Liputan6.com, Jakarta Pantun adalah salah satu jenis sastra lama yang menjadi warisan budaya Nusantara. Pantun dikategorikan menjadi tiga, yaitu pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua. Pantun muda adalah pantun yang berisi tentang masa muda yang bergairah. Dapat dikatakan pantun muda adalah pantun yang banyak digunakan oleh kaum muda mudi dalam pergaulan sehari-hari.
Berbeda dengan masa sekarang yang memperlakukan pantun sebagai karya sastra saja, dahulu pantun adalah gaya bahasa yang digunakan dalam dalam percakapan sehari-hari. Malalui pantun seseorang dapat menyampaikan pesan dengan cara yang menarik. Pantun muda adalah gaya komunikasi yang banyak dipakai oleh anak muda di masa lalu. Berikut ulasan tentang pantun muda adalah prosa berima tentang masa muda yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/4/2023).
Pengertian Pantun Muda
Pembagian jenis pantun dilakukan berdasarkan penuturnya. Pantun muda adalah pantun yang dituturkan oleh orang di rentang usia remaja sampai sebelum dewasa yang belum menikah. Pada zaman dahulu, pernikahan menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang, sehingga ketika seseorang sudah menikah ia tidak dapat dikatakan sebagai seorang remaja walaupun usianya mungkin masih belasan tahun.
Pantun muda adalah jenis prosa yang lebih kompleks secara tema maupun diksi jika dibandingkan dengan pantun kanak-kanak, namun tidak seberat pantun tua. Pantun muda mengungkapkan atau mengekspresikan perasaan atau cerita di masa muda dengan bahasa pergaulan anak muda. Oleh karena itu, pantun muda dapat menjadi cerminan bagaimana pergaulan muda-mudi di suatu masa.
Umumnya, percintaan menjadi topik utama dalam pantun muda. Sama dengan penulisan jenis pantun lain, pantun muda ditulis dengan pola a-b-a-b. Tujuan dari pantun yang dibuat untuk muda-mudi tersebut tak sekedar untuk bersenang-senang, namun juga nasihat. Memungkinkan pantun menjadi hasil karya sastra yang banyak bermanfaat dan berpengaruh terhadap kehidupan. Pembuatan pantun tersebut juga biasanya telah disesuaikan dengan kehidupan saat ini.
Pantun muda dibagi menjadi empat jenis, seperti berikut.
- Pantun Berkenalan: Pantun berkenalan bisa dianggap sebagai pantun pembuka jalan, yaitu pantun yang membuka kesempatan hubungan yang baru.
- Pantun Berkasih-kasihan: Jenis pantun muda satu ini digunakan untuk menunjukkan kepedulian, kasih sayang, atau cinta kepada sesama.
- Pantun Berceraian: Pantun berceraian digunakan oleh orang muda untuk mengucapkan perpisahan atau selamat tinggal kepada seseorang.
- Pantun Beriba Hati: Dalam jenis pantun muda ini, penutur pantun bertujuan untuk menyatakan kesedihan hati, misalnya ditolak oleh orang yang dicintai atau janji yang diingkari.
Advertisement
Contoh Pantun Muda
Bapak ibu jualan pembersihPembersih kayu dari pohon jatiPercayalah kasihI love you sampai mati
Pergi karaoke ditemani SintaMenyanyikan lagu anak dombaBanyak hambatan dalam perjalanan cintaNamun hanya kamu yang ku damba
Iseng-iseng tanam mumbangMoga-moga tumbuh kelapaIseng-iseng menunjukkan sayangMoga-moga dia jadi suka
Dari Bandung ke Kota PatiPohon limau ditanamkanHanya ia seorang di hatiYang lain jadi disingkirkan
Ke toko besi membeli pakuDi sebelahnya pedagang saguAndai engkau tau isi hatikuHanya dirimu yang selalu ku tunggu
Berlari cepat sambil lepas sandalTerpeleset jatuh sampai ngiluKalau memang ingin kenalKatakan saja jangan malu
Beli kuaci di warung LuluKuaci dimasukkan ke dalam loyangKamu hanya tersipu maluPadahal ku sudah bilang sayang
Nongkrong di café sama si AnyaTak berjumpa sudah sewinduHanya kamu satu-satunyaPujaan hati yang selalu dirindu
Melukis dinding membuat muralTersirat makna suara rakyatInginnya langsung halalPacaran bukan jalan tepat
Rebus air hingga mendidihDituang untuk agar-agarBagaimana tidak akan sedihHari ini diputusin pacar
Jalan-jalan ke pulau BangkaPerginya bareng si AdnanTidak pernah aku sangkaKau kabur di acara pernikahan
Belanja bersama MartaBeli sosial yang isi duaApa sudah tidak ada lagi cintaHingga kau putuskan untuk mendua
Asam rasa buah kuiniDimakan oleh Mr. TolemlainHancur berkeping hati iniMelihat kau jalan dengan yang lain
Cantik nian anak MartaJalan berdua dengan si RamaSudah apa mau dikataKita memang bukan untuk bersama
Ibu sedang memasak agarUntuk acara Bik WulanNasib cinta dengan anak saudagarBagai punuk merindukan bulan