Sukses

7 Cara Menggambar Perspektif yang Benar, Kenali Jenis dan Prinsip Dasarnya

Cara menggambar perspektif yang benar, biasanya akan digunakan untuk menciptakan ilusi tiga dimensi pada gambar dua dimensi.

Liputan6.com, Jakarta Cara menggambar perspektif yang benar, biasanya akan digunakan untuk menciptakan ilusi tiga dimensi pada gambar dua dimensi, dengan cara memanipulasi garis-garis dan sudut-sudut pada gambar. Teknik ini digunakan untuk menampilkan objek atau bangunan secara realistis dengan menunjukkan perspektif dan jarak pada gambar.

Cara menggambar perspektif mencakup beberapa elemen penting, seperti garis horizon (horizon line) dan titik pandang (vanishing point). Garis horizon adalah garis imajiner pada mata kita saat melihat objek, sementara titik pandang adalah titik di mana garis-garis yang sejajar dengan pandangan mata kita bertemu pada titik yang sama.

Cara menggambar perspektif kerap digunakan dalam berbagai jenis seni, seperti gambar sketsa, lukisan, dan ilustrasi arsitektur. Dalam menggambar perspektif, terdapat beberapa jenis perspektif yang umum digunakan mulai dari perspektif satu titik (one-point perspective), dua titik (two-point perspective) dan tiga titik (three-point perspective).

Berikut ini cara menggambar perspektif yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/3/2023). 

2 dari 4 halaman

Menggambar Perspektif

Cara menggambar perspektif merupakan salah satu teknik menggambar, yang menampilkan objek dalam tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menggambar perspektif:

1. Tentukan titik horizon (horizon line)

Titik horizon adalah garis imajiner pada mata kita saat melihat objek. Garis ini biasanya berada di ketinggian mata kita ketika berdiri. Oleh karena itu, jika kamu ingin menggambar objek dari sudut pandang mata manusia, maka kamu bisa menarik garis horizon sejajar dengan tinggi mata kamu. Jika kamu ingin menggambar objek dari sudut pandang lain, kamu bisa menarik garis horizon sesuai dengan sudut pandang yang diinginkan.

2. Tentukan titik pandang (vanishing point)

Titik pandang adalah titik di mana garis-garis yang sejajar dengan pandangan mata kita bertemu pada titik yang sama. Titik ini juga bisa Anda sebut sebagai titik fokus atau titik hilang. Titik pandang ini terletak di sepanjang garis horizon yang kamu tarik pada langkah pertama. Oleh karena itu, jika kamu ingin menggambar objek yang berada di depan atau di belakang kamu, maka kamu bisa mengatur letak titik pandang pada garis horizon.

3. Gambar garis horizon dan titik pandang

Cara menggambar perspektif setelah menentukan letak garis horizon dan titik pandang, adalah menggambar kedua elemen ini pada kertas dengan pensil. Pastikan kamu membuat garis horizon dan titik pandang cukup panjang, agar kamu bisa menggambar objek dengan sudut pandang yang berbeda.

4. Gambar objek atau bangunan yang ingin kamu gambarkan

Setelah menentukan garis horizon dan titik pandang, cara menggambar perspektif berikutnya adalah menggambar objek atau bangunan yang ingin kamu gambarkan. Kamu bisa mulai dengan membuat bentuk dasar objek menggunakan pensil. Pastikan kamu memperhatikan perspektif dan letak objek terhadap garis horizon dan titik pandang, serta memperhatikan ukuran objek sesuai dengan jaraknya dari pandangan mata.

5. Gambar garis perspektif

Setelah membuat bentuk dasar objek, kamu bisa membuat garis perspektif untuk menunjukkan detail-detail pada objek tersebut. Kamu bisa mulai dengan menentukan titik-titik penting pada objek yang ingin kamu gambarkan, kemudian menghubungkannya dengan titik pandang. Ingat, garis perspektif harus sejajar dengan objek yang ingin kamu gambarkan, di mana Anda bisa menggunakan pensil yang lebih gelap untuk membuat garis perspektif.

