Sukses

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 Beserta Bacaan, Arti, dan Isinya Tentang Ashabul Kahfi

Tafsir surat Al-Kahfi ayat 1-10 ini berkaitan dengan kisah Ashabul Kahfi atau penghuni gua.

Liputan6.com, Jakarta Tafsir surat Al-Kahfi perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Seperti yang diketahui, surat Al Kahfi adalah surat ke 18 dalam Al-Quran. Surat yang terdiri dari 110 ayat ini isinya menunjukkan betapa mulianya orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.

Surat ini menceritakan beberapa kisah, seperti kisah Ashabul Kahfi yang dapat dijadikan teladan umat Islam hingga saat ini. Surat Al-Kahfi memiliki keistimewaan yang sangat besar bagi muslim bila dibaca pada hari Jumat. Hal ini tercantum dalam hadis, yang artinya:

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah menyinarinya dengan cahaya selama antara dua Jumat.”

Tafsir surat Al-Kahfi ayat 1-10 ini berkaitan dengan kisah Ashabul Kahfi atau penghuni gua. Surat Makkiyah ini memiliki empat tema besar, yaitu tenang iman, harta, ilmu, dan kekuasaan. Surah Kahfi ada di Juz 15 dan 16, memiliki 1.577 kata, 6.360 huruf dan terdiri dari 12 Ruku.

Berikut Liputan6.com rangkum dari Ibnu Umar Islamic School dan Al-Qur’an Digital Liputan6, Minggu (16/4/2023) tentang tafsir surat Al-Kahfi.

2 dari 7 halaman

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 1

َلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 1:

Pujian bagi Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya yang semuanya adalah sifat-sifat kesempurnaan, dan dengan nikmat-nikmat-Nya, baik yang tampak maupun tersembunyi, yang menyangkut agama maupun dunia, yang memberi karunia dengan menurunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad SAW, kitab Al-Quran, dan Dia tidak mengadakan di dalamnya kebengkokan sedikit pun dari kebenaran.

 

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 2

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

Artinya: sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 2:

Allah SWT menjadikannya sebagai kitab yang lurus, tiada perselisihan dan kontradiksi di dalamnya, untuk memperingatkan orang-orang kafir dari azab yang sangat keras dari sisi-Nya, dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang membenarkan Allah SWT dan Rasul-Nya yang mengerjakan amal-amal sholeh, bahwa mereka mendapatkan pahala yang besar, yaitu surga.

3 dari 7 halaman

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 3

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 3:

Mereka kekal di dalam kenikmatan ini tanpa pernah berpisah darinya selama-lamanya.

 

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 4

وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.”

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 4:

Dan untuk memperingatkan orang-orang musyrik yang mengatakan: Allah SWT  telah mengambil seorang anak.

4 dari 7 halaman

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 5

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 5:

Orang-orang musyrik itu tidak memiliki sedikitpun pengetahuan tentang apa yang mereka klaim bahwa Allah SWT telah mengambil anak, sebagaimana tidak dimiliki oleh para pendahulu mereka yang mereka ikuti. Alangkah beratnya kata-kata buruk yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan kecuali kata-kata dusta.

 

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 6

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

6. Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 6:

Mungkin kamu, wahai Rasul, akan membinasakan dirimu karena bersedih terhadap pengaruh kaummu yang berpaling darimu, ketika mereka tidak membenarkan dan mengamalkan Al-Quran ini.

5 dari 7 halaman

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7:

Sesungguhnya Kami menjadikan ciptaan-ciptaan yang ada di permukaan bumi sebagai perhiasan baginya, dan manfaat bagi penghuninya, untuk menguji mereka siapakah di antara mereka yang lebih baik perbuatannya dengan menaati Kami, dan siapakah di antara mereka yang lebih buruk perbuatannya dengan melakukan kemaksiatan, lalu Kami akan membalas masing-masing dengan apa yang berhak baginya.

 

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 8

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

8. Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 8:

Sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan apa yang ada di permukaan bumi berupa hiasan tersebut, pada saat berakhirnya dunia, sebagai tanah yang tidak bertanaman.

6 dari 7 halaman

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 9

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 9:

Janganlah kamu mengira, wahai Rasul, bahwa kisah Ashab al-Kahfi (orang-orang yang mendiami gua) dan batu yang bertuliskan nama-nama mereka itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengagumkan dan mengherankan; karena penciptaan langit dan bumi berikut segala isinya adalah lebih mengherankan daripada itu.

 

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 10

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 10:

Ingatlah, wahai Rasul, ketika pemuda-pemuda yang beriman itu berlindung ke dalam gua, karena takut terhadap cobaan kaum mereka kepada mereka dan pemaksaan mereka untuk menyembah berhala, lalu mereka berdoa: Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Dengan rahmat itu Engkau meneguhkan kami, memelihara kami dari keburukan, dan memudahkan untuk kami jalan yang benar yang mengantarkan kami untuk melakukan apa yang Engkau cintai, sehingga kami termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk bukan orang-orang yang sesat.

7 dari 7 halaman

Kisah Ashabul Kahfi

Kisah tentang Ashabul Kahfi tercatat pada ayat 1-26. Banyak surah sebelumnya berfokus pada kisah bangsa-bangsa yang menolak petunjuk. Di sini, dalam Surah al-Kahfi, ditemukan bahwa Allah memberikan contoh berbagai orang yang mengikuti petunjuk. Surah Al Kahfi meceritakan tentang kisah Ashabul Kahfi atau para penghuni gua. Ashabul Kahfi adalah kisah tujuh pemuda bersama seekor anjing yang tertidur selama 309 tahun di dalam gua.

Tujuh pemuda beriman itu berasal dari negeri Afsus. Semula negeri itu berisi orang-orang yang beriman kepada Allah. Namun, kemudian datanglah Raja Diqyanu, yang menyembah berhala. Raja ini meminta rakyat untuk tidak menyembah Allah. Jika tidak, mereka akan disiksa.

Rakyat yang takut pun terpaksa menuruti perintah itu. Tapi, ada tujuh pemuda yang menolah menyembah berhala, bahkan mengutarakannya di depan sang raja. Ketujuh pemuda ini kemudian dikejar untuk disiksa. Para pemuda ini kemudian kabur hingga ke pegunungan Nikhayus dan bersembunyi di dalam gua. Di dalam gua itu, para pemuda dan anjing itu tertidur. Mereka baru bangun 309 tahun kemudian.