Sukses

Ironi Adalah Salah Satu Jenis Majas Sindiran, Pahami Definisi dan Contoh-contohnya

Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sesuatu hal yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya.

Liputan6.com, Jakarta Ironi adalah salah satu jenis majas dalam bahasa Indonesia. Majas adalah suatu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah atau mempercantik suatu kalimat atau ungkapan sehingga menjadi lebih hidup.

Pada umumnya, majas digunakan dalam penulisan karya sastra seperti puisi dan prosa. Ada banyak jenis majas, salah satunya adalah majas ironi. Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sesuatu hal yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. 

Dalam percakapan sehari-hari, majas ironi adalah majas yang sering digunakan saat seseorang sedang emosi atau marah, tetapi tidak ingin si lawan bicara menanggapi makna yang ingin disampaikan dengan emosi berlebihan.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi ironi dan contoh-contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/4/2023).

2 dari 5 halaman

1. Definisi Ironi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian ironi adalah kejadian atau situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.

Definisi lain, pengertian ironi adalah salah satu jenis majas yang berupa sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut atau mengungkapkan sindiran halus.

Dalam percakapan sehari-hari biasanya, pengujar menyampaikan sesuatu yang sebaliknya dari apa yang ingin dikatakannya, jadi di sini terdapat satu penanda dengan dua kemungkinan petanda. Ironi mengandung antonimi atau oposisi antara kedua tataran isi. Bahkan, majas ini juga mengandung kesenjangan yang cukup kuat antara makna harfiah dan makna kiasan.

Dikutip dari buku Catatan Ringkas Stilistika (2014) karya Andri Wicaksono, menjelaskan bahwa ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Kalimat sindiran tersebut dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.

Hal yang sama juga diterangkan dalam buku Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP karya Rika Lestari, menjelaskan bahwa ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang. Majas ironi dapat berubah menjadi sinisme dan sarkasme dengan munculnya kata-kata yang lebih kasar.

3 dari 5 halaman

2. Ciri-Ciri Majas Ironi

Supaya lebih mudah membedakan dengan majas yang lain, terdapat beberapa ciri-ciri majas ironi yang bisa anda kenali, yakni:

  1. Kalimat yang dilontarkan bertentangan dengan makna sesungguhnya.
  2. Kalimat atau ungkapan bermakna tersirat, sehingga pembaca maupun lawan bicara perlu menerka-nerka terlebih dahulu.
  3. Gaya bahasa yang digunakan cenderung halus dan tidak frontal.
  4. Gaya bahasa yang digunakan lebih menyatakan suatu hal secara pura-pura.
4 dari 5 halaman

3. Perbedaan Majas Ironi, Sarkasme dan Sinisme

Dikutip dari buku Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP karya Rika Lestari, menjelaskan perbedaan antara ketiga majas sindiran, yakni ironi, sarkasme dan sinisme. Perbedaan tersebut terletak pada pemilihan katanya. Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir seseorang. Sedangkan, majas sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi lebih kasar. Sementara itu, majas sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan, sehingga orang yang merasa tersindir akan sadar dan sakit hati.

5 dari 5 halaman

4. Contoh-Contoh Kalimat Majas Ironi

Adapun contoh-contoh kalimat majas ironi adalah sebagai berikut ini:

  1. Kamu yang kecil, kerempeng kok tiba-tiba melakukan hal gila seperti itu.
  2. Kota Jakarta sangatlah indah dengan sampah-sampahnya.
  3. Indah bener rapormu dihiasi dengan warna merah.
  4. Apalah artinya aku yang hanya anak ingusan yang tak mengerti apa-apa.
  5. Cepat benar kau datang sehingga para undangan telah lama meninggalkan tempat ini.
  6. Aduh, bersih sekali rumah ini, sampah makanan bertebaran di mana-mana.
  7. Rajin sekali kamu datang ke sekolah, sudah 2 jam bel masuk berbunyi.  
  8. Sopan sekali pakaian yang kamu kenakan hingga aku merasa malu melihatnya.
  9. Wangi sekali bau badanmu. Tak ada satu orang pun yang tahan berada di dekatmu.
  10. Dia orang yang sangat tepat waktu. Dia hadir saat acara sudah usai dan semua tamu undangan telah bubar.
  11. Diah adalah anak yang paling cantik di kelasnya hingga tak ada satu pun anak laki-laki meliriknya.
  12. Cahaya lampu itu sangat terang hingga aku tak bisa melihat wajah orang yang ada di dekatku.
  13. Dini seorang kakak yang sangat bertanggung jawab dan penyayang. Sekian lama adiknya menangis, ia biarkan saja.
  14. Kue yang dijual di toko itu sangat murah hingga tak ada satu pun yang laku terjual.
  15. Kau benar-benar anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuamu. Tidak ada satu pun nasihat dan perintah orang tuamu yang kamu patuhi.
  16. Air minum isi ulang ini sangat steril dan higienis sehingga membuat tenggorokanku gatal setelah meminumnya.
  17. Suaramu sangat merdu saat bernyanyi, akan tetapi akan jauh lebih baik lagi jika kamu diam.
  18. Kita benar-benar pasangan yang sangat cocok. Tiada hari kita lewati tanpa pertengkaran.
  19. Yudi adalah siswa paling teladan di sekolah. Hampir setiap hari orang tuanya mendapat pengaduan dari pihak sekolah tentang perilaku Yudi.
  20. Kejadian itu sungguh membuatku sangat senang hingga aku tak ingin hal itu terulang kembali.
  21. Ricky adalah anak yang paling putih di antara teman-temannya hingga ia diberi julukan "si hitam".