Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis hukum tajwid perlu diketahui oleh setiap umat Muslim. Ilmu tajwid merupaka hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan wajib ketika membaca Al-Qur’an. Dengan adanya ilmu tajwid, seorang Muslim tidak akan salah dalam mengucapkan kalimat-kalimat Al-Qur’an.
Baca Juga
Advertisement
Jenis-jenis hukum tajwid harus dipelajari dengan betul, agar tidak salah dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an yang menyebabkan perubahan makna. Hal inilah yang menjadikan hukum tajwid penting juntuk dipelajari sebelum lancar membaca Al-Qur’an.
Jenis-jenis hukum tajwid ada beragam, mulai dari mad, mim mati, tanwin, dan idgham. Semua jenis-jenis hukum bacaan tajwid tersebut memiliki perbedaan dalam hal cara membacanya. Meski begitu, semua jenis-jenis hukum tajwid membuat semua pembacaan Al-Qur’an menjadi lebih indah.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai jenis-jenis hukum tajwid dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (10/4/2023).
1. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan juga dengan didengungkan. Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi. Perbedaannya adalah ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainkan huruf mim mati yang bertemu dengan huruf ba' (ب).
Contoh ikhfa syafawi terdapat pada potongan surat Al Fil ayat 4, yang berbunyi:
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ
Arab latin: Tarmīhim biḥijāratim
2. Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain ini sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.
Berikut contoh idgham mimi, yakni:
وَكَمْ مِنْ قَرْيَةٍ
Mim mati bertemu dengan huruf mim (م)
3. Izhar Syafawi
Hukum bacaan ini berlaku apabila huruf mim mati bertemu salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (م) dan huruf ba' (ب). Izhar Syafawi harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.
Contoh izhar syafawi terdapat pada surat Al Fatihah ayat 7, yang berbunyi:
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
Arab latin: An'amta 'alaihim
4. Mad Thabi’i
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan hukum bacaan mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sesudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka hukumnya sebagai bacaan mad thabi’i. Di mana mad berarti panjang dan thabi’i yang artinya biasa. Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
5. Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah mad far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun dalam ayat.
Contoh mad far'i terdapat pada potongan surat An-Naml ayat 59, yang berbunyi:
ءَآللَّهُ خَيْرٌ
Arab latin: Allāhu khairun
Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lisuukun, Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad ‘Iwad, Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf, Mad Tamkien, dan Mad Farq.
Advertisement
6. Izhar Halqi
Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Cara mengucapkan izhar halqi harus jelas. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu hamzah (ء), kha (ح), ha (خ), ain (ع), ghain (غ), dan ha' (هـ).
Contoh bacaan izhar dalam surat Al Lahab ayat 2, yang berbunyi:
مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ
Arab latin: Mā agnā 'an-hu
7. Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah hukum bacaan yang melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bighunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf yaitu ya (ي), nun (ن), mim (م), dan wau (و)
Contoh bacaan idgham bighunnah terdapat pada potongan surat Al Lahab ayat 1
أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ
Arab latin: Abī lahabiw wa tabb
8. Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf lam (ل) dan ra (ر). Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata. Contoh bacaan idgham bilaghunnah terdapat pada potongan surat Al Ikhlas ayat 4, yang berbunyi:
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
Arab latin: Wa lam yakul lahụ
9. Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba' (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.
Contoh bacaan iqlab dalam surat Al-Bayyinah ayat 4, yang berbunyi:
مِنْۢ بَعْدِ
Arab latin: mimm ba'di
10. Ikhfa Haqiqi
Ikhfa berarti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa yaitu kaf ( ك ), qaf ( ق ), fa' ( ف ), zha ( ظ ), tha ( ط ), dhad ( ض ), shad ( ص ), syin ( ش ), sin ( س ), za' ( ز ), dzal ( ذ ), dal ( د ), jim ( ج ), tsa' ( ث ), dan ta' ( ت ). Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
Contoh bacaan ikhfa hakiki terdapat pada potongan surat At-Tin ayat 4, yang berbunyi:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ
Arab latin: Laqad khalaqnal-insāna
11. Idgham Mutamathilain
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf Dal bertemu dengan huruf Dal.
12. Idgham Mutaqaribain
Idgham Mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf Mim bertemu Ba', huruf Kaf bertemu Qaf. Huruf idgham mutaqaribain adalah lam (ل) dan ra (ر), serta kaf (ﻙ) dan qaf (ﻕ).
Contoh idgham mutaqaribain terdapat pada potongan surat Al An'am ayat 147, yang berbunyi:
فَقُل رَّبُّكُمْ
Arab latin: Fa qur rabbukum
13. Idgham Mutajanisain
Idgham Mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' bertemu Tha, Lam bertemu Ra' serta Dzal dan huruf Zha.
Contoh idgham mutajanisain terdapat pada potongan surat Al-A'raf ayat 189, yang berbunyi:
فَلَمَّا اَثْقَلَتْ دَعَوَ اللهَ رَبَّهُمَا
Arab latin: Fa lammā aṡqalad da'awallāha rabbahumā
14. Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid
Mim bertasydid (مّ) dan nun bertasydid (نّ) juga dikenal dengan ghunnah musyaddah. Apabila bertemu hukum bacaan ini maka harus digunnahkan sepanjang 2 harakat.
Contoh mim bertasydid:
وَمِمَّا
Arab-latin: wa mimma
Contoh nun bertasydid:
إِنَّهُمْ
Arab-latin: innahum
15. Idzhar Qamariyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf idzhar qamariyah, maka cara membacanya harus jelas. Huruf-huruf Idzhar Qamariyah adalah sebagai berikut ini: ء ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي
Contoh idzhar qamariyah adalah sebagai berikut:
لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولً
Alif lam bertemu dengan huruf hamzah (ء)
16. Idgham Syamsiyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf qamariyah lainnya, selain huruf idzhar qamariyah, maka disebut dengan idhgam syamsiyah. Hukum bacaan idgham syamsiyah adalah alif lam yang bertemu dengan huruf syamsiyah, seperti ditasydidkan atau dimasukkan ke huruf berikutnya.Huruf-huruf idhgam syamsiyah, antara lain: ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ
Alif lam bertemu dengan bertemu dengan huruf ta (ت)
Advertisement