Liputan6.com, Jakarta Mad wajib muttasil adalah aturan mendasar dalam ilmu tajwid, yang mengatur pembacaan Alquran yang benar. Tajwid adalah seperangkat aturan yang mengatur pengucapan dan artikulasi teks Alquran yang benar menurut ajaran Islam. Mad wajib muttasil secara khusus berkaitan dengan pemanjangan huruf-huruf tertentu dalam situasi tertentu.
Mad wajib muttasil adalah aturan yang dianggap sebagai aspek penting dari Tajwid yang harus dipahami dan diterapkan oleh setiap menghafal Alquran dengan benar. Memahami dan menerapkan mad wajib muttasil dengan benar sangat penting untuk membaca Al-Qur'an sesuai dengan aturan tajwid, karena hal itu mempengaruhi pengucapan dan irama teks yang tepat.
Sedikit kesalahan penerapan aturan ini dapat mengakibatkan salah membaca atau salah menafsirkan teks Alquran, karena pemanjangan huruf mengubah arti dan penekanan kata. Jadi mad wajib muttasil adalah aspek vital tajwid, yang mengatur pemanjangan huruf tertentu dalam teks Alquran. Mad wajib muttasil adalah aturan wajib yang harus diperhatikan ketika menghadapi surat dan kondisi yang ditentukan.
Advertisement
Pemahaman dan penerapan mad wajib muttasil yang tepat sangat penting untuk membaca Al-Qur'an dengan akurasi, keindahan, dan ketaatan pada ajaran Islam. Oleh sebab itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi seputar Mad wajib muttasil dari berbagai sumber pada Senin (10/4/2023).
Pengertian Mad Wajib Muttasil
Tajwid adalah ilmu atau aturan yang mengatur cara membaca Al-Quran secara benar sesuai dengan tata cara yang ditetapkan dalam ajaran Islam. Tajwid melibatkan pengaturan atau pengolahan suara huruf-huruf Al-Quran, baik dari segi panjang-pendeknya (harakat), cara pengucapannya, serta tata cara penyambungan atau pemisahan antara huruf-huruf dalam membaca Al-Quran.
Tujuan dari tajwid adalah untuk memastikan pengucapan yang benar dan jelas dalam membaca Al-Quran, agar pesan-pesan dan makna-makna yang terkandung dalam Al-Quran dapat dipahami dengan baik. Tajwid juga membantu menjaga keindahan, keelokan, dan kaidah bacaan Al-Quran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai warisan penting dalam tradisi membaca Al-Quran.
Salah satu Tajwid yang penting adalah Mad wajib muttasil. Istilah "Mad" mengacu pada perpanjangan atau peregangan huruf ketika muncul dalam konteks tertentu dalam sebuah kata. “Wajib” berarti wajib, artinya aturan mad wajib muttasil harus dipatuhi ketika menjumpai surat dan syarat yang ditentukan. “Muttasil” menunjukkan bahwa kepanjangan itu terus-menerus atau tidak terputus, tanpa ada gangguan atau jeda.
Aturan mad wajib muttasil berlaku untuk enam huruf dalam Quran: alif (ا), waaw (و), yaa' (ي), haa' (ه), raa' (ر), dan miim (م), ketika mereka muncul dengan sukun (ْ) di atasnya dan diikuti dengan huruf dengan shaddah (ّ) di atasnya. Dalam hal ini, surat dengan sukun dipanjangkan sebanyak dua hitungan vokal (harakat) atau hitungan pemanjangan (maddah), yang setara dengan dua ketukan bunyi dalam bacaan tersebut.
Mad Wajib Muttasil adalah salah satu aturan tajwid dalam bacaan Al-Quran. Mad Wajib Muttasil terjadi ketika ada dua huruf mad (panjang) bertemu dalam satu kata dan harus dibaca secara bersambung atau muttasil, tanpa ada jeda (wasl) di antara keduanya. Aturan ini berlaku pada huruf-huruf berikut:
1. Mad Lazim (مَدْ لَازِم): Terjadi ketika huruf alif (ا), ya (ي), atau wau (و) bertemu dengan huruf mad (panjang) lainnya. Contohnya pada kata "مَا" (maa) atau "نُورٍ" (nuurin).
