Sukses

Joglo Adalah Rumah Adat dari? Pelajari Juga Ciri Khas dan Jenisnya

Informasi seputar rumah adat Joglo, beserta dengan ciri khas, filosofi bangunan dan jenis-jenisnya.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi salah satu rumah adat yang paling banyak ditemui, pertanyaan tentang Joglo adalah rumah adat dari mana, mungkin kerap di dengar. Joglo adalah salah satu jenis rumah adat tradisional Indonesia yang memiliki bentuk yang sangat khas dan unik. Dikenal sebagai rumah adat khas Jawa Tengah dan Yogyakarta, joglo telah menjadi salah satu simbol budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia. 

Dalam bahasa Jawa, kata "joglo" berasal dari kata "dagu" yang berarti atap yang melengkung dan melebar di bagian depan dan belakang rumah. Hal ini membuat rumah joglo sangat mudah dikenali dari kejauhan. Selain memiliki bentuk yang unik, rumah joglo juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Jawa. 

Meskipun rumah joglo banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, rumah tradisional ini juga menjadi daya tarik wisata di berbagai tempat. Selain sebagai tempat tinggal, rumah joglo juga sering dijadikan sebagai tempat perayaan tradisional, seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (5/4/2023), informasi seputar rumah adat Joglo, beserta dengan ciri khas, filosofi bangunan dan jenis-jenisnya. 

2 dari 5 halaman

Joglo Adalah Rumah Adat dari Jawa Tengah Dan Yogyakarta

Joglo adalah rumah adat dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia. Rumah joglo merupakan salah satu bentuk rumah adat yang paling terkenal di Indonesia. Joglo biasanya dibangun dengan menggunakan kayu jati dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangat indah. Bangunan joglo memiliki atap yang lebar dan melengkung dengan puncak atap yang tinggi, serta seringkali dihiasi dengan hiasan-hiasan yang indah. 

Rumah joglo biasanya memiliki beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dan dapur. Secara tradisional, rumah joglo digunakan sebagai tempat tinggal bagi keluarga kerajaan dan kaum bangsawan pada zaman dahulu. Saat ini, rumah joglo masih dijaga dan dihargai sebagai warisan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa.

Rumah joglo memiliki bentuk bangunan yang khas, yaitu atap melengkung yang dikenal sebagai "limasan" atau "gunungan". Atap ini terdiri dari beberapa lapisan, yaitu sirap (genteng), anyaman bambu, dan lapisan daun kelapa atau ijuk yang berfungsi sebagai penahan air. Puncak atap joglo biasanya dihiasi dengan hiasan yang disebut "cundrik-cundrik" atau "tumpang sari", yang terbuat dari kayu dan berfungsi sebagai pelindung dari hujan.

Bangunan joglo terdiri dari beberapa bagian, yaitu pendopo, dalem, dan pringgitan. Pendopo adalah ruang terbuka yang biasanya berada di depan bangunan dan digunakan sebagai ruang tamu atau ruang pertemuan.

Dalem adalah bagian dalam bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur. Pringgitan adalah bagian tengah bangunan yang biasanya berupa lapangan terbuka dan digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti upacara adat atau pertunjukan kesenian.

Rumah joglo biasanya memiliki konstruksi yang kokoh dan tahan lama, karena terbuat dari kayu jati yang kuat dan tahan terhadap serangan rayap. Selain itu, bangunan joglo juga memiliki ventilasi yang baik, karena memiliki banyak jendela dan pintu yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Hal ini membuat rumah joglo nyaman untuk ditinggali di daerah tropis yang panas dan lembap.

3 dari 5 halaman

Ciri Khas Rumah Adat Joglo 

Rumah joglo memiliki ciri khas yang sangat kental, berikut adalah beberapa ciri khas rumah joglo dan penjelasannya:

1. Bentuk atap yang melengkung dan melebar di depan dan belakang rumah

Bentuk atap joglo yang melengkung dan melebar di depan dan belakang rumah merupakan ciri khas yang sangat kentara pada rumah joglo. Atap joglo terdiri dari beberapa tingkat dan membentuk pola yang indah, dan biasanya terbuat dari kayu jati atau kayu meranti.

2. Konstruksi tiang-tiang utama yang saling bersilangan

Rumah joglo didukung oleh beberapa tiang utama yang saling bersilangan dan saling berhubungan. Konstruksi tiang-tiang utama ini tidak menggunakan paku atau sekrup, melainkan hanya menggunakan pasak kayu sebagai pengunci, sehingga membuat struktur bangunan menjadi kokoh dan kuat.

3. Terdapat ruang tengah yang luas

Rumah joglo memiliki ruang tengah yang luas dan terbuka, disebut pendopo, yang digunakan sebagai tempat berkumpul, menerima tamu, atau sebagai tempat perayaan tradisional.

4. Menggunakan bahan alami

Rumah joglo dibangun menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu, bambu, dan batu alam. Penggunaan bahan-bahan alami ini membuat rumah joglo terasa sejuk dan nyaman, serta ramah lingkungan.

