Sukses

Peran Keluarga dalam Pendidikan dan Fungsinya untuk Tumbuh Kembang Anak

Peringatan Hari Pendidikan Nasional semestinya bisa menjadi momen untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Pendidikan Nasional semestinya bisa menjadi momen untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya pendidikan. Sebab pendidikan adalah hal yang dapat membentuk seorang anak menjadi pribadi yang cerdas dan memahami nilai-nilai moral.

Tidak diragukan lagi jika sebagian besar orang pasti telah memahami pentingnya pendidikan. Maka dari itulah, banyak orang tua berlomba-lomba untuk memasukkan anak mereka ke sekolah yang berkualitas.

Namun yang tidak banyak disadari adalah pentingnya peran keluarga dalam pendidikan. Banyak yang berpikir bahwa dengan menyerahkan anak-anak ke sekolah, tanggung jawab pendidikan seluruhnya menjadi tanggung jawab sekolah.

Padahal menurut Penyuluh Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Kulon Progo Bisri Mustofa, S.Sos, M.IP, seperti dikutip dari laman resmi Dinsos Kulon, sekolah hanya melanjutkan pendidikan anak-anak yang telah dilakukan orang tua di rumah. Berhasil atau tidaknya pendidikan di sekolah bergantung proses pendidikan yang telah berlangsung di dalam keluarga.

Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat.

Lalu apa saja peran keluarga dalam pendidikan anak? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (1/5/2023).

2 dari 4 halaman

Pentingnya Peran Keluarga dalam Pendidikan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keluarga memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Sebab berhasil atau tidaknya pendidikan anak di sekolah atau di lingkungan, semuanya tergantung bagaimana proses pendidikan di dalam keluarga.

Comenius (1592-1670), seorang ahli didaktik yang terbesar, dalam buku Didaktika Magna menyebutkan bahwa bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebutnya scola-materna (sekolah ibu). Di dalamnya diutarakan bagaimana orang-orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-anaknya.

Bahkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa keluarga merupakan salah satu penanggung jawab pendidikan, di samping masyarakat dan pemerintah.

Keberadaan orang tua sebagai penanggung jawab utama dalam menanamkan nilai-nilai paling dasar sebelum anak masuk dalam komunitas berikutnya, karena keluarga dapat dipandang sebagai lembaga pendidikan yang sangat vital bagi kelangsungan pendidikan generasi muda maupun bagi pembinaan bangsa pada umumnya.

3 dari 4 halaman

Fungsi Keluarga

Dalam artikel berjudul "Peran Keluarga Dalam Pendidikan Akhlak" (Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016), disebutkan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi. Fungsi keluarga antara lain adalah fungsi reproduksi, fungsi afeksi, fungsi ekonomi, fungsi edukasi, fungsi sosialisasi, fungsi religius, fungsi proteksi, fungsi rekreasi, dan fungsi pengendalian sosial.

Fungsi Reproduksi

Fungsi reproduksi artinya keluarga memiliki peran penting dalam  mempertahankan kelangsungan hidup manusia dengan melahirkan keturunan.

Fungsi Afeksi

Fungsi afeksi berarti bahwa keluarga memiliki peran untuk memberikan kebutuhan manusia akan kasih sayang, karena kebutuhan ini menyangkut perasaan atau emosi seseorang. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang dipenuhi dengan hubungan kasih sayang di antara anggotanya.

Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi artinya bahwa setiap keluarga harus dapat memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya agar dapat bertahan hidup. Untuk itu setiap anggota keluarga harus bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu.

Fungsi Edukasi

Fungsi edukasi artinya bahwa keluarga memiliki peran untuk menanamkan nilai-nilai dasar perilaku, sikap hidup dan kebiasaan lainnya. Fungsi edukatif atau fungsi pendidikan keluarga merupakan salah satu tanggung jawab yang paling penting yang dipikul oleh orang tua. Di sinilah akan terlihat bagaimana keluarga akan membentuk perkembangan kepribadian anak baik jasmani maupun rohani.

Fungsi Religius

Keluarga mempunyai fungsi religius. Artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya orang tua sebagai tokoh inti dalam keluarga itu serta anggota lainnya terlebih dahulu haurs menciptakan iklim atau suasana religus dalam keluarga itu.

Fungsi Proteksi

Keluarga juga memiliki fungsi proteksi. Artinya keluarga memiliki peran untuk melindungi anggota keluarga. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tenteram bagi anggota keluarganya.

