Sukses

pH adalah Singkatan dari Potential Hydrogen, Lengkap Cara Menghitungnya

pH adalah ukuran untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.

Liputan6.com, Jakarta - pH adalah singkatan dari Potential Hydrogen atau Potensi Hidrogen. Ini ukuran untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan. pH didefinisikan sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi ion hidrogen dalam larutan, semakin rendah pH-nya, dan semakin asam larutan tersebut.

Lambang matematika "P" digunakan dalam definisi pH karena ini adalah cara yang lebih mudah dan lebih praktis untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen. Selain itu, lambang kimia "H" digunakan dalam PH karena unsur hidrogen adalah unsur yang paling berperan dalam menentukan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan sangat penting dalam banyak proses kimia, termasuk dalam reaksi asam-basa.

Dalam kehidupan sehari-hari, pH memiliki banyak aplikasi, terutama dalam bidang kesehatan dan lingkungan. Misalnya, pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dalam air minum, air kolam renang, dan air laut. Selain itu, pH juga digunakan dalam pengukuran keseimbangan asam-basa dalam tubuh manusia, yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pH adalah singkatan dari Potential Hydrogen yang fungsinya untuk mengetahui nilai keasaman dan basa suatu larutan, Rabu (26/4/2023).

2 dari 3 halaman

Potential Hydrogen

PH adalah singkatan dari Potential Hydrogen. Potensial berasal dari kata bahasa Jerman “potenz” yang berarti kekuatan. Hydrogen adalah salah satu unsur di alam. Selain itu, istilah PH adalah singkatan dari Power of Hydrogen atau Kekuatan Hidrogen.

Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menjelaskan bahwa PH umumnya digunakan untuk menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat, larutan, atau benda. Istilah pH berasal dari "P" yang merupakan lambang matematika untuk negatif logaritma, dan "H" yang merupakan lambang kimia untuk unsur hidrogen.

pH sebagaimana dijelaskan Carlsberg Group Company, dipaparkan bahwa pada tahun 1909, kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen memperkenalkan konsep pH. Meskipun tidak ada makna pasti untuk singkatan "p" pada PH adalah menurut beberapa referensi mengisyaratkan bahwa "p" merupakan singkatan dari power p (pangkat) dalam bahasa Inggris, Potenz (yang berarti pangkat) dalam bahasa Jerman, atau potential.

Dalam penelitian berjudul The Measurement of pH - Definition, Standards and Procedures (2001) - Report of the Working Party on pH, IUPAC Provisional Recommendation, PH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan, dihitung sebagai kologaritma kegiatan ion hidrogen (H+) yang terlarut.

Koefisien kegiatan ion hidrogen tidak dapat diukur langsung, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala PH adalah bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.

Skala pH merupakan ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan yang dinyatakan sebagai kologaritma kegiatan ion hidrogen (H+). Meskipun koefisien kegiatan ion hidrogen tidak dapat diukur secara langsung, nilai pH didasarkan pada perhitungan teoritis.

BPUSDATARU Jateng, menjelaskan bahwa PH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan, dihitung sebagai logaritma negatif konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Nilai PH 7 menunjukkan larutan netral, sedangkan PH kurang dari 7 menunjukkan sifat asam dan PH lebih besar dari 7 menunjukkan sifat basa.

Konsentrasi ion CO2, Carbonate dan Bicarbonate di perairan yang tidak tercemar dapat mengontrol nilai PH, namun dapat berubah akibat proses alamiah seperti foto-sintesis, penguraian, dan pengaruh lingkungan seperti hujan asam, buangan industri, drainase pertambangan dan pelapukan mineral. Pengukuran PH yang optimal adalah dilakukan secara langsung di lokasi pengambilan sampel.

3 dari 3 halaman

Cara Menghitungnya

pH adalah suatu konsep dasar dalam kimia yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan dalam suatu larutan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark, Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. pH sendiri berasal dari "p" yang merupakan lambang matematika dari negatif logaritma, dan "H" yang merupakan lambang kimia dari unsur hidrogen.

Persamaan pH sendiri memiliki bentuk logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dalam mol/liter dan dilambangkan dengan [H+].

Dalam suatu larutan, konsentrasi ion hidrogen akan mempengaruhi sifat keasaman atau kebasaan larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi ion hidrogen dalam larutan, maka semakin asam larutan tersebut, sedangkan semakin rendah konsentrasi ion hidrogen, maka semakin basa larutan tersebut.

Nilai dari hasi cara menghitung PH dapat digunakan untuk mengetahui seberapa asam atau basa suatu larutan, di mana nilai pH yang lebih rendah dari 7 menandakan bahwa larutan bersifat asam, nilai pH sebesar 7 menandakan bahwa larutan bersifat netral, dan nilai pH yang lebih besar dari 7 menandakan bahwa larutan bersifat basa.

Dicontohkan oleh Lumen Learning, bahwa dapat menggunakan nilai pH untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan air murni. Konsentrasi ion hidrogen dalam air murni adalah 1,0 x 10^-7 mol/liter, sehingga nilai pH air murni dapat dihitung dengan menggunakan persamaan pH.

pH = - log [H+] = - log [1,0 x 10^-7] = - (-7) = 7

Berdasarkan hasil perhitungan PH tersebut, dapat disimpulkan bahwa air murni memiliki pH sebesar 7 dan bersifat netral. Parameter pH sangat penting dalam kimia, karena dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dan sifat-sifat kimia suatu larutan.

Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep pH sangat penting bagi para ilmuwan dan praktisi di bidang kimia untuk menentukan sifat dan reaktivitas dari suatu larutan.