Liputan6.com, Jakarta Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik. Mineral ini biasanya terdapat di dalam sel, jaringan, dan cairan tubuh seperti halnya darah, urine, dan keringat.
Baca Juga
Advertisement
Elektrolit adalah mineral yang memiliki fungsi untuk mendukung aktivitas sel dalam jaringan tubuh seperti saraf dan otot. Elektrolit juga berperan penting dalam memelihara fungsi jantung dan menjaga kadar cairan tubuh tetap seimbang.
Elektrolit adalah mineral yang bisa diperoleh dari makanan dan minuman seperti buah, sayur, elektrolit atau minuman isotonik, infused water, air mineral, atau suplemen tertentu. Selain melalui makanan dan minuman, elektrolit kadang juga diberikan pada tubuh manusia melalui infus.
Ada banyak sekali jenis elektrolit yang ada dalam tubuh manusia. Setiap jenis elektrolit memiliki fungsinya masing-masing. Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023).
Jenis-Jenis Elektrolit
Ada berbagai jenis elektrolit yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing dalam tubuh. Adapun jenis-jenis elektrolit dalam tubuh ini adalah sebagai berikut:
1. Natrium
Natrium adalah elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengendalikan cairan dalam tubuh, dan mengatur kontraksi otot serta fungsi saraf.
2. Kalium
Kalium adalah elektrolit yang berfungsi untuk mengatur irama dan pompa jantung, menjaga tekanan darah tetap stabil, mendukung aktivitas listrik saraf, mengatur kontraksi otot dan metabolisme sel, serta menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan elektrolit. Jumlah kalium normal berada di kisaran 3,5–5 millimole/liter (mmol/L).
3. Klorida
Klorida adalah elektrolit yang berfungsi untuk menjaga pH atau tingkat keasaman darah, jumlah cairan tubuh, dan aktivitas saluran pencernaan. Normalnya, kadar klorida dalam tubuh adalah 96–106 mmol/L.
4. Kalsium
Kalsium merupakan mineral dan elektrolit penting yang berperan untuk menstabilkan tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot dan aktivitas listrik saraf, menguatkan tulang dan gigi, serta menunjang proses pembekuan darah.
5. Magnesium
Magnesium adalah elektrolit yang berperan penting dalam proses pembentukan sel dan jaringan tubuh, menjaga irama jantung, serta mendukung fungsi saraf dan kontraksi otot. Mencukupi kebutuhan magnesium juga bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur pada penderita insomnia. Normalnya, kadar magnesium dalam tubuh ialah 1,4–2,6 mg/dL.
6. Fosfat
Fosfat adalah elektrolit yang berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, menghasilkan energi, serta mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
7. Bikarbonat
Bikarbonat adalah jenis elektrolit yang berfungsi untuk menjaga pH darah tetap normal, menyeimbangkan kadar cairan tubuh, dan mengatur fungsi jantung. Normalnya, kadar bikarbonat dalam tubuh berkisar antara 22–30 mmol/L.
Advertisement
Fungsi Elektrolit
Manusia sangat bergantung pada elektrolit untuk dapat bertahan hidup. Sebab, banyak proses otomatis dalam tubuh bergantung pada arus listrik kecil untuk berfungsi, dan elektrolit menyediakan muatan ini. Adapun fungsi elektrolit bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1. Menjaga Fungsi Saraf
Neuron kadang-kadang disebut sebagai "jaringan listrik" tubuh. Neuron mengandalkan pergerakan elektrolit melalui cairan di dalam, di luar, atau di antara sel.
Otak mengirimkan sinyal listrik melalui sel-sel saraf untuk berkomunikasi dengan sel-sel di seluruh tubuh. Sinyal-sinyal ini disebut impuls saraf, dan mereka dihasilkan oleh perubahan muatan listrik membran sel saraf.
Perubahan terjadi karena pergerakan natrium elektrolit melintasi membran sel saraf. Ketika ini terjadi, elektrolit memicu reaksi berantai, memindahkan lebih banyak ion natrium (dan perubahan yang terjadi) di sepanjang akson sel saraf.
2. Membantu Kontraksi Otot
Elektrolit adalah zat yang dibutuhkan untuk membantu kontraksi otot. Elektrolit membantu serat otot untuk meluncur bersama dan bergerak satu sama lain saat otot memendek dan berkontraksi. Dalam proses ini, diperlukan dua jenis elektrolit, kalsium dan magnesium.
3. Hidrasi Tubuh
Elektrolit adalah zat yang dibutuhkan membantu proses hidrasi tubuh. Ketika proses hidrasi tubuh, air harus disimpan dalam jumlah yang tepat baik di dalam maupun di luar setiap sel. Elektrolit, terutama natrium, membantu menjaga keseimbangan cairan melalui osmosis.
Osmosis adalah proses di mana air bergerak melalui dinding membran sel dari larutan encer (lebih banyak air dan lebih sedikit elektrolit) menuju cairan yang lebih pekat (lebih sedikit air dan lebih banyak elektrolit). Ini mencegah sel meledak dari terlalu penuh atau mengerut karena dehidrasi.
4. Mengatur Kadar pH Tubuh
Elektrolit adalah zat yang juga dibutuhkan untuk mengatur kadar pH tubuh. pH adalah ukuran seberapa asam atau basa suatu larutan. Di dalam tubuh Anda, itu diatur oleh buffer kimia, atau asam dan basa lemah, yang membantu meminimalkan perubahan di lingkungan internal Anda.
Misalnya, darah diatur agar tetap pada pH sekitar 7,35 hingga 7,45. Jika menyimpang ukuran tersebut, makan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, dan Anda menjadi tidak sehat. Memiliki keseimbangan elektrolit yang tepat sangat penting untuk menjaga tingkat pH darah Anda.
5. Fungsi Lain Elektrolit
Selain fungsi-fungsi tersebut, elektrolit adalah zat yang juga memiliki fungsi dalam tubuh untuk memindahkan nutrisi ke dalam sel, mengeluarkan limbah dari sel, serta menjaga saraf, otot, jantung, dan otak bekerja dengan baik.
Apa yang terjadi jika elektrolit tidak seimbang?
Kadar elektrolit adalah zat dalam tubuh yang bisa saja naik dan turun. hal ini kadang bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Ketidakseimbangan elektrolit ini tentunya akan berdampak pada kesehatan dan dan memengaruhi fungsi tubuh.
Ada banyak hal yang dapat memengaruhi elektrolit menjadi tidak seimbang mulai dari muntah, diare, hingga penyakit seperti masalah ginjal dan luka bakar yang parah.
Adapun gejala yang timbul akibat ketidakseimbangan elektrolit antara lain adalah sebagai berikut:
- detak jantung tidak teratur
- kelemahan
- gangguan tulang
- berkedut
- perubahan tekanan darah
- kebingungan
- kejang
- mati rasa
- gangguan sistem saraf
- kelelahan yang berlebihan
- kejang
- otot tegang
- sering buang air kecil
- detak jantung tidak teratur
- kelesuan
- kelelahan
- kemurungan dan lekas marah
- mual
- sakit perut
- muntah
- kelemahan otot ekstrem
- haus
- mulut atau tenggorokan kering
- total nafsu makan hilang
- koma
- kebingungan
- sembelit
Advertisement