Fungsi Rekreasi

Keluarga juga memiliki fungsi rekreasi. Meski demikian, bukan berarti bahwa keluarga harus memiliki tradisi atau kebiasaan untuk berpesta pora atau bertamasya. Fungsi ini bisa dipenuhi dengan cara menciptakan suasana rumah yang dapat membuat anggota keluarga menghayati suatusuasana yang tenang dan damai, jauh dariketegangan batin, segar dan santai serta kepada yang bersangkutan memberikan perasaan bebas terlepas dari kesibukan sehari-hari.

Fungsi Pengendalian Sosial

Secara umum pengendalian sosial dalam keluarga dilakukan oleh orang tua terhadap anak, tetapi dapat juga terjadi sebaliknya, seorang anak dapat melakukan pengendalian sosial terhadap orang tuanya, yang dinilai telah melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku.

4 dari 4 halaman

Peran Keluarga dalam Pendidikan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keluarga memiliki beberapa fungsi. Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi edukasi atau fungsi pendidikan. Artinya, keluarga memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Bahkan, banyak ahli menyebutkan bahwa pendidikan di dalam keluarga memiliki pengaruh penting terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah dan di lingkungan.

Adapun peran keluarga dalam pendidikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menjadi Teladan

Anak-anak akan mudah terinspirasi oleh apa yang orang tua mereka lakukan. Sehingga alangkah baiknya untuk menjadi teladan dalam fase belajar mereka. Orang tua adalah guru pertama anak-anak dan belajar hal pertama bersama di rumah.

Tunjukkan pada mereka betapa menyenangkan dan bermaknanya kehidupan sekolah jika mereka memberikan yang terbaik. Berikan inspirasi kepada mereka untuk mempelajari elemen-elemen baru di dalam dan di luar sekolah dengan pengingat dan panduan yang ramah.

2. Menciptakan Suasana Rumah yang Kondusif

Orang tua harus memastikan bahwa suasana rumah menjadi kondusif, sehingga anggota keluarga bisa hidup dengan aman, nyaman, damai, dan merasa bahagia.

Untuk menciptakan suasana itu, hindari membicarakan masalah keluarga di hadapan anak dan jangan membuat kekacauan di rumah dengan pertengkaran yang tidak perlu.

3. Bekerja Sama dengan Guru

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menyerahkan anak ke sekolah bukan berarti orang tua lepas tanggung jawab mengenai pendidikan anak. Sebab pada akhirnya, sekolah hanya support system untuk mendukung proses pendidikan yang ada di rumah.

Untuk mendukung proses pendidikan anak, penting bagi orang tua untuk menjalin kerja sama yang baik dengan guru anak di sekolah. Oleh karena itu, jangan melewatkan pertemuan orang tua di sekolah. Bicarakan dengan guru tentang kegiatan anak di sekolah dan pastikan mengoreksi anak jika ada yang salah.

4. Berbagai Pengalaman

Selain dapat membangyun kedekatan antara orang tua dan anak, berbagi pengalaman pribadi Anda di masa muda juga dapat memberikan pelajaran berharga pada anak. Anda dapat membagikan pengalaman positif dan negatif untuk membantu mereka memahami pentingnya belajar.

5. Menjadi Guru

Peran pertama keluarga tentu menjadi guru bagi sang anak, dimana anak ketika membuka mata. Maka keluargalah yang membantu menjelaskan apa yang anak lihat, hingga mereka beranjak menjadi anak-anak yang sudah mengerti akan hal di dunia.

6. Memberikan Bimbingan

Kepribadian dan jalan pikir setiap anak berbeda. Mungkin ada beberapa anak yang masih bisa bertahan di keadaan yang sangat tidak baik, namun ada juga anak yang terpengaruh jika tidak dibimbing kearah yang lebih baik.

Membimbing anak merupakan hal utama yang harus dilakukan setiap orang tua, atau keluarga. Membimbing anak memang tidak mudah, apalagi anak-anak merupakan tahapan dari perkembangan manusia dan belum tahu apapun, sehingga mereka harus diberikan bimbingan dan juga arahan agar tidak mengenal hal yang salah.

8. Membuat Rencana Pendidikan Anak di Masa Depan

Membantu rencana pendidikan anak merupakan poin selanjutnya peran keluarga untuk pendidikan anak. Anak mungkin  tidak tahu dengan pilihan, meski pada akhirnya pilihan kembali pada anak. Akan tetapi, orang tua berhak memberikan penjelasan atas masing-masing pilihan mereka. Misalnya anak memilih untuk berkarir dan bercita-cita menjadi Pilot atau Masinis.

Penting untuk memberikan penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan keduanya tanpa memaksa mereka. Hal ini merupakan peranan yang paling dibutuhkan oleh banyak anak-anak.