Sukses

Finishing Adalah Faktor Penting dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi, Kenali Jenisnya

Finishing adalah faktor penting yang dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi produksi.

Liputan6.com, Jakarta Finishing adalah serangkaian proses atau teknik yang digunakan untuk memperbaiki atau mengubah tampilan, tekstur, serta sifat permukaan produk. Tujuan dari penerapan finishing adalah untuk memberikan perlindungan pada produk dari kerusakan, meningkatkan tampilan produk, memperbaiki kekasaran permukaan, meningkatkan daya tahan produk, dan memenuhi standar kualitas tertentu.

Finishing adalah teknik yang dilakukan pada berbagai jenis produk, baik produk berbahan logam, kayu, plastik, kain, maupun bahan lainnya. Teknik finishing yang kerap digunakan juga bisa bervariasi, tergantung pada jenis produk, material, dan tujuan dari penerapan finishing tersebut.

Beberapa teknik finishing yang umum digunakan antara lain cat, laminasi, polishing, anodizing, dan powder coating. Selain itu, teknik finishing juga dapat mencakup proses lain seperti pemolesan, pengasaman, pengukiran, dan lain sebagainya.

Dalam praktiknya, finishing adalah serangkaian proses yang penerapannya selalu menggunakan mesin atau peralatan khusus, seperti mesin pemotong, mesin pengamplasan, mesin pengecat, dan lain-lain. Ada juga teknik finishing yang memerlukan keahlian dan keterampilan khusus, seperti ukiran tangan pada produk kayu atau pengelasan pada produk logam.

Dalam industri manufaktur, penerapan finishing juga dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan daya saing produk di pasar. Berikut ini jenis-jenis finishing yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/3/2023). 

2 dari 4 halaman

Penerapan Finishing

1. Perlindungan Produk dari Kerusakan

Finishing dapat memberikan perlindungan pada produk dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti goresan, korosi, dan sinar ultraviolet. Contoh teknik finishing yang dapat memberikan perlindungan pada produk adalah powder coating, anodizing, dan electroplating.

  1. Powder coating adalah teknik finishing yang menggunakan bubuk cat yang dicampur dengan bahan pengikat, kemudian diaplikasikan pada permukaan produk. Powder coating dapat memberikan lapisan yang tahan terhadap goresan, benturan, dan korosi. Selain itu, powder coating juga dapat memberikan tampilan yang lebih baik pada produk.
  2. Anodizing adalah teknik finishing yang digunakan pada produk yang terbuat dari aluminium. Pada teknik ini, permukaan produk diberi lapisan oksida yang tahan terhadap korosi dan goresan, sehingga memberikan tampilan yang lebih baik pada produk.
  3. Electroplating adalah teknik finishing yang menggunakan elektrolit, untuk memberikan lapisan logam pada permukaan produk. Lapisan logam dapat memberikan perlindungan terhadap korosi dan goresan, serta memberikan tampilan yang lebih baik pada produk.

2. Meningkatkan Tampilan Produk

Salah satu manfaat utama dari penerapan finishing adalah meningkatkan tampilan produk. Finishing dapat memberikan tampilan yang lebih halus, rata, dan berkilau pada produk. Selain itu, finishing juga dapat memberikan warna dan tekstur yang berbeda pada produk.

Contoh teknik finishing yang dapat meningkatkan tampilan produk adalah polishing, plating, dan painting.

  1. Polishing adalah teknik finishing yang digunakan untuk memberikan tampilan lebih halus pada permukaan produk. Teknik ini dilakukan dengan cara menggosok permukaan produk, menggunakan bahan abrasive seperti pasir atau kain.
  2. Plating adalah teknik finishing yang digunakan untuk memberikan lapisan logam pada permukaan produk. Lapisan logam dapat memberikan tampilan yang berkilau dan mewah pada produk.
  3. Painting adalah teknik finishing yang digunakan untuk memberikan warna pada permukaan produk, di mana bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan cat, atau bahan perekat pada permukaan produk.

3. Memperbaiki Kekasaran Permukaan

Beberapa produk memiliki kekasaran permukaan yang tidak diinginkan. Kekasaran permukaan dapat mempengaruhi tampilan dan kualitas produk. Finishing dapat digunakan untuk memperbaiki kekasaran permukaan pada produk. Adapun contoh teknik finishing yang digunakan untuk memperbaiki kekasaran permukaan adalah sandblasting dan honing.

  1. Sandblasting adalah teknik finishing yang dilakukan dengan cara menembakkan pasir, atau bahan abrasive lainnya pada permukaan produk. Teknik ini dapat memperbaiki kekasaran permukaan, dan memberikan tampilan yang lebih halus pada produk.
  2. Honing adalah teknik finishing yang digunakan untuk memperbaiki kekasaran permukaan, pada produk yang terbuat dari logam. Teknik ini dilakukan dengan cara menggosok permukaan produk menggunakan batu gerinda, atau bahan abrasive lainnya yang halus. Honing dapat memperbaiki kekasaran permukaan dan memberikan tampilan yang lebih halus pada produk. 

4. Meningkatkan Daya Tahan Produk

Penerapan finishing juga dapat meningkatkan daya tahan produk. Finishing dapat memberikan perlindungan pada produk dari faktor lingkungan seperti korosi, goresan, dan sinar ultraviolet. Selain itu, finishing juga dapat memperbaiki kekuatan dan keuletan produk. Contoh teknik finishing yang dapat meningkatkan daya tahan produk adalah galvanizing, nitriding, dan tempering.

