Liputan6.com, Jakarta Fungsi lagu pengiring dalam tari adalah hal dasar yang perlu diketahui oleh penari dan masyarakat luas. Sejatinya, kesenian tari hampir tak lepas dari sebuah alunan musik atau lagu pengiring saat dipentaskan.
Dengan lagu pengiring atau alunan musik, semua jenis tarian yang tercipta di seluruh penjuru dunia akan terkesan lebih hidup dan berwarna. Bukan hanya tarian tradisional, segala bentuk tarian modern juga akan selalu membutuhkan irama dan denyut nadi yang bernama musik.
Baca Juga
Sepeninggal Chris Cornell, Soundgarden Reuni Lagi Gandeng Duff McKagan Bassist Guns N' Roses sebagai Vokalis
Ambisi Chintya Gabriella untuk Karir Musiknya, Ingin Sebar Energi Positif Lewat Karya
Lyodra, Tiara dan Ziva Ramaikan IAM24K Festival 2024, Menyorot Persahabatan dan Inspirasi Generasi Muda Lewat Musik
Untuk itu, fungsi lagu pengiring dalam tari adalah hal yang sangat penting. Bahkan keberadaannya sudah ada sejak zaman dahulu. Pada masa lampau, lagu pengiring pada tarian tradisional dinilai lebih memiliki makna magis.
Advertisement
Untuk lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai fungsi lagu pengiring dalam tari dan pengertiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (2/4/2023).
Fungsi Lagu Pengiring dalam Tari Adalah
Dikutip dari buku Seni Budaya Tari Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, menjelaskan tentang fungsi lagu pengiring dalam tari adalah sangatlah penting untuk menunjang tarian yang dipentaskan dalam memperkuat keutuhan dalam penyajian tari tersebut. Kedudukan musik itu sendiri tidak hanya mampu sebagai pengiring dalam tari-tarian yang dipentaskan saja, namun juga mampu berperan sebagai mengatur ritme, penguat suasana, karakter saat membawakan tarian, dan juga penekanan terhadap penyampaian dari makna dan tujuan gerak yang dipertunjukan para penari dalam sebuah pentas kepada khalayak ramai ataupun masyarakat sekitar.
Peranan atau kedudukan musik dalam sebuah karya seni tari bukan sebagai pengiring saja, melainkan musik memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam tari. Adapun fungsi lagu pengiring dalam tari adalah:
- Sebagai penguat gerakan tarian (ilustrasi).
- Sebagai pendukung gerakan dari para penari (pengiring).
- Sebagai pendukung suasana atau disebut juga dengan sebutan musik ilustrasi dalam tarian.
Dilihat dari penampilan sebuah musik iringan tari, jenis, dan cara penyusunan musik iringan tari ini sangat beragam dan bervariasi. Di situ terdapat iringan tari yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat musik tradisional saat mengiringi tarian, seperti gamelan. Selain dari gamelan, terdapat pula iringan tari yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat nongamelan, perkusi, dan berbagai benda-benda lainnya yang dapat menimbulkan bunyi tertentu atau bunyi yang dikehendaki utuk mendukung karakter penari dan juga suasana dalam tarian atau bisa juga disebut dengan musik ilustrasi dalam suatu pagelaran seni tari.
Selain itu, lagu pengiring dalam tari juga memiliki beberapa fungsi yang lain seperti di bawah ini:
- Mengatur dan member tanda efektif gerak tari.
- Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan.
- Sebagai rangsangan bagi penari.
- Mendukung jalannya pertunjukkan.
- Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir dari tarian.
- Membantu mempertegas ekspresi gerak.
Advertisement
Pengertian Lagu Pengiring dalam Tari
Lagu pengiring dalam tari adalah karya musik yang berfungsi mengiringi gerak, mengatur ritme dan mendukung suasana serta memberikan stimulus terhadap konsep yang terdapat dalam suatu tarian. Tari akan dapat lebih hidup dan menarik apabila ada iringan musik, yang mendukung penampilannya. Dalam hal musik sebagai pengiring tari musik dapat dikreasikan dengan berbagai cara dan berbagai jenis musik yang disesuaikan dengan bentuk irama tari dalam gerak dan tema dalam tari. Musik yang digunakan bisa dalam bentuk musik gramatika barat (diatonis) atau musik dalam gramatika tradisional (pentatonis).
Jenis-Jenis Lagu Pengiring dalam Tari
Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Berikut ini penjelasannya:
- Iringan internal adalah iringan musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh penari atau properti tari yang digunakan, misalnya tepukan tangan, petik jari, tepuk dada, siulan, hentakan kaki ke tanah, tifa, rebana dan sebagainya. Contoh tarian tradisional di Indonesia yang menggunakan lagu pengiring internal adalah Tari Saman dari Aceh, Tari Indang dari Sumatera Barat, Tari Tifa dari Papua, dan Tari Kecak dari Bali.
- Iringan eksternal adalah iringan yang berasal dari luar penari berupa bunyibunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen. Contoh tarian tradisional di Indonesia tang menggunakan lagu pengiring eksternal adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur, dan Tari Nguri dari Sumbawa NTT.
Selain itu, lagu pengiring atau alunan musik tari tradisional Indonesia terdiri dari 2 jenis nada musik yaitu diatonis dan pentatonic Berikut penjelasannya:
- Musik diatonik adalah jenis musik yang tersusun dari 7 buah nada (do, re, mi, fa, sol, la, si) dengan 2 jarak (1/2 dan 1). Contoh alat musik iringan tari dengan musik diatonis adalah alat musik Tanjidor dari Jakarta, alat musik bumbung dari Kalimantan Selatan, alat musik dari Nusa Tenggara Timur, dan alat musik Talempong dari Sumatera Barat.
- Musik pentatonik adalah jenis musik yang tersusun dari 5 buah nada dengan jarak tertentu. Contoh alat musik iringan tari dengan musik pentatonik adalah alat musik krumpyung dari Jawa Tengah, alat musik Gondang Sembilan dari Sumatera Utara, dan alat musik Gambang Kromong dari Jakarta.
Advertisement