Liputan6.com, Jakarta Memberikan angpao lebaran atau THR kepada anak-anak telah menjadi salah satu tradisi yang tidak pernah terlewatkan setiap Hari Raya Idul Fitri. Apalagi, tradisi memberikan angpao lebaran merupakan kebiasaan di Hari Raya Idul Fitri yang sangat dinantikan oleh anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Dengan banyaknya sanak saudara yang memberikan angpao lebaran atau THR, anak-anak bisa mengalami pengalaman memiliki uang dalam jumlah besar. Hal ini juga menjadi kesempatan yang bagus bagi orang tua untuk mengajarkan sesuatu yang sangat penting di masa depan, yakni mengelola uang.
Mengelola uang adalah salah satu keterampilan yang sangat penting untuk kehidupan di masa depan. Dengan memiliki keterampilan mengelola uang yang baik, anak-anak akan mengetahui tentang bagaimana cara membelanjakan uangnya dengan bijak, sehingga uangnya habis untuk sesuatu yang bermanfaat.
Mungkin sebagian orang tua akan merasa ragu bahwa anak-anak mereka yang masih kecil akan sulit untuk diajari mengelola angpao lebaran. Akan tetapi, mengajarkan cara mengelola angpao lebaran merupakan hal yang menting untuk dilakukan, agar anak memahami tentang bagaimana membelanjakan uangnya dengan bijak sejak dini.
Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengajari anak cara mengelola uang, tergantung rentang usianya. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (23/4/2023), berikut adalah sejumlah cara mengajarkan cara mengelola angpao lebaran kepada anak sesuai dengan rentang usianya.
Berikan Pemahaman tentang Kebutuhan dan Keinginan
Memberikan pemahaman tentang konsep kebutuhan dan keinginan merupakan cara pertama yang bisa orang tua lakukan untuk mengajarkan cara mengelola angpao lebaran dengan bijak. Bahkan memberikan pemahaman tentang konsep kebutuhan dan keinginan bisa kita diajarkan pada anak di rentang usia 4-6 tahun.
Orang tua mungkin berpikir prasekolah hingga taman kanak-kanak terlalu dini untuk membahas keuangan, tetapi anak-anak Anda sudah mempelajari beberapa dasar penting seperti keinginan dan kebutuhan.
Meskipun mungkin terdengar sangat muda untuk mulai membicarakan uang dengan anak prasekolah atau taman kanak-kanak, anak-anak seusia ini dapat dengan mudah mengontekstualisasikan melakukan suatu tindakan (seperti pekerjaan rumah) dengan imbalan uang serta menukar uang dengan sesuatu yang mereka inginkan.
Ketika anak-anak mulai memahami konsep umum tentang uang, langkah selanjutnya adalah membiarkan mereka mulai membuat keputusan.
Advertisement
Mengajarkan tentang Kewirausahaan
Yang dimaksud mengajarkan tentang kewirausahaan di sini bukan tentang bagaimana menjalankan suatu bisnis dan menghasilkan keutungan. Yang dimaksud di sini adalah tentang bagaimana seorang anak mengelola angpao lebaran miliknya untuk mencapai sesuatu yang dia inginkan.
Orang tua bisa mengajarkan dan memberikan motivasi kepada anak untuk menghasilkan, menabung, dan membelanjakan.
Direkomendasikan agar anak Anda menetapkan tujuan menabung dengan membuat daftar beberapa barang yang ingin dibeli anak Anda. Ini membuka kesempatan bagi Anda untuk mendiskusikan strategi menabung dengan anak dan membantu mereka mengevaluasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Hal ini bisa mulai diajarkan kepada anak di rentang usia 7-10 tahun.
Berikan Kebebasan
Ketika orang tua sudah memberikan pemahaman tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan, serta konsep kewirausahaan, hal berikutnya yang bisa diajarkan kepada anak agar dapat mengelola angpao lebaran miliknya dengan bijak adalah memberikan kebebasan.
Memberi anak-anak Anda tanggung jawab untuk membayar tagihan atau pengeluaran tertentu dalam hidup mereka, seperti pakaian, dapat membantu mereka memahami cara kerja uang.
Tunjangan atau uang yang diperoleh dari usaha wirausaha dapat digunakan untuk melakukan pembelian tersebut. Dan jangan takut untuk membiarkan anak Anda membuat keputusan yang Anda tahu tidak akan berakhir dengan baik.
Membiarkan anak-anak melakukan pembelian mereka sendiri akan membawa Anda dengan sempurna ke tahap berikutnya yang bisa dibilang salah satu yang tersulit bagi banyak orang tua.
Untuk mengajarkan hal itu, orang tua bisa mengajak anak untuk membuka rekening tabungan bagi anak. Anda bahkan dapat menawarkan program pencocokan orang tua dan mencocokkan apa yang mereka simpan untuk pembelian tertentu. Hal ini bisa langsung diajarkan kepada anak di rentang usia 11-14 tahun.
Advertisement
Ajarkan Cara Mencari Uang Sendiri
Selama belum dewasa, tentu segala kebutuhan anak masih menjadi tanggung jawab orang tua. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mengajarkan anak tentang cara mencari uang sendiri. Mengajarkan anak cara mencari uang sendiri tujuannya bukan agar anak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi agar anak mengerti bahwa mencari uang itu susah, sehingga dia bisa lebih berhati-hati dalam mengelola angpao lebaran miliknya.
Orang tua bisa mengajarkan hal ini dengan cara menawarkan kebijaksanaan finansial, meskipun Anda telah melakukan kesalahan Tidak jarang orang tua takut mengajari anak mereka tentang uang. Lagi pula, mungkin Anda tidak memiliki kehidupan finansial yang sama, jadi apa yang memberi Anda hak untuk mengajar mereka?
Mulailah dari tempat Anda berada dan ajari mereka apa yang Anda ketahui. Bagikan kesalahan yang Anda buat dan bagaimana Anda mencoba memperbaikinya. Dengan menggunakan kesalahan Anda sebagai momen yang bisa diajar. Hal ini bisa mulai kita ajarkan pada anak di rentang usia 15-18 tahun.
Demikian adalah sejumlah tips mengajarkan cara mengelola keuangan, terutama angpao lebaran miliknya kepada anak, agar anak dapat membelanjakan uangnya dengan lebih bijak.