Sukses

Makna Idul Fitri dan Lebaran dalam Islam, Bukan Hanya Sekedar Kembali ke Fitrah

Simak makna Idul Fitri dan lebaran yang penuh dengan filosofi mendalam.

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, kata Idul Fitri dan lebaran memiliki makna mendalam yang perlu diketahui umat Muslim. Idul Fitri atau lebaran merupakan momen besar yang dirayakan oleh semua umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, makna Idul Fitri dan lebaran diselarasakan dengan budaya setempat dari berbagai daerah. Makna tersebut bukan lagi hanya sekedar kembali ke fitrah, namun juga dimaknai sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Dengan memahami makna Idul Fitri dan lebaran dalam Islam, dapat membuat seorang muslim menjadi lebih bersyukur pada Allah atas nikmat yang diperoleh hingga bisa bertemu kembali di hari kemenangan.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna Idul Fitri dan lebaran dalam Islam yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (21/4/2023).

2 dari 4 halaman

Makna Idul Fitri

Secara etimologi, kata Idul Fitri berasal dari bahasa Arab yakni ‘Īd al-fiṭr. Kata tersebut kemudian memiliki makna masing-masing yakni id dan fithr. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama.

Sedangkan fithr berarti asal kejadian atau kesucian, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya"

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Barangsiapa yang salat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alayh).

3 dari 4 halaman

Makna Idul Fitri dalam Islam

Dari penjelasan arti istilah Idul Fitri diatas dapat disimpulkan bahwa makna Idul Fitri dapat dijabarkan dengan hari raya kemenangan dimana umat muslim kembali ke keadaan yang suci dan bersih.

Dikutip dari buku Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hjj dan Idul Adha (2016) karya Dra. Udji Asiyah, M.Si menjelaskan bahwa Idul Fitri adalah sebagai jalan menuju keadaan fitrah, bersih dan tanpa dosa bagaikan bayi yang baru lahir. Hal ini merujuk pada loyalitas perjanjian awal ketika sebelum Allah SWT menjadikan manusia yakni pengakuan terhadap Keesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang patut disembah.

Pendapat tersebut juga sama seperti yang disampaikan oleh Kemenag, bahwa Idul Fitri adalah kembali kepada kondisi fitrah, yakni kondisi awal penciptaan manusia. Dalam Al Qur-an surat Ar Ruum ayat 30 Allah berfirman yang artinya,

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Momen hari suci ini juga memberikan limpahan rahmat untuk muslim, yakni:

a. Ungkapan rasa syukur

Datangnya Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momen ditunggu oleh seluruh umat Muslim. Makna Idul Fitri bukan hanya menyambut kemenangan setelah sebulan berpuasa, namun terdapat beberapa perubahan yang terjadi dalam diri umat muslim. Perubahan tersebut membuat seseorang lebih bisa bersyukur dengan keadaan. Makna ini akan menimbulkan perasaan menghargai segala yang kamu miliki dan bisa memancing perasaan untuk lebih peduli dengan sesama.

b. Kembali menjadi suci

Seperti yang dijelaskan di atas, makna Idul Fitri adalah kembali bersih secara jiwa dan raga. Saat momen Lebaran, akan dimanfaatkan umat muslim untuk saling memaafkan. Biasanya masing-masing orang akan memulai permintaan maaf dari mulai orangtua, keluarga, dan sahabat-sahabat. Meskipun permintaan maaf bisa dilakukan kapan saja, namun meminta maaf di momen ini memberikan makna yang begitu spesial. Dengan saling memaafkan, anda bisa membersihkan hati dari segala dendam dan perasaan pahit lainnya.

4 dari 4 halaman

Makna Lebaran

Kata lebaran merupakan istilah yang sering diucapkan dan digunakan oleh masyarakat Jawa di Indonesia. Kata lebaran sendiri merupakan istilah lain dari Idul Fitri. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Istilah lebaran ternyata memiliki sejarah asal mula penamaannya.

Kata lebaran berasal dari budaya Hindu. Menurut MA Salamun, istilah lebaran berasal dari tradisi Hindu yang berarti selesai, usai, atau habis. Istilah ini kemungkinan digunakan para Wali agar umat Hindu yang baru masuk Islam pada waktu itu tidak merasa asing dengan ajaran baru yang dianutnya.

Asal usul tentang kata lebaran memiliki ragam versi. Dalam bahasa Jawa, lebaran berasal dari kata "wis bar" atau sudah selesai. Bar merupakan bentuk pendek dari kata "lebar" yang berarti selesai. Lebar-an dalam bahasa Jawa artinya Sudah-an/Setelah-an atau Sesudahnya/Setelahnya.

Selain orang Jawa, kata lebaran juga sering digunakan oeh orang Betawi. Menurut mereka, lebaran berasal dari kata lebar yang dimaknai sebagai keluasan atau kelegaan hati umat Islam setelah sebulan berpuasa. Lebaran juga dimaknai sebagai kegembiraan menyambut hari kemenangan.

Dalam budaya Jawa, lebaran juga dimaknai sebagai lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya seseorang akan bisa terlepas dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, keberkahan, dan rahmat Allah SWT. Sementara labur artinya bersih.