  1. Galvanizing adalah teknik finishing yang digunakan untuk memberikan lapisan zinc pada permukaan produk. Lapisan zinc dapat memberikan perlindungan terhadap korosi, dan memperbaiki kekuatan produk.
  2. Nitriding adalah teknik finishing yang digunakan untuk memperkuat produk dari logam. Teknik ini dilakukan dengan cara memanaskan produk dalam atmosfer nitrogen. Nitriding juga bisa meningkatkan kekuatan dan keuletan produk.
  3. Tempering adalah teknik finishing yang digunakan untuk memperbaiki keuletan produk dari logam. Teknik ini dilakukan dengan cara memanaskan produk dalam suhu tertentu, dan kemudian cepat didinginkan. 
3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis

1. Pengecatan (Painting)

Pengecatan adalah teknik finishing yang paling umum digunakan, untuk memberikan tampilan yang menarik pada produk. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan cat yang sesuai dengan jenis material yang digunakan, seperti cat kayu, cat logam, cat plastik, dan sebagainya. Pengecatan dapat memberikan berbagai macam efek, seperti glossy, matte, atau metalik. Selain memberikan efek estetika, pengecatan juga dapat memberikan perlindungan pada produk dari kerusakan seperti goresan, korosi, dan serangan kimia.

2. Pelapisan (Coating)

Pelapisan adalah teknik finishing yang melibatkan penambahan lapisan pelindung pada permukaan produk. Pelapisan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis bahan, seperti cat, laminasi, atau pelapis khusus yang dirancang untuk memberikan perlindungan pada produk dari goresan, korosi, dan serangan kimia. Selain memberikan perlindungan, pelapisan juga dapat memberikan efek estetika pada produk, seperti memberikan efek glossy atau matte pada permukaan produk.

3. Pemolesan (Polishing)

Pemolesan adalah teknik finishing, yang dilakukan untuk memberikan tampilan yang halus dan mengkilap pada permukaan produk. Pemolesan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin polishing, atau secara manual dengan menggunakan bahan pemoles seperti pasta polishing. Teknik ini umumnya digunakan pada produk seperti kendaraan, perhiasan, dan furniture untuk memberikan tampilan yang indah dan berkilau.

4. Embossing

Embossing adalah teknik finishing yang menghasilkan efek timbul pada permukaan produk. Teknik ini dapat digunakan pada berbagai jenis material seperti kulit, kertas, dan plastik untuk memberikan tampilan yang berbeda dan menarik. Teknik embossing dapat dilakukan dengan menggunakan mesin embossing atau secara manual dengan menggunakan alat embossing khusus.

5. Debossing

Debossing adalah kebalikan dari teknik embossing, yaitu membuat efek cekungan pada permukaan produk. Teknik ini juga dapat digunakan pada berbagai jenis material seperti kulit, kertas, dan plastik. Teknik debossing dapat dilakukan dengan menggunakan mesin debossing atau secara manual dengan menggunakan alat debossing khusus.

4 dari 4 halaman

6. Foiling

Foiling adalah teknik finishing yang melibatkan penambahan foil logam pada permukaan produk. Teknik ini dapat memberikan tampilan metalik yang berkilau dan menarik pada produk. Foil logam dapat diaplikasikan pada berbagai jenis material seperti kertas, plastik, dan kain. Teknik foiling umumnya digunakan pada produk seperti kemasan produk, kartu undangan, dan produk-produk promosi.

7. Cetak Sablon (Screen Printing)

Cetak sablon adalah teknik finishing yang melibatkan penambahan cetakan pada permukaan produk. Teknik ini umumnya digunakan pada produk seperti kaos, tote bag, dan barang-barang promosi lainnya. Proses cetak sablon dilakukan dengan cara menempelkan cetakan pada permukaan produk, dan mengaplikasikan tinta pada bagian permukaan cetakan yang terbuka. Setelah itu, cetakan dicabut dan produk dikeringkan.

8. Laser Engraving

Laser engraving adalah teknik finishing yang menggunakan sinar laser, untuk mengukir permukaan produk. Teknik ini umumnya digunakan pada produk seperti perhiasan, logam, dan plastik. Proses laser engraving dilakukan dengan cara menempatkan produk pada mesin laser dan mengatur parameter untuk mengukir permukaan produk. Teknik ini memberikan hasil yang sangat presisi dan tahan lama.

9. Sandblasting

Sandblasting adalah teknik finishing yang melibatkan penggunaan tekanan tinggi, untuk menembakkan pasir atau bahan abrasif lainnya ke permukaan produk. Teknik ini umumnya digunakan pada produk seperti kaca, logam, dan batu alam. Proses sandblasting dapat menghasilkan efek yang menarik pada permukaan produk seperti tekstur, pola, dan efek timbul dan cekung.

10. Anodizing

Anodizing adalah teknik finishing khusus untuk material logam, terutama aluminium. Teknik ini melibatkan proses elektrokimia untuk mengubah permukaan logam menjadi lebih keras dan tahan korosi. Selain memberikan perlindungan pada produk, anodizing juga dapat memberikan tampilan yang menarik pada permukaan logam dengan memberikan warna-warna yang berbeda.

11. Galvanizing

Galvanizing adalah teknik finishing untuk logam yang melibatkan pelapisan logam, dengan lapisan zinc untuk mencegah korosi dan memberikan perlindungan pada logam. Proses galvanizing dilakukan dengan cara merendam logam dalam larutan zinc panas, atau dengan menggunakan teknik elektroplating. Teknik ini umumnya digunakan pada produk logam seperti pipa, besi, dan baja.

Â