Liputan6.com, Jakarta Interview adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian untuk mendapatkan data dari partisipan melalui pertanyaan dan jawaban yang diberikan selama wawancara. Interview adalah teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan secara tatap muka, telepon, atau melalui video conference.Â
Baca Juga
Advertisement
Interview sebagai teknik pengumpulan data bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi pandangan, pengalaman, dan perspektif partisipan terkait dengan topik interview. Interview dilakukan dengan berbagai konteks seperti jurnalistik, penelitian ilmiah, konseling, dan dunia kerja.
Setelah selesai melakukan interview, pewawancara akan menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menemukan tema atau pola tertentu, dan membuat kesimpulan atau temuan dari data tersebut. Dalam beberapa kasus, peneliti dapat kembali ke partisipan untuk melakukan wawancara tambahan atau meminta klarifikasi terkait dengan jawaban yang telah diberikan.
Berikut ulasan tentang interview adalah proses mengumpulkan data yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/4/2023).
Pengertian Interview dalam Konteks Jurnalis
Interview dalam konteks jurnalis adalah proses wawancara antara seorang jurnalis dengan narasumber untuk mendapatkan informasi tentang suatu peristiwa atau topik tertentu. Tujuan utama interview adalah untuk mengumpulkan fakta, opini, dan pandangan dari narasumber yang terkait dengan peristiwa atau topik yang sedang dibahas.
Dalam konteks jurnalis, interview adalah salah satu cara untuk mengumpulkan informasi yang mendalam dan akurat tentang suatu peristiwa atau topik tertentu yang akan dijadikan bahan berita. Dalam proses interview, jurnalis akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada narasumber yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas, seperti latar belakang, kronologi peristiwa, opini, atau pandangan dari narasumber.
Seorang jurnalis harus mampu mengajukan pertanyaan yang tepat dan relevan, serta mendengarkan dengan seksama jawaban dari narasumber. Selain itu, seorang jurnalis juga harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari narasumber sudah terverifikasi dan dapat dipercaya sebelum dijadikan bahan berita.
Jenis-jenis interview dalam jurnalistik antara lain:
1. Wawancara Langsung
Interview yang dilakukan secara langsung antara jurnalis dengan narasumber. Jenis interview ini seringkali dianggap paling efektif dalam mengumpulkan informasi yang akurat dan mendalam.
2. Wawancara Telepon
Interview yang dilakukan melalui telepon antara jurnalis dengan narasumber. Jenis interview ini seringkali digunakan jika jarak atau keterbatasan waktu menjadi kendala dalam melakukan interview langsung.
3. Wawancara Online
Interview yang dilakukan melalui platform online, seperti email, pesan instan, atau video conference. Jenis interview ini seringkali digunakan jika jarak atau waktu menjadi kendala dalam melakukan interview langsung atau telepon.
Advertisement
Pengertian Interview dalam Konteks Penelitian
Interview dalam konteks penelitian adalah proses wawancara antara seorang peneliti dengan responden atau informan untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Tujuan utama interview adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan detail tentang topik penelitian yang sedang dijalankan.
Dalam penelitian, interview adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang paling umum digunakan. Dalam proses interview, peneliti akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden atau informan yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dijalankan. Informasi yang diperoleh dari interview akan digunakan sebagai data dalam penelitian untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang diteliti.
Tujuan utama dari interview dalam konteks penelitian adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang mendalam dan detail tentang topik penelitian. Dalam proses interview, peneliti harus mampu mengajukan pertanyaan yang tepat dan relevan, serta mendengarkan dengan seksama jawaban dari responden atau informan. Selain itu, peneliti juga harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari interview sudah terverifikasi dan dapat dipercaya sebelum dijadikan data dalam penelitian.
Jenis-jenis interview dalam konteks penelitian antara lain:
1. Wawancara Terstruktur
Interview yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jenis interview ini seringkali digunakan untuk mendapatkan data yang konsisten dan dapat dibandingkan antara responden.
2. Wawancara Tidak TerstrukturÂ
Interview yang dilakukan tanpa menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jenis interview ini seringkali digunakan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan detail tentang pengalaman dan persepsi responden.