2. Mad Badal (مَدْ بَدَل): Terjadi ketika huruf mad (panjang) bertemu dengan huruf hamzah (ء) yang menjadi huruf pengganti (badal) dari huruf alif (ا), ya (ي), atau wau (و). Contohnya pada kata "سُؤَالٍ" (su'al).
Aturan Mad Wajib Muttasil ini penting untuk diperhatikan dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan tajwid, karena pengucapan yang tepat dapat mempengaruhi makna dan makhraj (tempat keluarnya suara) huruf-huruf dalam Al-Quran.
Advertisement
Hukum Bacaan Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil dapat dibaca dengan mengikuti aturan tajwid sebagai berikut:
1. Mad Lazim (مَدْ لَازِم):
Jika huruf alif (ا) berada di awal kata atau di tengah kata, dan bertemu dengan huruf mad (panjang) lainnya seperti ya (ي) atau wau (و), maka harus dibaca panjang (mad).
Contoh: كَانُوا (kaanuu), يَعْمَلُونَ (ya'maloon), وَجُوْهٍ (wajh).
2. Mad Badal (مَدْ بَدَل):
Jika huruf hamzah (ء) bertemu dengan huruf mad (panjang) seperti alif (ا), ya (ي), atau wau (و) yang menjadi huruf pengganti (badal), maka harus dibaca panjang (mad).
Contoh: سُؤَالٍ (su'al), أُوْلَئِكَ (u'laaika), يَؤْمِنُونَ (ya'minoon).
Pada kedua aturan di atas, mad (panjang) dibaca secara bersambung atau muttasil, tanpa ada jeda (wasl) di antara huruf-huruf yang bertemu. Mad Wajib Muttasil umumnya diperpanjang dua harakat (vokal) atau sesuai kaidah tajwid yang berlaku.
Penting untuk diingat bahwa tajwid adalah ilmu yang memerlukan pengamatan dan latihan yang baik, sehingga disarankan untuk mempelajari dan berlatih di bawah bimbingan seorang guru tajwid yang kompeten untuk menguasai pengucapan Al-Quran secara benar.
Contoh Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran
Terdapat beberapa contoh Mad Wajib Muttasil dalam Al-Quran, di antaranya adalah:
1. Mad Lazim (مَدْ لَازِم):
Surat Al-Baqarah, ayat 197: فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ
Faman ta'ajjala fi yawmaini falaa itsma 'alaih
Artinya: "Maka barangsiapa yang mempercepat (pulang) dalam dua hari, maka tidak ada dosa atasnya." (QS. Al-Baqarah [2]: 197)
Surat Al-Kahf, ayat 26: قَالُوا اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ
Qaalu Allahu a'lamu bimaa labithuu faib'athuu ahadakum biwariqikum haadhihi ilaa al-madinah
Artinya: "Mereka berkata, "Allah lebih mengetahui berapa lama mereka tinggal (di sini). Oleh karena itu, utuslah salah seorang di antara kamu dengan uang perak ini untuk pergi ke kota (terdekat)." (QS. Al-Kahf [18]: 26)
2. Mad Badal (مَدْ بَدَل):
Surat Al-Furqan, ayat 23: وَقَدْ قَالَ الْإِنسَانُ مَا لَا أُرَىٰ
Wa qad qala al-insaanu maa laa uraa
Artinya: "Dan manusia berkata, 'Apa yang tidak kulihat?'" (QS. Al-Furqan [25]: 23)
Surat Al-Isra', ayat 32: وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Wa laa taqrabu az-zinaa, innahu kaana faahishatan wasaa sabilaa
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' [17]: 32)
Demikianlah beberapa contoh Mad Wajib Muttasil dalam Al-Quran. Penting untuk diperhatikan dan diikuti aturan tajwid dengan baik dalam membaca Al-Quran untuk menjaga kejelasan dan kebenaran dalam pengucapan serta pemahaman terhadap makna yang terkandung dalam teks suci Al-Quran.
Advertisement