Sukses

Belajar Membaca Surat Al-Fatihah, Pahami Makna dan Ketahui Syarat Sahnya

Belajar membaca surat Al-Fatihah, adalah suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh umat Muslim.

Liputan6.com, Jakarta Dalam belajar membaca surat Al-Fatihah, umat Muslim akan mempelajari huruf-huruf Arab terlebih dahulu, agar bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Setelah itu, umat Muslim juga harus memahami makna surat Al-Fatihah karena setiap ayat dalam surat Al-Fatihah, mengandung pesan-pesan penting yang harus dipahami dan diamalkan.

Selain itu, dalam belajar membaca surat Al-Fatihah, umat Muslim juga perlu mempelajari tajwid, yaitu ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan benar. Tajwid mencakup aturan-aturan yang harus diikuti saat membaca Al-Quran, seperti cara mengucapkan huruf-huruf Arab dan memperbaiki tajwid kita.

Dalam rangka untuk menguasai membaca surat Al-Fatihah, umat Muslim juga perlu berlatih secara teratur. Berlatih secara teratur akan membuat kita semakin terbiasa membaca surat Al-Fatihah, dan memperbaiki tajwid kita. Oleh karena itu, belajar membaca surat Al-Fatihah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi umat Muslim, agar dapat melaksanakan shalat dengan benar dan khusyu.

Berikut ini Cara belajar membaca surat Al-Fatihah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/4/2023). 

2 dari 4 halaman

Membaca Surat Al-Fatihah

Dalam proses belajar membaca surat Al-Fatihah, jangan lupa untuk selalu bersabar dan berdoa kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa membaca Al-Quran adalah ibadah yang sangat mulia, maka nikmatilah proses belajar Anda, dan jangan berhenti untuk terus meningkatkan kemampuan Anda dalam membaca Al-Quran

1. Pelajari huruf-huruf Arab

Sebelum mempelajari dan belajar membaca surat Al-Fatihah, penting bagi kita untuk menguasai huruf-huruf Arab terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar kita bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Anda dapat mempelajari huruf-huruf Arab melalui buku-buku atau kursus bahasa Arab online. Terdapat banyak aplikasi atau website, yang bisa membantu kita untuk belajar huruf Arab, seperti Duolingo, Memrise, dan sebagainya.

2. Pahami makna surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah surat pembuka dalam Al-Quran, dan dianggap sebagai surat yang paling penting dalam Al-Quran. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami maknanya terlebih dahulu. Surat Al-Fatihah mengandung doa dan permohonan kepada Allah SWT. Dalam setiap ayatnya, terdapat pesan-pesan penting yang harus dipahami dan diamalkan. Dengan memahami makna surat Al-Fatihah, kita dapat menghayati bacaan kita dan meresapi arti dari setiap ayat.

3. Dengarkan bacaan dari orang yang sudah ahli

Salah satu cara terbaik untuk belajar membaca surat Al-Fatihah adalah dengan mendengarkan bacaan dari orang yang sudah ahli. Anda dapat mencari video di YouTube, atau bergabung dengan kelompok belajar membaca Al-Quran untuk memperoleh panduan dan bimbingan yang lebih terstruktur. Mendengarkan bacaan dari orang yang sudah ahli, juga dapat membantu kita memperbaiki cara melafalkan huruf-huruf Arab dan memperbaiki tajwid kita.

4. Pelajari tajwid

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan benar. Tajwid mencakup aturan-aturan yang harus diikuti saat membaca Al-Quran, seperti cara mengucapkan huruf-huruf Arab dan memperbaiki tajwid kita. Untuk membaca surat Al-Fatihah dengan baik, kita perlu mempelajari tajwid terlebih dahulu. Ada banyak buku dan sumber online yang dapat membantu kita mempelajari tajwid.

5. Latihan secara teratur

Seperti halnya dalam belajar keterampilan lainnya, latihan secara teratur sangat penting dalam belajar membaca surat Al-Fatihah. Jadikan membaca surat Al-Fatihah sebagai kebiasaan dalam setiap sholat lima waktu, dan berlatihlah dengan tekun. Berlatih secara teratur akan membuat kita semakin terbiasa membaca surat Al-Fatihah dan memperbaiki tajwid kita.