5. Menggunakan ornamen dan ukiran kayu yang indah

Rumah joglo sering dihiasi dengan ornamen-ornamen kayu yang indah dan ukiran kayu yang rumit dan rinci. Ornamen dan ukiran kayu ini menggambarkan seni dan keindahan tradisional Jawa.

Itulah beberapa ciri khas dari rumah joglo. Ciri khas ini membuat rumah joglo menjadi sangat unik dan memiliki keindahan yang tersendiri. Meskipun saat ini banyak rumah-rumah modern yang dibangun menggunakan teknologi dan bahan bangunan yang modern, namun rumah joglo masih tetap eksis dan menjadi warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia.

4 dari 5 halaman

Makna dan Filosofi Bangunan Rumah Adat Joglo

Rumah joglo memiliki makna dan filosofi yang mendalam, karena bangunan ini merupakan hasil akulturasi budaya dari berbagai etnis yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Beberapa makna dan filosofi dari rumah joglo antara lain:

1. Konsep kebersamaan: Bangunan joglo didesain untuk memperkuat konsep kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini tercermin dari tata letak ruang yang terbuka dan dapat diakses oleh semua anggota keluarga.

2. Simbol kekuatan: Rumah joglo dibangun dengan menggunakan kayu jati yang kuat dan tahan lama. Kayu jati melambangkan kekuatan dan keabadian, sehingga rumah joglo dianggap sebagai simbol kekuatan yang dapat melindungi keluarga dari ancaman.

3. Filosofi kosmologi: Atap joglo yang melengkung dianggap sebagai simbol kosmologi Jawa, yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Atap joglo melambangkan langit, sedangkan tiang-tiang joglo melambangkan bumi, dan di antaranya terdapat kosong yang melambangkan dunia manusia.

4. Makna estetika: Ukiran-ukiran yang ada pada rumah joglo mengandung makna estetika dan keindahan yang tinggi. Ukiran-ukiran tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap keindahan alam dan kreativitas manusia.

5. Simbol status sosial: Pada masa lalu, rumah joglo merupakan simbol status sosial yang tinggi, karena hanya dapat dimiliki oleh keluarga kerajaan atau kaum bangsawan. Oleh karena itu, rumah joglo juga dianggap sebagai simbol prestise dan kemewahan.

Dalam keseluruhan, rumah joglo mengandung makna dan filosofi yang sangat kompleks dan dalam, sehingga rumah ini dianggap sebagai warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Jawa.

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Rumah Joglo 

Berikut adalah beberapa jenis rumah joglo dan penjelasan lengkapnya:

1. Joglo Tumpang Sari

Joglo Tumpang Sari adalah jenis rumah joglo yang memiliki atap melengkung dengan hiasan cundrik-cundrik atau tumpang sari pada puncak atap. Hiasan ini biasanya terbuat dari kayu jati atau kayu meranti yang diukir dengan motif-motif tradisional. Rumah joglo Tumpang Sari dapat ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti Solo, Klaten, dan Bantul.

2. Joglo Lumbung

Joglo Lumbung adalah jenis rumah joglo yang memiliki bentuk atap seperti lumbung padi, dengan puncak atap yang tajam dan lancip. Atap joglo Lumbung terdiri dari beberapa lapisan sirap (genteng) yang berbentuk segitiga dan diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola yang indah. Rumah joglo Lumbung biasanya ditemukan di daerah-daerah pegunungan di Jawa Tengah, seperti Wonosobo dan Magelang.

3. Joglo Panggung

Joglo Panggung adalah jenis rumah joglo yang dibangun di atas panggung atau tiang-tiang yang tinggi. Tujuannya adalah untuk melindungi bangunan dari banjir atau genangan air pada musim hujan. Bangunan joglo Panggung biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti pendopo, dalem, dan pringgitan. Rumah joglo Panggung dapat ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

4. Joglo Gudangan

Joglo Gudangan adalah jenis rumah joglo yang awalnya digunakan sebagai gudang untuk menyimpan hasil pertanian, seperti padi atau jagung. Bangunan joglo Gudangan biasanya memiliki atap melengkung yang cukup rendah dan terdiri dari beberapa lapisan sirap. Saat ini, rumah joglo Gudangan sering dijadikan sebagai tempat tinggal atau villa yang nyaman dan asri.

5. Joglo Pribadi

Joglo Pribadi adalah jenis rumah joglo yang dibangun secara pribadi oleh individu atau keluarga. Rumah joglo Pribadi dapat dibangun dengan ukuran dan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pemiliknya. Seiring dengan perkembangan zaman, rumah joglo Pribadi saat ini sering dijadikan sebagai hunian atau villa yang mewah dan eksklusif.

Joglo adalah rumah adat dari Jawa Tengah dan DIY yang memiliki beragam bentuk dan jenis. Masing-masing jenis rumah joglo memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, yang membuatnya menjadi salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia.