakit hati termasuk dengki.
c. Senantiasa mendalami dan memahami kedudukan Al-Quran dan Hadits, agar dapat belajar dan memahami akidah Islam yang benar, baik itu tentang keimanan, maupun syariat dan kemudian mengamalkannya. Sebab akidah yang benar merupakan sumber segala kebaikan dan perbaikan.
d. Jadikanlah akhirat sebagai tujuan akhir, karena di akhirat kita akan hidup kekal selamanya.
e. Jangan jadikan dunia dan segala perhiasannya sebagai acuan dalam hidup, karena dunia ini hanya sementara.
f. Senantiasa berusaha membersihkan hati dengan melakukan kebaikan-kebaikan menurut syariat Islam.
g. Selalu dermawan dan menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT siang dan malam.
Advertisement