3 dari 4 halaman

Syarat Sah Membaca Al-Fatihah

Dalam kitab Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami rahimahullah, disebutkan bahwa syarat sah membaca Al-Fatihah itu ada sepuluh:

  1. Wajib mengikuti tertib susunan ayat demi ayat bacaan Al-Fatihah (الترتيب)
  2. Muwalah, yaitu membaca surat Al-Fatihah dengan tanpa terputus dengan sesuatu yang bukan uzur. (الموالاة)
  3. Menjaga huruf-hurufnya (sehingga dibaca semuanya) (مراعاة حروفها)
  4. Memperhatikan tasydid-tasydidnya. (تشديداتها مراعاة)
  5. Tidak lama terputus antar ayat-ayat Al-Fatihah, ataupun tidak terputus sebentar dengan niat memutuskan bacaan. (ألا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد بها قطع القراءة)
  6. Membaca semua ayat dalam Surah Al-Fatihah, dan termasuk Al-Fatihah adalah basmalah (menurut pendapat terkuat). (قراءة كل آياتها ومنها البسملة)
  7. Tidak membaca dengan bacaan salah (lahn) yang merubah makna. (عدم اللحن المخل بالمعنى)
  8. Membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berdiri ketika salat fardu. (أن تكون حالة القيام في الفرض)
  9. Diri sendiri mendengar surat Al-Fatihah yang dibaca. (أن يسمع نفسه القراءة)
  10. Tidak terhalang oleh zikir yang lain (ألا يتخللها ذكرأجنبي)

Keterangan (c) : Jika ada satu huruf yang tidak terbaca, maka tidak sah salatnya. Adapun jumlah huruf Al-Fatihah ada 156 huruf termasuk tasydid.

Keterangan (i): Pendapat ulama yang terkuat adalah tidak disyaratkan mendengarnya, cukup menggerakkan lisan dan bibir untuk mengeluarkan huruf dari makhrajnya.

Keterangan (j): Contoh zikir yang lain adalah hamdalah setelah bersin, atau tasbih orang yang izin kepadanya di tengah membaca Al-Fatihah. Jika tersela dengan zikir lain, maka wajib mengulangi dari awal Al-Fatihah.

 

4 dari 4 halaman

Kesalahan Membaca Al-Fatihah dan Hukumnya

Membaca Al-Fatihah adalah rukun shalat bagi imam dan orang yang shalat sendirian, maka ada konsekuensi hukumnya jika salah dalam membacanya. Kesalahan imam salat atau selainnya dalam membaca Al-Fatihah itu ada dua, yaitu:

Kesalahan yang membatalkan shalat 

Kesalahan membatalkan shalat bisa mengubah makna ayat, atau tidak urut membacanya, atau tidak membaca suatu hurufnya, atau meninggalkan tasydid, atau mengganti huruf dengan huruf lainnya yang bukan penggantinya, padahal mampu membacanya dengan benar. Dalam hal ini, shalat imam atau selainnya menjadi batal jika melakukan dengan sengaja, dan orang lain tidak sah bermakmum di belakangnya. 

Kesalahan jenis ini misalnya:

  1. Mendamahkan/mengasrahkan huruf ت  pada صراط الذين أنعمت عليهم
  2. Mengasrah huruf ك  pada إياك atau tidak menasydidkan huruf ي padanya.
  3. Mengganti huruf م dengan ن pada  الصراط المستقيم

Kesalahan yang tidak membatalkan shalat

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa kesalahan membaca Al-Fatihah yang tidak mengubah makna ayat, maka hukumnya makruh, namun jika disengaja menjadi haram, tetapi tidak membatalkan salatnya.

Adapun jika ia seorang imam, maka tidak membatalkan salat makmumnya, namun makruh bermakmum di belakangnya. Tidak membatalkan salat ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama, jika ada orang yang lebih baik bacaannya, maka ia lebih utama menjadi imam.

Kesalahan jenis ini misalnya:

  1. Menfatah huruf د pada  نعبد  dan memfatah huruf ن pada  نستعين dan memfatah huruf ن pada      يوم الدين
  2. Mengganti ض dengan ظ  pada وَلَا الضَّالِّينَ karena dekatnya kedua makhraj dan karena sulit membedakannya.
  3. Mengasrahkan atau mendamahkan م  pada المستقيم
  4. Mendamahkan هـ pada  الحمد لله .