Sukses

8 Tradisi Sesudah Sholat Idul Fitri, Pahami Makna Perayaannya

Tradisi sesudah Hari Raya Idul Fitri adalah serangkaian kegiatan, dan praktik yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tradisi sesudah Hari Raya Idul Fitri adalah serangkaian kegiatan, dan praktik yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tradisi ini memiliki makna penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena selain sebagai wujud syukur dan rasa bahagia setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan, tradisi ini juga menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antar sesama Muslim dan meningkatkan kebaikan dalam hidup.

Beberapa tradisi sesudah Hari Raya Idul Fitri di Indonesia antara lain saling maaf-memaafkan, berkunjung ke rumah keluarga dan tetangga, mengadakan acara makan-makan atau arisan, memperkuat kebersamaan dengan saudara dan teman, melakukan amalan dan ibadah yang lebih banyak di bulan Syawal, serta melakukan perjalanan atau mudik ke kampung halaman.

Selain itu, tradisi Idul Fitri juga dapat bervariasi tergantung pada budaya dan kebiasaan masyarakat di setiap daerah. Namun, pada dasarnya, tradisi ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempererat hubungan antar sesama Muslim dan meningkatkan kebaikan dalam hidup, serta untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. 

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri setelah menjalani puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Hari raya Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi umat Muslim, karena menandakan akhir dari ibadah puasa dan awal dari bulan Syawal. Berikut ini tradisi sesudah Hari Raya Idul Fitri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber (/ / / ). 

2 dari 4 halaman

1. Berkunjung ke keluarga dan teman

Setelah sebulan berpuasa, Idul Fitri menjadi waktu yang sangat tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman. Banyak orang yang merayakan hari raya ini dengan berkunjung ke rumah saudara atau teman-teman, baik yang ada di kota maupun di luar kota. Tradisi ini sangat penting dalam budaya Indonesia, di mana keluarga dan kebersamaan sangat dihargai. Saat berkunjung, orang-orang biasanya membawa oleh-oleh atau makanan khas Idul Fitri seperti ketupat, lontong, atau kue-kue tradisional. Selain itu, mereka juga meminta maaf dan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada keluarga dan teman-teman mereka. Ini adalah saat yang tepat untuk berdamai dengan orang yang sebelumnya ada perbedaan pendapat atau perselisihan.

2. Membagikan sedekah

Tradisi sesudah Hari Raya Idul Fitri selanjutnya adalah memberikan sedekah kepada yang membutuhkan. Banyak orang memanfaatkan momentum ini, untuk memberikan sedekah dalam bentuk uang, makanan, atau barang-barang lainnya kepada orang yang membutuhkan, seperti yatim piatu, janda, atau orang miskin. Banyak orang percaya bahwa memberikan sedekah setelah Idul Fitri akan memberikan berkah, dan membawa keberuntungan bagi mereka di tahun yang akan datang. Oleh karena itu, banyak orang yang sangat antusias dalam memberikan sedekah setelah Idul Fitri.

3. Melakukan ziarah ke makam

Di Indonesia, banyak orang juga melakukan ziarah ke makam orang-orang yang telah meninggal. Ini adalah tradisi yang biasanya dilakukan pada hari kedua Idul Fitri. Orang-orang akan membersihkan makam dan menghiasi dengan bunga dan doa-doa untuk orang yang telah meninggal. Ziarah ke makam dianggap sebagai bentuk penghormatan bagi orang yang telah meninggal. Selain itu, ziarah ke makam juga menjadi momen yang tepat untuk merenungkan kehidupan dan kematian, serta mengingatkan manusia akan takdir yang pasti akan datang.

4. Takbiran 

Mengumandangkan takbir menjelang idul fitri, merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah. Hal ini pun menjadi sebuah tradisi tersendiri di berbagai negara termasuk Indonesia. Pada malam lebaran, umat muslim di Indonesia biasanya tumpah ruah ke jalan atau masjid, untuk mengumandangkan takbir. Kegiatan ini juga biasa diiringi oleh tabuhan bedug yang begitu khas, di mana menunjukkan kebersamaan antar sesama muslim di hari raya.

3 dari 4 halaman

5. Menggelar acara selamatan

Setelah Idul Fitri, banyak orang juga menggelar acara selamatan. Acara ini biasanya dilakukan di rumah dan dihadiri oleh keluarga dan teman-teman. Selamatan adalah bentuk syukuran atas berakhirnya bulan Ramadhan dan merupakan waktu untuk berbagi dengan orang lain. Selamatan biasanya diisi dengan berbagai makanan khas Idul Fitri seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan lain-lain. Selain itu, acara selamatan juga diisi dengan pembacaan doa dan ceramah singkat yang berisi pesan-pesan kebaikan dan toleransi.

6. Mengikuti salat Idul Fitri 2

Di Indonesia, umat Muslim juga mengikuti salat Idul Fitri pada hari kedua Idul Fitri. Salat ini diadakan pada pagi hari, biasanya di lapangan atau masjid besar. Salat Idul Fitri 2 merupakan bentuk syukuran setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan, dan juga sebagai momentum untuk memperkuat silaturahmi antara sesama umat Muslim. Setelah salat Idul Fitri 2, biasanya ada kegiatan taaruf atau saling mengenal antara jemaah salat. Kegiatan ini dapat membantu mempererat hubungan antar sesama Muslim dan membentuk kebersamaan dalam rangka mewujudkan persatuan umat Islam.

7. Menjaga keutamaan bulan Syawal

Setelah selesai berpuasa di bulan Ramadhan, bulan Syawal menjadi bulan yang penuh berkah. Oleh karena itu, banyak orang yang mengambil kesempatan untuk memperbanyak amalan dan ibadah selama bulan Syawal. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan adalah puasa enam hari di bulan Syawal, membaca Al-Qur'an, berzakat, serta memperbanyak sedekah dan amal kebaikan lainnya. Bulan Syawal juga menjadi bulan yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

 

8. THR 

Tunjangan Hari Raya atau THR adalah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerjanya saat hari raya. THR digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Namun, tradisi ini juga berlaku dalam masyarakat secara umum khususnya pada anak-anak. Pada momen ini biasanya orang dewasa yang telah bekerja memberi 'salam tempel' pada anak-anak. Biasanya uang yang diberikan adalah uang kertas baru dengan nominal tertentu. 

4 dari 4 halaman

Makna Perayaan

Perayaan Hari Raya Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari raya ini dirayakan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Di Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim merayakan kemenangan atas nafsu dan keinginan duniawi yang selama ini menghambat diri mereka dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Makna perayaan Hari Raya Idul Fitri juga terkait dengan aspek sosial dan kemanusiaan, karena pada saat ini umat Muslim diajak untuk saling maaf-memaafkan, memperkuat silaturahmi, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Hari Raya Idul Fitri juga memiliki makna spiritual yang sangat penting, yaitu untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim melakukan ibadah puasa, membaca Al-Qur'an, serta berdoa dan berzikir dengan lebih khusyuk. Dalam Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim merayakan kemenangan atas hawa nafsu dan seluruh aktivitas yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

Dalam hal ini, makna perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah sebagai wujud syukur dan rasa bahagia atas kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada umat Muslim, untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar. Umat Muslim juga diingatkan untuk mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan, dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.