Sukses

Sholat Gaib adalah Sholat Jenazah Tanpa Mayit, Ketahui Niat dan Tata Caranya

Sholat gaib adalah sholat jenazah di mana mayatnya tidak ada di hadapan atau berada di tempat lain.

Liputan6.com, Jakarta Sholat gaib adalah sholat jenazah yang dikerjakan oleh umat Muslim tanpa adanya keberadaan mayit atau jenazah di hadapan atau berada di tempat lain. Sholat gaib sama dengan sholat jenazah pada umumnya.

Terkait dengan sholat ghaib ini, ada sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumumkan kematian (Raja) An-Najasyi pada hari kematiannya. Beliau pun keluar menuju tempat salat, lalu membariskan saf, kemudian takbir empat kali.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tata cara sholat gaib sama dengan sholat janazah, yang membedakan adalah niatnya. Sebab jenazah yang akan disolatkan tidak ada. Untuk itu, anda perlu memahami dan mempelajari tentang sholat gaib.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian sholat gaib, bacaan niat, dan tata caranya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (14/4/2023).

2 dari 4 halaman

1. Sholat Gaib Adalah

Sholat gaib adalah ibadah yang mempermudah umat Muslim dalam menjalankannya. Sholat gaib adalah sholat jenazah di mana mayatnya tidak ada di hadapan atau berada di tempat lain. Sholat gaib sama dengan sholat jenazah, bedanya keberadaan mayat yang tidak ada. Sekiranya ada orang yang meninggal dunia di tempat jauh, maka tetap bisa disholatkan meskipun tidak melihat jenazahnya secara langsung.

Dengan begitu, bagi sesama umat muslim disunahkan untuk melakukan shalat ghaib guna mendoakan orang yang telah meninggal. Shalat ghaib ini pun sunah dilakukan meskipun waktunya sudah lewat atau berlalu cukup lama. Dengan melakukan shalat ghaib dapat memohonkan ampun orang yang telah meninggal dan memanjatkan doa yang terbaik baginya.

3 dari 4 halaman

2. Bacaan Niat Sholat Gaib

Sebelum anda mengetahui tata cara sholat gaib, anda perlu menghafalkan bacaan niatnya. Berikut bacaan niat dari sholat gaib, yakni:

a. Bacaan niat sholat gaib

Ushalli ‘alāl mayyitil (...) ghā’ibi arba‘a takbīrātin fardha kifāyatin lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang jenazah (...) ghaib empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT,”

Petunjuk:

Tanda (....) diisi dan dibaca dengan nama mayat yang akan disholat gaib.

Shalat ghaib ini merupakan ibadah yang memiliki keutamaan tersendiri. Di mana dengan mendirikan shalat ghaib, umat muslim yang masih hidup dapat mendoakan orang yang telah meninggal serta memohonkan ampun kepada Allah. 

b. Bacaan niat sholat jenazah laki-laki

Berikut ini bacaan niat sholat gaib untuk jenazah laki-laki, sebagai imam:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

Berikut ini bacaan niat sholat gaib untuk jenazah laki-laki, sebagai makmum:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

c. Jenazah perempuan

Berikut ini bacaan niat sholat gaib untuk jenazah perempuan, sebagai imam:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

Berikut ini bacaan niat sholat gaib untuk jenazah perempuan, sebagai makmum:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

4 dari 4 halaman

3. Tata Cara Sholat Gaib

Setelah mengatahui dan hafal dengan bacaan niat shola gaib, kemudian anda perlu mempelajari tata caranya. Berikut penjelasannya:

a. Membaca niat

b. Berdiri bila mampu

c. Takbiratul ihram

d. Membaca Surat Al-Fatihah

e. Takbir kedua

f. Membaca sholawat

Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid.

Artnya: “Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

g. Takbir ketiga

Pada takbir ketiga, membaca doa yang ditujukan bagi jenazah. Berikut doa untuk jenazah, yakni:

- Untuk jenazah laki-laki

Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari.

Artinya: “Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

- Untuk jenazah perempuan

Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari.

Artinya: “Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

h. Takbir keempat

Pada takbir keempat, membaca doa untuk jenazah. Berikut bunyi doa dan artinya:

- Untuk jenazah laki-laki

Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.

Artinya: “Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia (laki-l;aki), dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

- Untuk jenazah perempuan

Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.

Artinya: “Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dian (perempuan), dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

i. Mengucapkan salam