Sukses

Kohesi adalah Keterkaitan Antar Unsur Struktur Sintaksis, Pahami Maknanya

Dalam ilmu fisika, kohesi adalah gaya (kakas) tarik-menarik di antara molekul sejenis dalam suatu benda.

Liputan6.com, Jakarta Kohesi adalah istilah yang banyak dipakai dalam ilmu linguistik dan sastra. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI), kohesi dalam konteks linguistik adalah keterkaitan antar unsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana yang ditandai antara lain dengan konjungsi, pengulangan, penyulihan, dan pelesapan. Kohesi juga bisa diartikan sebagai kemampuan sebuah teks untuk membuat pembaca atau pendengar memahami dan mengikuti isi teks dengan mudah.

Selain dalam konteks linguistik, kohesi juga memiliki makna yang berbeda pada konteks fisika. Dalam ilmu fisika, kohesi adalah gaya (kakas) tarik-menarik di antara molekul sejenis dalam suatu benda. Sedangkan secara umum kohesi dapat dimaknai sebagai hubungan yang erat. Berikut ulasan Liputan6.com tentang kohesi adalah kata yang memiliki beberapa makna, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/4/2023).

2 dari 3 halaman

Kohesi dalam Konteks Linguistik

Kohesi dalam lingkup ilmu linguistik mengacu pada berbagai teknik yang digunakan oleh penulis untuk menghubungkan kalimat dan klausa dalam sebuah teks. Teknik-teknik ini meliputi penggunaan konjungsi, penggunaan kata penghubung, repetisi kata atau frasa tertentu, dan penggunaan referensi atau anafora. Penggunaan teknik-teknik ini membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur cerita atau argumen dengan lebih mudah dan menghindari kebingungan atau ketidakjelasan dalam pemahaman.

Kohesi dapat diartikan sebagai hubungan antar proposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat yang membentuk wacana. Dalam hal ini, proposisi merujuk pada unit makna yang terkandung dalam sebuah kalimat atau klausa.

Unsur-unsur gramatikal seperti konjungsi, kata penghubung, dan penggunaan kata ganti, serta unsur-unsur semantik seperti penggunaan sinonim, antonim, dan kata-kata yang saling terkait, digunakan untuk menghubungkan proposisi-proposisi yang ada dalam sebuah teks. Teknik-teknik ini membantu membangun kohesi dalam teks, sehingga memudahkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur cerita atau argumen yang disampaikan.

Contohnya, sebuah teks yang mengandung kalimat "Saya suka makan buah-buahan. Apel dan jeruk adalah buah-buahan favorit saya" mengandung kohesi antara proposisi bahwa "saya suka makan buah-buahan" dan "apel dan jeruk adalah buah-buahan favorit saya". Hubungan ini dibangun melalui penggunaan kata ganti "saya" dan kata penghubung "dan".

Dalam hal ini, kohesi adalah elemen yang juga berfungsi sebagai pembangangun koherensi dalam teks. Koherensi sendiri merujuk pada keselarasan dan konsistensi antara ide-ide dan informasi yang disampaikan dalam sebuah teks. Dengan membangun kohesi yang kuat, pembaca atau pendengar dapat lebih mudah memahami hubungan antar proposisi dan ide-ide yang disampaikan dalam teks, sehingga membantu meningkatkan koherensi teks secara keseluruhan.

 

3 dari 3 halaman

Kohesi dalam Konteks Fisika

Kohesi dalam ilmu fisika merujuk pada kekuatan tarik-menarik antara partikel-partikel yang membentuk suatu benda padat. Gaya tarik-menarik ini terjadi karena adanya interaksi antara muatan positif dan negatif pada partikel-partikel tersebut. Kohesi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi sifat fisik dan mekanik dari benda padat tersebut.

Konsep kohesi adalah bagian penting dalam ilmu fisika padat karena mempengaruhi berbagai sifat fisik dan mekanik dari benda padat. Salah satu sifat yang dipengaruhi oleh kohesi adalah kekerasan, yaitu kemampuan suatu benda untuk menahan deformasi atau perubahan bentuk. Benda padat dengan kohesi yang kuat cenderung memiliki kekerasan yang tinggi, sementara benda padat dengan kohesi yang lemah cenderung memiliki kekerasan yang rendah.

Selain itu, kohesi juga mempengaruhi kekuatan benda padat tersebut. Benda padat dengan kohesi yang kuat memiliki kekuatan yang tinggi dan sulit pecah, sementara benda padat dengan kohesi yang lemah mudah pecah. Titik leleh, yaitu suhu di mana suatu benda padat mencair, juga dipengaruhi oleh kohesi. Benda padat dengan kohesi yang kuat memiliki titik leleh yang tinggi, sedangkan benda padat dengan kohesi yang lemah memiliki titik leleh yang rendah.

Elastisitas, yaitu kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk aslinya setelah diberi tekanan atau tarikan, juga dipengaruhi oleh kohesi. Benda padat dengan kohesi yang kuat memiliki elastisitas yang tinggi, sedangkan benda padat dengan kohesi yang lemah memiliki elastisitas yang rendah.

Konsep kohesi juga penting dalam pemahaman tentang sifat-sifat material di tingkat atom dan molekul. Kohesi antar atom dan molekul ini mempengaruhi sifat-sifat material seperti konduktivitas listrik, kekuatan magnetik, dan sifat optik dari bahan-bahan kimia dan material. Misalnya, bahan kimia yang memiliki kohesi antar molekul yang kuat cenderung memiliki titik leleh yang tinggi, kekuatan magnetik yang kuat, dan sifat optik yang khas. Sebaliknya, bahan kimia yang memiliki kohesi antar molekul yang lemah cenderung memiliki titik leleh yang rendah, kekuatan magnetik yang rendah, dan sifat optik yang berbeda.

Dalam fisika modern, konsep kohesi juga digunakan dalam pemahaman tentang sifat-sifat material di tingkat atom dan molekul. Konsep kohesi antar atom dan molekul ini penting dalam mempelajari sifat-sifat material seperti konduktivitas listrik, kekuatan magnetik, dan sifat optik dari bahan-bahan kimia dan material.

Dalam pengembangan material baru, kohesi menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menciptakan material dengan sifat yang diinginkan. Misalnya, dalam pembuatan material superkonduktor, kohesi antar atom dan molekul sangat penting untuk menciptakan struktur kristal yang ideal. Struktur kristal yang teratur ini memungkinkan elektron-elektron bergerak tanpa hambatan, sehingga material tersebut memiliki konduktivitas listrik yang sangat tinggi.