Sukses

Bikin Ngilu, Wanita Ini Hidup 11 Tahun dengan Jarum Dalam Tubuh

Kisah wanita ini menjadi sorotan netizen.

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita asal Kolombia baru-baru ini menggegerkan publik melalui media sosial. Pasalnya, dirinya diketahui telah menghabiskan waktu selama 11 tahun dalam rasa sakit yang luar biasa usai melakukan operasi.

Maria Aderlinda Forero diketahui memiliki jarum bedah dalam tubuhnya yang tertinggal di perut pasca menjalani operasi. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Senin (1/5/2023) Maria diketahui menjalani operasi pada 2012 lalu usai melahirkan anak keempatnya.

Ibu rumah tangga yang menetap di San Isidro, El Retorno ini diketahui menjalani operasi ligasi tuba sebagai bentuk kontrasepsi. Operasi tersebut pun dilakukan di kota San Jose del Guaviare dan berjalan dengan lancar.

Namun, rupanya kejadian tak menyenangkan terjadi beberapa hari kemudian. Setelah kembali kerumah, dirinya pun diiketahui mengalami sakit perut yang parah. Kondisi yang dialami oleh Maria ini pun membuatnya segera bertolak ke rumah sakit.

2 dari 3 halaman

Mengira sakit perut biasa

Usai pergi ke dokter, Maria pun diketahui hanya mendapatkan resep parasetamol untuk mengatasi nyeri pada perutnya. Perjalanan dari desa Maria ke klinik di kota sendiri diketahui memakan waktu selama 2 jam. Selain itu, keterbatasan transportasi yang digunakan untuk berpergian membuat Maria memilih menggunakan obat penghilang rasa sakit biasa untuk perutnya.

Bahkan, dalam 10 tahun terakhir, dirinya memilih mencoba memakai obat dengan dosis yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Pada tahun ke 11 Maria pun memutuskan untuk mendatangi rumah sakit yang lebih besar dan melakukan MRI serta USG.

Hasilnya diketahui jika penyebab Maria mengalami sakit perut selama 11 tahun dikarenakan adanya jarum bedah dengan benang yang bersarang di perutnya.

 

3 dari 3 halaman

Akan jalani operasi

Usai melakukan rangkaian pemeriksaan, Maria pun diketahui akan menjalani operasi pada 12 Mei mendatang. Wanita asal Kolombia ini pun diketahui belum bisa mengajukan keluhan kepada klinik yang melakukan operasi ligasi tuba pada 2012 lalu. Hal ini dikarenakan dirinya harus menunggu hasil dari evaluasi.

“Saya belum bisa mengajukan keluhan karena mereka memberi tahu saya bahwa karena mereka akan melakukan evaluasi, tidak ada yang perlu diklaim,” kata Forero.

Bahkan, usai kabar mengenai Maria ini beredar, ahli bedah yang melakukan operasi 11 tahun lalu tersebut menyangkal akan tuduhan salah tindakan. Dirinya menyebutkan jika Maria sendiri yang secara sukarela menelan jarum hingga menuntut kompensasi secara finansial.