Liputan6.com, Jakarta Pengarang kitab Al Gebra adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang merupakan seorang pria kelahiran Bukhara. Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi dikenal juga dengan nama panggilan Al-Khawarizmi. Ia adalah ilmuwan yang berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia.
Baca Juga
Advertisement
Pengarang kitab Al Gebra adalah salah satu ilmuwan yang juga tokoh penting dalam perkemangan ilmu matematika. Ilmuan Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi selain menjadi pengarang kitab Al Gebra juga penemu aljabar dan angka nol.
Supaya lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengarang kitab Al Gebra beserta biografi dan karya-karyanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2023).
Pengarang Kitab Al Gebra
Kitab Al Gebra adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang merupakan seorang pria kelahiran Bukhara. Kitab Al Gebra adalah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi dikenal juga dengan panggilan Al-Khawarizmi.
Selain pengarang kitab Al Gebra, Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi juga seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Buku pertama karangan Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah Al Kitaab al Muhtasar fii Hisaab al jabr wa'l Muqabaala.
Buku pertamanya ini membahas solusi sistematik dari persamaan linear dan persamaan kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke-12.
Advertisement
Biografi Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
Pengarang kitab Al Gebra adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang merupakan seorang pria kelahiran Bukhara. Kitab Al Gebra adalah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi dikenal juga dengan panggilan Al-Khawarizmi. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Bagdad.
Nama Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi berasal dari Sejarawan al-Tabari. Ia senang menghabiskan masa mudanya sebagai ilmuwan. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani.
Pada masa kekuasaan khalifah Ma'mun Ar-Rasyid (813-833 M), Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika dan astronomi. Ia terus mengasah kemampuannya di bidang ilmu pengetahuan hingga menemukan cabang ilmu pengetahuan baru, khususnya sistem bilangan, yang kemudian dikenal dengan istilah aljabar dan geometri.
Ia menjelaskan terkait cara penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, hingga memberikan solusi sebagai langkah berurutan. Penemuannya tersebut sangat berpengaruh besar dalam ilmu pengetahuan, bahkan penemuannya tersebut di bidang matematika dan astronomi masih terus digunakan hingga saat ini.
Karya-Karya Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
Pengarang kitab Al Gebra adalah Al-Khawarizmi. Namun, kitab ini bukan satu-satunya karyanya. Adapun beberapa karya-karya yang dibuat oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah sebagai berikut:
a. Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing)
Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.
b. On the Calculation with Hindu Numerals
Buku lain dari al-Khawārizmī adalah tentang aritmetika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerjanya oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu").
c. Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd (Extraction of the Jewish Era)
Selain itu, al-Khawārizmī juga membuat Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd (Extraction of the Jewish Era). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.
d. Rekonstruksi Planetarium
Buku selanjutnya adalah Kitāb ṣūrat al-Arḍ yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap bukunya adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sangat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis.
e. Astronomi
Buku selanjutnya adalah Astronomi. Buku ini adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomor Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126).
Advertisement