Liputan6.com, Jakarta Sistem kekerabatan parental adalah pola hubungan kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat atau budaya tertentu, dimana peran orang tua dan hubungan orang tua dengan anak-anaknya dianggap penting dan diatur oleh norma dan nilai budaya. Konsep sistem kekerabatan parental adalah sistem yang meliputi peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada orang tua, serta hak dan kewajiban yang dimiliki anak terhadap orang tuanya.
Sistem kekerabatan parental dapat bervariasi di berbagai budaya dan masyarakat di seluruh dunia. Sistem kekerabatan orang tua juga dapat melibatkan aturan dan norma yang mengatur perkawinan, pewarisan harta benda, dan hubungan sosial dan ekonomi antara keluarga yang terlibat dalam sistem tersebut. Sistem ini dapat berdampak signifikan pada pola dan struktur keluarga, serta nilai dan norma yang diterapkan.
Memahami sistem kekerabatan parental adalah hal yang penting untuk dinamika keluarga dan masyarakat, serta cara norma dan nilai budaya membentuk peran dan hubungan orang tua dan anak. Penting juga untuk mengeksplorasi berbagai contoh sistem kekerabatan orang tua dari berbagai budaya dan masyarakat, menyoroti karakteristik unik dan signifikansinya dalam membentuk dinamika keluarga dan hubungan kekerabatan.
Advertisement
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (18/4/2023). Pengertian sistem kekerabatan parental, beserta dengan contoh-contohnya.
Pengertian Parental Dalam Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan parental adalah sistem atau pola hubungan kekerabatan yang ditemukan dalam masyarakat atau budaya tertentu, di mana peran orang tua dan hubungan antara orang tua dan anak-anak mereka memiliki peranan yang khusus dan diatur dengan norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku.Â
Sistem kekerabatan parental adalah sistem yang biasanya melibatkan peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada orang tua dalam mengasuh, merawat, dan mendidik anak-anak mereka, serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh anak-anak terhadap orang tua mereka. Sistem kekerabatan parental dapat bervariasi dalam berbagai budaya dan masyarakat di seluruh dunia.Â
Misalnya, dalam beberapa budaya, sistem kekerabatan parental dapat menekankan pentingnya ikatan darah atau hubungan biologis antara orang tua dan anak, sementara dalam budaya lain, ikatan sosial atau adopsi dapat dianggap sama pentingnya. Selain itu, sistem kekerabatan parental juga dapat mempengaruhi peran gender dalam mengasuh dan merawat anak, serta norma-norma sosial yang mengatur hubungan antara generasi yang berbeda.
Sistem kekerabatan parental juga dapat melibatkan aturan dan norma yang mengatur pernikahan, pewarisan harta, serta hubungan sosial dan ekonomi antara keluarga-keluarga yang terlibat dalam sistem tersebut. Sistem kekerabatan parental dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap pola dan struktur keluarga, serta nilai-nilai dan norma yang diterapkan dalam hubungan antara orang tua dan anak-anak mereka dalam masyarakat atau budaya tertentu.
Advertisement
Manfaat Sistem Kekerabatan Parental
Sistem kekerabatan parental, seperti yang dijelaskan sebelumnya, adalah sistem yang mengakui ikatan kekerabatan dan hubungan antara individu-individu dalam keluarga berdasarkan garis keturunan. Berikut adalah beberapa manfaat sistem kekerabatan parental:
1. Mengatur hubungan keluarga
Sistem kekerabatan parental membantu mengatur hubungan antara anggota keluarga, baik dalam hal pewarisan nama, status, hak, dan tanggung jawab. Hal ini membantu menjaga kerapatan hubungan antara anggota keluarga dan mengatur peran dan kewajiban masing-masing anggota keluarga dalam sistem kekerabatan yang telah ditentukan.
2. Menjaga kedekatan keluarga
Sistem kekerabatan parental membantu memelihara dan memperkuat ikatan keluarga antara anggota keluarga yang memiliki hubungan darah atau ikatan kekerabatan. Sistem ini dapat menghormati garis keturunan dan mengakui kedekatan antara orang tua dan anak, saudara kandung, paman, bibi, kakek, nenek, dan kerabat lainnya dalam keluarga.