6. Gambar bayangan

Cara menggambar perspektif selanjutnya adalah menggambar bayangan. Bayangan biasanya terbentuk ketika ada sumber cahaya yang mengenai objek. Maka Anda bisa mulai dengan menggambar garis perspektif bayangan, dan memperhatikan sudut serta bentuk bayangan. Kamu juga bisa memberi efek bayangan dengan memberi warna yang lebih gelap pada area yang tertutup bayangan.

7. Beri warna dan detail

Setelah selesai menggambar garis perspektif dan bayangan, kamu bisa memberi warna dan detail pada gambarmu. Kamu bisa menggunakan berbagai teknik seperti pensil warna, cat air, atau cat minyak untuk memberi warna pada objek. Pastikan kamu memperhatikan pencahayaan dan bayangan saat memberi warna, agar objek terlihat lebih realistis. Jangan lupa juga untuk memberi detail pada objek seperti tekstur dan detail kecil lainnya.

Tips tambahan:

  1. Sebelum mulai menggambar, pastikan kamu memiliki gambaran jelas tentang objek yang ingin kamu gambarkan. Kamu bisa mencari referensi atau memotret objek langsung, untuk membantu kamu menggambar dengan lebih akurat.
  2. Mulailah dengan menggambar objek yang lebih sederhana, sebelum mencoba menggambar objek yang lebih kompleks. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami prinsip dasar perspektif dan menghindari kesalahan yang tidak perlu.
  3. Jangan terlalu khawatir tentang kesalahan awal, karena perspektif bisa menjadi teknik yang sulit, jadi jangan takut untuk mengulang atau memperbaiki bagian yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
  4. Berlatihlah secara teratur, karena semakin sering kamu menggambar perspektif, semakin baik kamu dalam menguasai teknik ini.
3 dari 4 halaman

Jenis Perspektif yang Umum Digunakan

1. Perspektif Satu Titik (One-Point Perspective)

Perspektif satu titik merupakan jenis perspektif yang paling sederhana, dan paling umum digunakan dalam menggambar perspektif. Perspektif ini digunakan untuk menggambar objek atau bangunan, dari sudut pandang yang lurus dengan satu titik pandang di tengah-tengah gambar. Dalam perspektif satu titik, garis horizontal dan vertikal pada objek akan tampak sejajar dengan garis horizon pada gambar, sedangkan garis diagonal pada objek akan bertemu pada satu titik pandang.

Contoh objek yang sering digambar menggunakan perspektif satu titik adalah ruangan atau interior bangunan. Dalam menggambar interior bangunan, titik pandang biasanya diletakkan pada tengah gambar, sehingga garis-garis dinding, lantai, dan langit-langit pada gambar tampak sejajar dengan garis horizon. Dengan menggunakan perspektif satu titik, seniman dapat menciptakan ilusi kedalaman dan ruang pada gambar yang realistis.

2. Perspektif Dua Titik (Two-Point Perspective)

Perspektif dua titik digunakan untuk menggambar objek atau bangunan dari sudut pandang yang sedikit miring, dengan dua titik pandang di sisi kiri dan kanan gambar. Garis horizontal pada objek akan tampak sejajar dengan garis horizon pada gambar, sedangkan garis diagonal pada objek akan bertemu pada dua titik pandang yang berada di sebelah kiri dan kanan gambar.

Perspektif dua titik sering digunakan untuk menggambar bangunan atau objek yang lebih kompleks seperti gedung tinggi, jembatan, atau persimpangan jalan. Dalam perspektif dua titik, titik pandang biasanya diletakkan pada sisi kiri dan kanan gambar sehingga seniman dapat menampilkan objek dari sudut pandang yang sedikit miring dan menciptakan ilusi kedalaman yang lebih kompleks.

3. Perspektif Tiga Titik (Three-Point Perspective) 

Perspektif tiga titik digunakan untuk menggambar objek, atau bangunan dari sudut pandang yang sangat miring dengan tiga titik pandang, yaitu satu titik pandang di tengah dan dua titik pandang di sisi kiri dan kanan gambar. Garis horizontal, vertikal, dan diagonal pada objek akan bertemu pada titik-titik pandang yang berbeda.

