Sukses

5 Manfaat Silaturahmi saat Lebaran, Membuka Pintu Rezeki hingga Panjang Umur

Silaturahmi adalah hal yang juga memberikan banyak manfaat bagi kita.

Liputan6.com, Jakarta Lebaran dan Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen yang selalu dinantikan oleh sebagian besar orang. Sebab hanya di momen Idul Fitri dan lebaran saja, kita baru bisa memiliki kesempatan untuk bersilaturahmi, bertemu keluarga dan sanak saudara yang sudah lama tidak berjumpa.

Momen silaturahmi dan kumpul keluarga di hari lebaran dan Idul Fitri ini memang layak untuk dinantikan. Sebab silaturahmi dan kumpul keluarga sendiri dapat menghadirkan manfaat, mulai dari membuka pintu rezeki sampai dengan memperpanjang usia.

Pentingnya silaturahmi sangat ditegaskan oleh Allah SWT. Bahkan, Allah mengancam akan tidak akan memasukkan siapa saja yang dengan sengaja memutus tali silaturahmi.

Dalam hadits riwayat Abu Jabir bin Muth'im meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa memutus tali silaturahmi adalah hal yang sangat dilarang dalam agama, bahkan ancamannya adalah tidak masuk surga. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memanfaatkan libur lebaran dan Idul Fitri ini untuk kembali menjalin tali silaturahmi dengan keluarga yang sudah lama tidak bertemu.

Lagipula, silaturahmi adalah hal yang juga memberikan banyak manfaat bagi kita. Berikut adalah sejumlah manfaat silaturahmi seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/4/2023).

2 dari 5 halaman

Membuka Pintu Rezeki

Manfaat silaturahmi yang dapat disadari dengan mudah adalah membuka pintu rezeki. hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadits berikut,

"Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung silaturahmi." (HR Bukhari Nomor 5.985)

Rezeki ini tentu bisa hadir dalam berbagai macam bentuk. Ketika kita bersilaturahmi dan kumpul keluarga saat lebaran, ada banyak kemungkinan rezeki yang bisa kita peroleh, misalnya seperti uang angpao lebaran yang diberikan bibi atau paman, makanan yang lezat khas lebaran, maupun relasi yang dapat membuka peluang karir atau bisnis.

Menghindarkan dari Api Neraka

Meski kelihatannya anya aktivitas bertemu dengan saudara dan terlibat obrolan ringan, ternyata silaturahmi memiliki manfaat yang luar biasa. Bagaimana tidak, hanya dengan silaturahmi kita bisa terhindar dari api neraka.

Dalam hadits riwayat Abu Jabir bin Muth'im meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan momen libur lebaran ini untuk kembali menyambung tali silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara yang sudah jarang kita temui, agar terhindar dari api neraka.

3 dari 5 halaman

Terhindar dari Laknat Allah SWT

Selain dapat membuka pintu rezeki dan menghindarkan kita dari api neraka, silaturahmi memiliki manfaat lain yang tak kalah penting, yakni dapat menghindarkan kita dari laknat Allah SWT.

Sebab Allah SWT berfirman,

فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ

Artinya: "Maka, apakah sekiranya kalian berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan silaturahmi? Mereka itulah orang orang yang dilaknat Allah, ditulikan telinganya, dan dibutakan penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22-23)

Memperpanjang Umur

Setiap manusia tentu ingin diberikan umur yang panjang, sebab dengan panjangnya umur akan memperbanyak kesempatan untuk berbuat kebaikan. Manusia juga tempatnya salah dan lupa, maka dari itu dengan umur yang panjang akan memilik kesempatan untuk bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu.

Manfaat silaturahmi untuk memperpanjang usia disebutkan dalam hadits berikut,

"Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi." (HR. Al-Bazzar, Hakim).

Dalam hadits lain juga disebutkan manfaat silaturahmi di antaranya adalah dapat menunda kematian.

"Belajarlah dari nenek moyangmu bagaimana caranya menghubungkan rahim-rahim itu, karena silaturahmi menimbulkan kecintaan dalam keluarga, meluaskan rezeki, dan menunda kematian." (HR. Tirmidzi).

4 dari 5 halaman

Menghilangkan Perselisihan

Masalah dan perselisihan yang terjadi di antara saudara kadang tidak terhindarkan, baik itu karena perbedaan pilihan, prinsip atau bahkan masalah ekonomi. Meski demikian Allah melarang untuk memutuskan hubungan tali silaturahmi.

Salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam islam adalah dapat menghilangkan perselisihan yang sedang terjadi. Dengan saling bertegur sapa, bukan tidak mungkin masalah akan dapat diselesaikan dengan baik-baik.

 

Rasulullah SAW bertanya pada para sahabat, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan puasa?"

"Tentu saja," jawab mereka.

Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).

 

5 dari 5 halaman

Ancaman Memutus Tali Silaturahmi

Silaturahmi sejatinya memang diperintahkan oleh Allah SWt dan rasul-Nya. barang siapa yang melanggar atau bahkan memutus tali silaturahmi, makan akan ada ancaman serius yang menanti bagi orang-orang yang memutus tali silaturahmi.

Bahkan ancaman bagi orang yang memutus tali silaturahmi tidak akan masuk surga. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan keharaman memutus tali silaturrahim (kekeluargaan), dan bersikap buruk kepada kerabat merupakan dosa besar. Keluarga (rahim) yang diwajibkan untuk menyambungnya adalah mereka yang yang termasuk mahram yang diharamkan untuk saling menikahi. Ada Pula pendapat bahwa yang diwajibkan untuk menyambung silaturrahim dengannya adalah keluarga yang termasuk ahli waris. Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah kerabat secara mutlak.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, sudah jelas jika memutus tali silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat dilarang, bahkan ancamannya tidak akan masuk surga.