3. Wawancara Semi-terstrukturÂ
Interview yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan sebagian, namun memberikan ruang untuk responden untuk memberikan jawaban yang lebih luas. Jenis interview ini seringkali digunakan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan mendalam tentang topik penelitian.
Pengertian Interview dalam Konteks Konseling
Dalam konteks konseling, interview adalah proses interaksi antara seorang konselor dengan klien atau pasien yang datang untuk mendapatkan bantuan atau dukungan dalam mengatasi masalah atau persoalan yang sedang dihadapi. Tujuan utama dari interview dalam konteks konseling adalah untuk memahami masalah atau persoalan yang dihadapi oleh klien, serta membantu klien untuk menemukan solusi atau strategi yang dapat membantunya mengatasi masalah tersebut.
Interview dalam konteks konseling biasanya dimulai dengan konselor yang mengajukan sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang, pengalaman, dan masalah yang dihadapi oleh klien. Selain itu, konselor juga dapat meminta klien untuk menjelaskan perasaan atau emosi yang sedang dirasakan terkait dengan masalah yang sedang dihadapi.
Proses interview dalam konteks konseling seringkali dilakukan secara terstruktur, dimana konselor menggunakan daftar pertanyaan atau panduan untuk mengajukan pertanyaan yang relevan dan mendalam tentang masalah yang dihadapi oleh klien. Namun, dalam beberapa kasus, proses interview dapat dilakukan secara tidak terstruktur, dimana konselor memberikan ruang yang lebih luas untuk klien untuk menceritakan pengalaman dan perasaan mereka.
Selama proses interview, konselor juga dapat menggunakan teknik-teknik konseling yang berbeda untuk membantu klien mengatasi masalah yang dihadapi. Beberapa teknik konseling yang sering digunakan dalam konteks interview antara lain:
- Empati: Konselor menunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan atau pengalaman klien.
- Refleksi: Konselor mencerminkan kembali perasaan atau pengalaman yang diungkapkan oleh klien.
- Klarifikasi: Konselor mengajukan pertanyaan atau meminta penjelasan tambahan untuk memperjelas masalah atau perasaan yang diungkapkan oleh klien.
- Penguatan: Konselor memberikan dukungan dan penguatan terhadap klien untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengatasi masalah.
Advertisement
Pengertian Interview dalam Konteks Dunia Kerja
Dalam konteks dunia kerja, interview merujuk pada proses interaksi antara calon karyawan dengan pihak perusahaan atau pengusaha yang melakukan perekrutan. Tujuan utama dari interview adalah untuk mengevaluasi kemampuan, kualifikasi, pengalaman, dan kepribadian calon karyawan untuk memastikan bahwa mereka adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang tersedia.
Interview dalam konteks dunia kerja biasanya dilakukan setelah calon karyawan melewati tahap seleksi awal, seperti pengajuan lamaran pekerjaan atau tes tertulis. Proses interview dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon atau video conference, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Selama proses interview, pihak perusahaan akan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang, kualifikasi, pengalaman, dan kepribadian calon karyawan. Pertanyaan dapat berkisar dari pertanyaan umum seperti tentang diri sendiri dan pengalaman kerja sebelumnya, hingga pertanyaan yang lebih khusus terkait dengan kemampuan teknis atau keahlian yang dibutuhkan untuk posisi yang tersedia.
Proses interview dalam konteks dunia kerja biasanya dilakukan secara terstruktur, dimana pihak perusahaan menggunakan daftar pertanyaan atau panduan untuk mengajukan pertanyaan yang relevan dan mendalam tentang kemampuan dan pengalaman calon karyawan. Namun, dalam beberapa kasus, proses interview dapat dilakukan secara tidak terstruktur, dimana pihak perusahaan memberikan ruang yang lebih luas untuk calon karyawan untuk menceritakan pengalaman dan kualifikasi mereka.
Selama proses interview, calon karyawan juga dapat menggunakan teknik-teknik wawancara yang berbeda untuk memperkuat kesan positif terhadap dirinya, seperti:
- Menunjukkan kemampuan dan keahlian yang relevan dengan posisi yang tersedia
- Memberikan contoh konkret yang menunjukkan pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki
- Menunjukkan minat dan antusiasme terhadap posisi yang tersedia dan perusahaan itu sendiri
- Menunjukkan sikap yang sopan dan ramah selama interview
Â