3. Mengatur pewarisan dan warisan
Sistem kekerabatan parental juga dapat mengatur pewarisan harta, properti, dan warisan dalam keluarga. Hal ini dapat memastikan adilnya pembagian harta warisan antara anggota keluarga dan mengatur tata cara pewarisan dalam keluarga yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
4. Mempertahankan identitas keluarga
Sistem kekerabatan parental membantu mempertahankan identitas keluarga dan keturunan melalui pengakuan garis keturunan yang diwariskan. Hal ini dapat memperkuat rasa kohesi dan solidaritas dalam keluarga serta memperkukuh ikatan emosional dan sosial antara anggota keluarga.
5. Menyediakan kerangka sosial dan budaya
Sistem kekerabatan parental memberikan kerangka sosial dan budaya yang diakui dan dihormati dalam masyarakat atau budaya tertentu. Hal ini membantu mengatur hubungan antara keluarga dan menyediakan pedoman untuk tindakan sosial dan norma-norma dalam hubungan keluarga yang dapat diterima oleh masyarakat atau budaya tersebut.
6. Membantu pengasuhan anak
Sistem kekerabatan parental dapat memberikan landasan bagi pengasuhan anak yang terstruktur dan diakui dalam masyarakat atau budaya tertentu. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa anak-anak diberikan pemahaman tentang hubungan kekerabatan mereka dan diberdayakan dengan nilai-nilai dan norma yang diwariskan dari generasi sebelumnya.
Namun, perlu diingat bahwa sistem kekerabatan dapat bervariasi dalam budaya dan masyarakat yang berbeda, dan tidak selalu sesuai atau relevan dalam konteks sosial dan budaya tertentu. Pengakuan terhadap sistem kekerabatan parental harus dihormati dengan memahami konteks budaya dan sosial di mana sistem tersebut berlaku.
Contoh Sistem Kekerabatan ParentalÂ
Contoh sistem kekerabatan parental yang dapat ditemui dalam budaya atau masyarakat tertentu adalah sebagai berikut:
1. Sistem Kekerabatan Patrilineal
Dalam sistem ini, keturunan, pewarisan, dan identitas keluarga diwariskan melalui garis patrilineal atau jalur ayah. Artinya, anak-anak dianggap sebagai anggota keluarga ayah mereka, dan ikatan kekerabatan lebih ditekankan pada hubungan antara ayah dan anak laki-laki. Sistem ini sering ditemui dalam budaya-budaya di Afrika, Timur Tengah, dan beberapa suku di Asia.
2. Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sebaliknya, dalam sistem ini, keturunan, pewarisan, dan identitas keluarga diwariskan melalui garis matrilineal atau jalur ibu. Artinya, anak-anak dianggap sebagai anggota keluarga ibu mereka, dan ikatan kekerabatan lebih ditekankan pada hubungan antara ibu dan anak perempuan. Sistem ini ditemui dalam beberapa budaya di Asia Tenggara, Oseania, dan Amerika Utara.
3. Sistem Kekerabatan BilateralÂ
Dalam sistem ini, hubungan kekerabatan diakui dan diwariskan baik melalui garis ayah maupun ibu. Anak-anak dianggap sebagai anggota keluarga baik ayah maupun ibu mereka, dan ikatan kekerabatan ditekankan pada hubungan antara kedua orang tua dan anak-anak mereka. Sistem ini umumnya ditemui dalam budaya-budaya di Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa bagian dari Asia.
4. Sistem Kekerabatan Adopsi
Dalam sistem ini, hubungan kekerabatan tidak hanya didasarkan pada hubungan darah, tetapi juga melibatkan adopsi anak-anak yang tidak memiliki hubungan darah dengan orang tua mereka. Adopsi dapat dianggap sebagai cara sah untuk membentuk ikatan kekerabatan dan pewarisan dalam keluarga. Sistem adopsi dapat ditemui dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
5. Sistem Kekerabatan Modern
Dalam masyarakat modern yang terpengaruh oleh perubahan sosial, sistem kekerabatan dapat bervariasi dan bergantung pada norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Misalnya, dalam beberapa masyarakat modern, peran orang tua mungkin lebih terfokus pada pengasuhan anak dan pendekatan yang lebih egaliter antara ayah dan ibu dalam mengasuh anak-anak mereka.
Ini hanyalah beberapa contoh sistem kekerabatan parental yang dapat ditemui dalam berbagai budaya atau masyarakat. Sistem kekerabatan dapat bervariasi secara kompleks dan rumit di setiap budaya, dan dapat mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Advertisement