Liputan6.com, Jakarta Landing adalah salah satu fase penting dalam penerbangan, di mana pesawat yang telah terbang akan kembali mendarat dengan aman di landasan pacu. Proses landing adalah proses yang melibatkan koordinasi yang cermat antara pilot, petugas ATC, dan sistem pendaratan yang ada di bandara untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan pendaratan.
Landing biasanya dilakukan setelah pesawat melewati fase take off dan cruising. Setelah mencapai ketinggian yang diperlukan dan mendekati bandara tujuan, pesawat akan memasuki fase approach, di mana pilot akan mempersiapkan pesawat untuk mendarat. Pilot akan mengatur sudut datang, kecepatan, dan ketinggian pesawat sesuai prosedur dan panduan dari petugas ATC serta menggunakan sistem panduan instrumen seperti ILS.
Proses landing adalah proses yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pilot, terutama jika cuaca atau kondisi landasan yang buruk. Pilot harus mengandalkan keterampilan penerbangan dan pengalaman untuk menghadapi situasi yang mungkin muncul selama proses landing. Keselamatan adalah prioritas utama dalam proses landing.Â
Advertisement
Landing adalah proses krusial dalam penerbangan yang melibatkan koordinasi antara pilot, petugas ATC, dan sistem pendaratan. Untuk memahami dengan lebih baik proses landing, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (7/4/2023). Pengertian dan proses landing, beserta dengan istilah penerbangan lainnya.
Pengertian LandingÂ
Landing adalah istilah dalam penerbangan yang merujuk pada proses pesawat terbang atau helikopter kembali mendarat di darat atau permukaan yang sesuai setelah melakukan penerbangan. Landing merupakan salah satu fase penting dalam penerbangan, di mana pesawat harus melambat, mengatur sudut datang (approach angle), dan mengarahkan roda pendaratan ke permukaan landasan dengan aman untuk mendarat.Â
Proses landing melibatkan banyak faktor seperti ketinggian, kecepatan, kondisi cuaca, dan navigasi yang harus dikelola dengan hati-hati oleh pilot untuk memastikan pendaratan yang aman dan efisien.
Arti landing dalam dunia penerbangan adalah proses pesawat terbang atau helikopter mendarat di darat atau permukaan yang sesuai setelah melakukan penerbangan. Landing melibatkan sejumlah tahapan yang harus dilakukan dengan hati-hati oleh pilot untuk memastikan pendaratan yang aman dan efisien. Pada umumnya, proses landing melibatkan langkah-langkah seperti:
1. Approach: Pesawat memasuki fase akhir penerbangan dan mulai mendekati landasan. Pilot mengatur sudut datang, kecepatan, dan ketinggian pesawat untuk mempersiapkan pesawat untuk mendarat.
2. Flare: Ketika pesawat sangat dekat dengan permukaan landasan, pilot melakukan "flare" atau mengangkat hidung pesawat untuk mengurangi kecepatan dan memperhalus pendaratan.
3. Touchdown: Setelah pesawat menyentuh landasan, roda pendaratan menyentuh permukaan dengan lembut dan pesawat mulai melambat. Pilot mengendalikan pesawat untuk memastikan pendaratan yang aman dan halus.
4. Rollout: Setelah pendaratan, pesawat masih bergerak maju di landasan. Pilot mengendalikan pesawat untuk melambatkan kecepatan dan mengarahkannya ke jalur keluar landasan.
Proses landing melibatkan keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang mendalam dari pilot untuk memastikan pendaratan yang aman dan efisien, serta memperhatikan faktor-faktor seperti kondisi cuaca, panjang landasan, dan karakteristik pesawat yang digunakan.
Advertisement
Istilah Lain Dalam PenerbanganÂ
Terdapat banyak istilah dalam penerbangan. Berikut adalah beberapa istilah umum dalam penerbangan beserta penjelasannya:
1. Takeoff: Proses ketika pesawat meninggalkan landasan dan mulai terbang. Takeoff melibatkan pesawat yang bergerak maju di landasan, meningkatkan kecepatan, dan menghasilkan daya angkat yang cukup untuk bisa terbang.
2. Cruise: Fase dalam penerbangan ketika pesawat terbang pada ketinggian dan kecepatan yang stabil setelah melewati fase takeoff dan sebelum fase landing. Pada fase cruise, pesawat biasanya terbang pada ketinggian optimal dan mengikuti rute penerbangan yang ditentukan.
3. Altitude: Ketinggian vertikal pesawat terhadap permukaan laut atau titik referensi lainnya. Ketinggian biasanya diukur dalam kaki (feet) atau meter.
4. Airspeed: Kecepatan pesawat dalam udara, diukur dalam satuan kecepatan udara (airspeed) seperti knot atau mil per jam. Airspeed penting dalam penerbangan untuk mengendalikan pesawat dan memastikan operasi yang aman.
5. ATC (Air Traffic Control): Layanan yang diberikan oleh otoritas penerbangan untuk mengatur dan mengontrol pergerakan pesawat di udara dan di sekitar bandara. ATC memberikan instruksi kepada pilot untuk mengatur rute, ketinggian, dan kecepatan pesawat.
6. ILS (Instrument Landing System): Sistem panduan instrumen yang digunakan di bandara untuk membantu pilot dalam melakukan pendaratan pesawat. ILS menggunakan peralatan elektronik untuk memberikan panduan akurat kepada pilot selama fase akhir pendaratan, termasuk sudut datang dan lintasan akhir.
7. Turbulence: Gangguan atau perubahan tiba-tiba dalam aliran udara yang bisa mempengaruhi stabilitas pesawat. Turbulensi bisa terjadi di udara atau selama fase takeoff atau landing, dan bisa mempengaruhi kenyamanan penumpang dan operasi pesawat.
8. Taxiing: Proses ketika pesawat bergerak di darat antara landasan pacu dan gerbang bandara. Pesawat taxiing diarahkan oleh petugas ATC dan mengikuti jalur yang ditentukan.
9. Approach: Fase ketika pesawat mendekati landasan untuk melakukan pendaratan. Approach melibatkan pengaturan sudut datang, kecepatan, dan ketinggian pesawat dalam persiapan untuk mendarat.
10. Go-around: Keputusan pilot untuk membatalkan pendaratan dan mengulangi proses approach. Go-around bisa dilakukan jika kondisi tidak memungkinkan untuk pendaratan yang aman, atau jika ada instruksi dari petugas ATC.
Itulah beberapa istilah umum dalam penerbangan beserta penjelasannya. Tentu saja, ada banyak istilah lain yang digunakan dalam dunia penerbangan, dan pemahaman yang baik terhadap istilah-istilah ini penting bagi pilot dan personel penerbangan untuk berkomunikasi dengan efektif.