Perspektif tiga titik sering digunakan untuk menggambar objek yang sangat miring, seperti gedung tinggi dari sudut pandang yang sangat rendah atau objek yang dilihat dari sudut pandang yang sangat tinggi. Dalam perspektif tiga titik, garis diagonal pada objek akan bertemu pada titik pandang yang terletak di atas atau di bawah garis horizon pada gambar, sedangkan garis horizontal dan vertikal pada objek akan bertemu pada titik-titik pandang di sebelah kiri dan kanan gambar.  

4 dari 4 halaman

Prinsip Dasar Menggambar

1. Titik Pandang (Vanishing Point)

Titik pandang atau vanishing point adalah titik yang ditentukan, di mana semua garis-garis paralel pada objek yang akan digambar akan bertemu atau konvergen pada titik itu. Titik pandang pada gambar perspektif dapat diletakkan di mana saja, tergantung dari sudut pandang yang diinginkan.

Pada gambar perspektif satu titik, titik pandang biasanya diletakkan di tengah-tengah gambar, sedangkan pada gambar perspektif dua titik, titik pandang biasanya diletakkan di luar gambar pada sisi kiri dan kanan. Sedangkan pada gambar perspektif tiga titik, titik pandang bisa diletakkan di mana saja, tergantung pada sudut pandang dan letak objek yang akan digambar.

2. Garis Horizon (Horizon Line)

Garis horizon adalah garis imajiner yang melintang di sepanjang gambar, dan menunjukkan tinggi pandang mata pada objek yang digambar. Garis horizon pada gambar perspektif biasanya diletakkan pada ketinggian mata manusia atau objek yang dijadikan acuan.

Pada gambar perspektif satu titik, garis horizon berada di tengah gambar, sedangkan pada gambar perspektif dua titik, garis horizon dapat diletakkan di mana saja, tergantung pada sudut pandang yang diinginkan. Pada gambar perspektif tiga titik, garis horizon biasanya diletakkan di tengah-tengah gambar.

2. Garis Panduan (Guidelines)

Garis panduan digunakan sebagai acuan dalam menggambar perspektif. Garis panduan berupa garis-garis yang digambar di sekitar objek yang akan digambar, untuk memandu penggambaran objek dalam sudut pandang yang tepat. Garis panduan dapat berupa garis horizontal, vertikal, atau diagonal, tergantung pada bentuk dan sudut pandang objek yang akan digambar. Garis panduan juga dapat digunakan untuk membantu menentukan letak dan ukuran objek dalam gambar.

3. Proporsi (Proportions)

Proporsi objek dalam gambar harus dijaga agar terlihat proporsional sesuai dengan ukuran aslinya. Perhatikan ukuran dan bentuk objek yang akan digambar, dan sesuaikan dengan sudut pandang yang diinginkan. Pada gambar perspektif, objek yang berada dekat dengan titik pandang akan terlihat lebih besar, sedangkan objek yang jauh dari titik pandang akan terlihat lebih kecil. Oleh karena itu, perhatikan jarak antara objek dengan titik pandang dan sesuaikan dengan proporsi yang tepat.

4. Shading (Penggunaan Bayangan)

Penggunaan shading atau bayangan pada gambar juga sangat penting dalam menciptakan ilusi kedalaman pada gambar perspektif. Shading dapat memberikan dimensi pada gambar, dan memberikan kesan 3D pada objek yang digambar. Perhatikan sumber cahaya pada gambar dan arahkan bayangan objek ke arah yang benar agar terlihat lebih realistis. Bayangan juga dapat digunakan untuk menekankan objek utama dalam gambar, dan mempertegas perspektif yang diinginkan.

5. Pilihan Warna (Color Choice)

Pilihan warna pada gambar perspektif juga dapat mempengaruhi kesan kedalaman pada gambar. Warna yang lebih terang biasanya akan terlihat lebih dekat, sedangkan warna yang lebih gelap akan terlihat lebih jauh. Pilihan warna yang tepat dapat mempertegas kedalaman dan dimensi pada gambar.

Video Terkini