Liputan6.com, Jakarta Gara-gara bola petasan, pria ini terpaksa harus kehilangan empat jari tangan kiri yang hancur setelah digunakan untuk mengusir anjing liar. Bola petasan sendiri adalah bola kecil yang diisi dengan bahan peledak, dan dirancang untuk meledak dengan suara keras.
Baca Juga
Advertisement
Bola petasan biasanya terbuat dari kertas atau plastik, dan diisi dengan bubuk mesiu atau bahan peledak lainnya. Saat bola petasan dilemparkan atau dilepaskan, bahan peledaknya meledak dan menghasilkan suara keras serta percikan api.
Melansir dari laman siakapkeli, korban pria (34) disebut menyalakan bola petasan untuk mengusir kedatangan anjing liar, yang mengganggu kambing peliharaannya. Peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 22.00 di dekat rumah korban di Kampung Paya Besar.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bermain bola petasan sangat berbahaya dan tidak disarankan karena dapat menyebabkan cedera serius termasuk luka bakar, luka-luka pada tangan dan wajah, serta kerusakan pendengaran. Kondisi ini yang dialami oleh pria berusia 34 tahun ini.
Berikut ini insiden bola petasan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/4/2023).
Jari Diamputasi
Karena bola petasan, empat jari tangan kiri seorang pria hancur setelah petasan yang digunakan untuk mengusir anjing liar. Adapun pria berusia 34 tahun ini mengatakan petasan meledak lebih dulu, karena tidak sempat melemparkannya ke sasaran.
"Setelah ledakan, saya melihat tangan saya sudah terlihat tulang putih sementara empat jari saya hancur, selain luka kecil di perut saya.
"Di area rumah memang banyak anjing liar dan sebelumnya sudah memakan tujuh sampai delapan ekor kambing saya," Ungkap korban kepada kepada wartawan yang dilansir dari laman Siakapkeli.
Karena kejadian itu, ia harus melempar petasan untuk menakut-nakuti dan mengusir buah ara liar yang sering mengganggu kambingnya.
"Namun, saya tidak menyangka hal itu terjadi dan saya dibawa berobat ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB)," ujarnya.
Pria (34) yang tidak diketahui namanya ini, menambahkan bahwa dua jarinya harus diamputasi, sementara dua lainnya kapalan akibat kejadian tersebut. Sementara itu, Kapolsek Kota Setar, Ajun Komisaris Ahmad Shukri Mat Akhir membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Rabu lalu.
Namun, Ahmad Shukri menginformasikan bahwa sejauh ini belum ada laporan polisi dari korban terkait kejadian tersebut.
Advertisement
Kejadian Serupa
Sebelumnya, ada juga insiden yang terjadi di mana empat orang meninggal, sedangkan 23 lainnya, termasuk bayi berusia empat bulan, luka-luka akibat ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kabupaten Blitar, Indonesia. Kapolres Blitar, AKBP Argowiyono mengatakan, seluruh korban luka saat ini dirawat di RSUD Srengat.
Sedangkan jumlah korban yang meninggal adalah empat orang dari keluarga yang sama. Berdasarkan informasi sebelumnya dari pihak kepolisian, salah satu korban diketahui bernama Darman. korban juga ditemukan dalam kondisi utuh dan tidak mengalami luka berat.
Tiga korban lainnya yang dilaporkan adalah anak dan keponakan Darman teridentifikasi melalui kondisi dan ukuran tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan.
"Akibat ledakan itu, empat anggota keluarga tewas," kata Argo lagi.
Menurut Argo, sejauh ini polisi telah mendengar keterangan dari 10 saksi yang melihat dan mengetahui ledakan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kejadian tersebut.
Sementara itu, jumlah rumah yang hancur akibat ledakan disebut mencapai 25 rumah.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut. Penyidikan juga dipadukan dengan hasil kejahatan ilmiah dari hasil olah TKP,” jelas Argo.
Dalam laporan terbaru, Tim Penanggulangan Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim menemukan puntung rokok di dekat lokasi ledakan. Polisi juga menduga, ledakan tersebut karena korban merokok sambil membuat petasan.