Liputan6.com, Jakarta Kaum Muhajirin adalah kaum yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Kisah kaum Muhajirin ini bahkan telah banyak dijelaskan di buku-buku anak hingga dalam pelajaran Agama Islam di sekolah.
Baca Juga
Advertisement
Kaum Muhajirin adalah kaum yang sering disebutkan dalam ajaran agama Islam. Pada masa Nabi Muhammad saw, terdapat dua golongan kaum yang masuk Islam yakni kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Kedua kaum tersebut membantu dan menemani Nabi Muhammad saw dalam mengajarkan agama Islam kepada umat Muslim yang lainnya. Berikut Liputan6.com ulas mengenai kisah kaum Muhajirin yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2023).
Kaum Muhajirin Adalah
Kaum Muhajirin adalah pengikut setia Nabi Muhammad yang berhijrah meninggalkan Mekkah dan menuju Madinah, dalam rangka menjaga keimanan mereka dan menyelamatkan diri dari penindasan penduduk Mekkah, yang menentang dakwah Islam di kota tersebut.Â
Dalam Islam disebutkan bahwa kaum Muhajirin adalah mencakup semua kaum Muslim yang berhijrah dari Makkah ke Madinah hingga penaklukan kota Mekkah; dengan demikian, orang-oang yang memasuki Madinah sebelum perdamaian Hudaibiyah memiliki status yang lebih tinggi.
Sebelum menetap di Madinah, kaum Muhajirin sudah pernah singgah ke dua kota yakni yang pertama kali ke Habsyah, dan yang terakhir ke Madinah. Masa hijrah kaum Muhajirin berawal pada tahun 7 SH atau 613 M, dan berakhir setelah ditaklukkannya Mekkah oleh kaum Muslim pada tahun 8 H atau 629 M.
Secara bahasa, kata Muhajirin berasal dari bahasa Arab yang berarti para imigran. Secara istilah, kaum Muhajirin adalah orang-orang Islam dari kota Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama dengan Nabi Muhammad SAW.
Dalam Al-Qur’an, kaum Muhajirin adalah kaum yang terpaksa migrasi dari Mekkah ke Madinah akibat penyerangan kaum Quraisy yang tidak menerima ajaran Islam. Kaum Muhajirin ini memilih untuk bermigrasi karena ingin menyelamatkan diri.
Kaum Muhajirin banyak mendapatkan kesengsaraan selama mempromosikan Islam kepada kaum yang belum memeluk agama Islam. Kisah ini kemudian mendapat perhatian khusus dari Nabi Muhammad sehingga kebaikannya terukir dalam Al-Qur’an.
Advertisement
Kisah Kaum Muhajirin saat Membela Islam
Kaum Muhajirin adalah pengikut setia Nabi Muhammad yang melakukan hijrahatau pindah dari kota Mekah. Hijrah adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau berpindah dari tempat tinggal asalnya ke tempat tinggal yang baru. Kaum Muhajirin berpindah karena adanya kebencian dan amarah serta mendapat tekanan sekaligus perlawanan yang sangat hebat dari kaum kafir Qurays terhadao dakwah-dakwah serta ajaran-ajaran Nabi Muhammad saw tentang Islam.
Mereka ikut bersama Nabi Muhammad saw rela meninggalkan harta, rumah, dan keluarganya untuk memulai hidup barunya bersama Rasulullah saw demi Islam. Tujuan kaum muhajirin berhijrah adalah untuk mendapatkan ketenangan dan kenyaman hidup dan beribadah. Keimanan kaum muhajirin sangatlah kuat dan teguh. Mereka tetap bersabar dan tawakal ketika ditimpa ujian yang sangat berat.
Setelah datang ke kota Madinah, Kuam Muhajirin disambut dengan baik oleh kaum Anshar. Kaum Anshar sendiri adalah penduduk asli Madinah yang telah memeluk agama Islam. Kaum Anshar ini yang menyambut dan membantu kebutuhan Nabi Muhammad selama menetap di Madinah, baik berupa moril hingga materil.
Momen saat kaum Muhajirin memasuki Kota Yastrib di jemput oleh kaum Anshar dan dilantunkn suara azan, sholawat membuat masyarakat Geser yang hadir tak kuat menahan air mata. Mereka seperti merasakan beratnya perjuangan Nabi dan tingginya persaudaraan yang diikat oleh Nabi terhadap Kaum Anshor dan Muhajirin.
Kaum Ashar mempersilahkan kaum Muhajirin untuk tinggal di rumah dan memanfaatkan semua fasilitasnya. Kenyamanan dan ketenteraman dirasakan oleh Muhajirin walaupun bukan tinggal di rumah sendiri. Muhajirin dan Ansar saling tolong menolong dalam melakukan kegiatan dan interaksi. Suasana Madinah menjadi indah dan rukun.
Kaum Muhajirin yang Terkemuka
Adapun beberapa kaum Muhajirin yang terkemuka dalam berdakwah mengajarkan agama Islam, yakni:
1. Imam Ali as
Imam Ali as adalah Imam Syiah pertama dan penerus Nabi Muhammad saw, dia pada lailatul mabit tidur di ranjang tempat Nabi Muhammad saw biasa untuk tidur (malam hijrahnya Nabi) sehingga orang-orang kafir menduga bahwa Nabi Muhammad saw belum keluar meninggalkan Makkah.
2. Fatimah sa
Fatimah as adalah  putri Nabi saw yang menikah dengan Imam Ali as pada tahun kedua Hijriah. Ia bersama dengan beberapa wanita lain termasuk Fatimah binti Asad berhijrah ke Madinah tiga hati setelah keberangkatan Nabi Muhammad saw.
3. Ummu Salamah
Ummu Salamah adalah istri Abdullah bin Abdul Asad, di mana orang-orang dari sukunya untuk sementara waktu melarangnya untuk berhijrah ke Madinah bersama sang suami. Dia menjadi istri Nabi Muhammad saw setelah Abu Salamah mati syahid.
 4. Abu Bakar bin Abi Quhafah
Abu Bakar bin Abi Quhafah adalah sahabat Nabi Muhammad yang menemani Nabi Muhammad selama perjalanan hijrah ke Madinah dan bersembunyi di gua Tsur. Dia terpilih sebagai khalifah setelah Nabi wafat, sayangnya para kelompok Syiah tidak menerima kekhalifahannya malah mereka meyakini bahwa Nabi saw telah menunjuk Imam Ali as sebagai penggantinya.
Advertisement