Liputan6.com, Jakarta Doa setelah berwudhu memang tidak menjadi salah satu bagian dari rukun wudhu. Dengan kata lain, jika doa setelah berwudhu tidak dibaca atau dilafalkan, maka wudhu akan tetap sah.
Meski demikian, tidak ada salahnya juga untuk membaca doa setelah berwudhu. Sebab, dengan membaca doa setelah berwudhu, makan akan ditambahkan pahala dari ibadah berwudhu.
Tidak hanya itu, membaca doa setelah berwudhu juga memiliki keutamaannya sendiri. Adapun keutamaan membaca doa setelah berwudhu adalah dibukakan delapan pintu surga.
Advertisement
Dengan kata lain, meski bukan bagian dari rukun dan syarat sah wudhu, membaca doa setelah berwudhu jelas tidak bisa dilewatkan begitu saja. Apalagi membaca doa setelah berwudhu memiliki keutamaan demikian besarnya.
Bagi yang belum tahu bagaimana lafal bacaan doa setelah berwudhu, berikut adalah bacaannya seperti yan telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (11/4/2023).
Bacaan Doa setelah Berwudhu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, membaca doa setelah berwudhu memang tidak menjadi bagian dari rukun atau syarat wudhu. Dengan kata lain, jika tidak membaca doa setelah berwudhu pun, wudhu akan tetap sah. Akan tetapi membaca doa setelah berwudhu ternyata memiliki keutamaan yang sangat besar, sehingga amat disayangkan jika ditinggalkan begitu saja.
Adapun bacaa doa setelah berwudhu adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahumma ij’alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Mahasuci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”
Advertisement
Keutamaan Doa setelah Berwudhu
Membaca doa setelah berwudhu memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya: “Barangsiapa berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.’ Maka dibukalah delapan pintu untuknya delapan pintu surga yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR. Tirmidzi; hadits shahih)
Berdasarkan hadits tersebut dapat dipahami bahwa setelah menyempurnakan wudhu kemudian membaca doa setelah berwudhu, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia dapat memasukinya dari manapun ia mau.
Rukun Wudhu
Setelah memahami bacaan doa setelah berwudhu, penting juga untuk memahami rukun wudhu. Sebab, rukun wudhu ini adalah inti dari ibadah berwudhu. Bahkan jika salah satu bagian saja dari rukun wudhu yang terlewatkan, maka wudhu tidak akan sah. Adapun rukun wudhu antara lain adalahs ebagai berikut:
1. Niat
Menurut Imam Syafi'i, niat adalah bagian dari rukun wudhu yang wajib dilakukan. Jika niat tidak dilakukan, maka wudhu menjadi tidak sah, dan seseorang yang lupa berniat harus mengulang wudhu dari awal.
Adapu bacaan niat wudhu sesuai ajaran sunnah Rasulullah SAW telah dipaparkan di bagian sebelumnya.
2. Membasuh muka
Rukun wudhu yang kedua adalah membasuh muka. rukun wudhu yang kedua ini sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya,
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.
Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.
Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
Cara membasuh muka ketika wudhu adalah dengan membasuh air ke seluruh muka, mulai dari permukaan kening hingga pojok dagu, dari depan telinga kanan dan kiri.
3. Membasuh kedua tangan serta siku
Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 6, rukun wudhu berikutnya adalah dengan membasuh kedua tangan hingga siku. Adapun cara membasuh tangan ini dilakukan dengan cara membasuhkan air mulai dari ujung-ujung jari tangan hingga ke siku. Pastikan bagian siku juga terbasuh air hingga basah.
4. Menyapu sebagian kepala
Sebagaimana telah disampaikan dalam surat Al-Maidah ayat 6, rukun wudhu berikutnya adalah menyapu sebagian kepala. Adapun yang dianggap sebagai bagian kepala adalah yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Mengusap rambut yang masih berada di area kepala sudah terhitung sah, sebab rambut di bagian tersebut masih dianggap sebagai sebagian dari kepala.
5. Membasuh kedua kaki serta buku lali
Berdasarkan surat Al-Maidah ayat 6 rukun wudhu berikutnya adalah dengan membasuh kaki, mulai dari telapak kaki, punggung kaki, tumit, sampai mata kaki. Diperbolehkan pula untuk melebihkan hingga batas betis.
6. Tertib
Rukun wudhu yang terakhir adalah tertib. Yang dimaksud dengan tertib adalah setiap rukun wudhu harus dilakukan sesuai dengan urutannya.
Advertisement
Syarat Wudhu
Selain rukun wudhu, penting juga untuk mengetahui syarat wudhu. Wudhu yang tidak memenuhi syaratnya, maka wudhu tersebut tidak sah. Adapun syarat wudhu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berakal
Seseorang yang tidak berakal tidak wajib untuk berwudhu. Bahkan, jika orang tersebut berwudhu, maka wudhunya dianggap tidak sah.
2. Baligh
Anak-anak sampai dia menjelang baligh (mumayyiz) tidak diwajibkan untuk berwudhu.
3. Beragama Islam
Beragama Islam merupakan syarat wajib untuk setiap bentuk ibadah, mulai dari wudhu, sholat, zakat, puasa, haji, dan ibadah-ibadah lain yang diajarkan agama Islam.
4. Menggunakan Air Suci yang Mensucikan dalam Jumlah yang Cukup
Ada tujuh air yang boleh digunakan untuk bersuci atau wudhu, yakni air langit (hujan), air laut, air sungai, air sumur, mata air, air salju dan juga air embun. Namun penting untuk ditekankan bahwa jumlah air harus mencukupi.
5. Hadats
Salah satu syarat berwudhu adalah memiliki hadats kecil. Seseorang masih memiliki wudhu atau sudah berwudhu sebelumnya tidak diwajibkan berwudhu.
6. Suci dari Hadats Besar
Syarat berwudhu berikutnya adalah suci dari hadats besar. Bagi seseorang yang masih memiliki hadats besar, baik itu karena haid, nifas, atau keluar mani, mereka harus mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.