Liputan6.com, Jakarta Doa berhubungan suami istri perlu dikenali oleh setiap pasangan. Berdoa sebelum berhubungan suami istri bertujuan agar menghindari gangguan setan dan agar kegiatan yang dilakukan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Seorang muslim memang diajarkan untuk berdoa setiap memulai suatu kegiatan. Hal ini termasuk dalam berhubungan suami istri. Tidak hanya berdoa, ada adab yang sebaiknya diperhatikan sebelum berhubungan suami istri dalam Islam.
Doa berhubungan suami istri terdapat dalam hadis sahih dan sangat dianjurkan untuk dilafalkan terlebih dahulu. Kamu bisa membaca doa sebelum berhubungan suami istri dan juga doa setelah berhubungan suami istri.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/5/2023) tentang doa berhubungan suami istri.
Doa Berhubungan Suami Istri
Doa berhubungan suami istri terdiri dari doa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas jimak tersebut. Doa berhubungan suami istri ini tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
"Seandainya salah seorang dari kalian, ketika menggauli istrinya, mengucapkan, 'Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami,' lalu keduanya ditakdirkan memiliki anak, maka setan tersebut tak membahayakannya."
Doa berhubungan suami istri dapat dilihat dari hadis tersebut. Berdasarkan hadis tersebut, berikut bacaan doa sebelum berhubungan suami istri bahasa Arab, latin dan artinya:
Doa berhubungan suami istri tulisan Arab:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Doa berhubungan suami istri Latin:
Bismillah, allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibis-syaithoona maarazaqtanaa.
Arti doa berhubungan suami istri:
"Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
Advertisement
Doa Setelah Berhubungan Suami Istri
Selain doa sebelum berhubungan suami istri, kamu tentunya perlu juga mengenali doa setelahnya. Suami istri sebaiknya melafalkan hamdalah dan bersyukur kepada Allah SWT setelah melakukan hubungan badan. Berikut doa berhubungan suami istri yang dilafalkan setelah selesai:
Doa setelah berhubungan suami istri tulisan Arab:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Doa setelah berhubungan suami istri Latin:
Alhamdu lillaahilladzii khalaqa minal maa i basyaraa.
Arti doa setelah berhubungan suami istri:
“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).”
Adab Berhubungan Suami Istri
Setelah mengenali doa berhubungan suami istri, kamu juga perlu memahami adab dalam melakukannya. Mengutip Merdeka, Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam karya berjudul Al-Adab fid Din mengenai etika berhubungan suami istri:
"Etika berhubungan badan dengan istri antara lain (1) mengenakan wangi-wangian, (2) menggunakan kata-kata yang lembut, (3) mengekspresikan kasih-mesra, (4) memberikan kecupan menggelora, (5) menunjukkan sayang senantiasa, (6) baca bismillah, (7) tidak melihat kemaluan istri karena konon menurunkan daya penglihatan, (8) mengenakan selimut atau kain (saat bercinta), dan (9) tidak menghadap kiblat," (Lihat Imam Al-Ghazali dalam Al-Adab fid Din, Beirut, Al-Maktabah As-Sya'biyyah, halaman 175).
Sementara itu, amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum berhubungan suami istri di antaranya:
- Disunnahkan untuk membaca basmallah
- Membaca surat Al-Ikhlas
- Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh)
- Membaca doa
- Memakai penutup atau selimut
- Memulai dengan bermesraan terlebih dulu
- Lakukan secara perlahan dan lembut
Advertisement
Waktu Melakukan Hubungan Suami Istri dalam Islam
Mengenai waktu yang tepat untuk berhubungan suami istri, kamu bisa merujuk pada kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah sebagaimana diceritakan oleh Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW mendekati istrinya setelah tahajud.
Hal ini berdasarkan cerita Al-Aswad bin Yazid, ketika bertanya kepada Aisyah tentang kebiasaan sholat malam Rasulullah SAW. Aisyah menerangkan:
“Rasulullah saw tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki waktu sahur, beliau salat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur. Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar azan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi besar. Jika tidak junub, beliau hanya berwudu kemudian keluar menuju salat jamaah.” (HR Nasa’i dan disahihkan oleh al-Albani)
Atas dasar tersebut, Sebagian ulama menganjurkan agar berhubungan suami istri sebaiknya dilakukan di akhir malam, setelah tahajud atau sebelum masuk waktu sholat subuh. Selain itu, ada pula penjelasan lainnya dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 58, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Di sini dijelaskan bahwa dalam berhubungan intim, ada tiga waktu yang dianjurkan dalam Islam. Waktu tersebut adalah sebelum sholat Subuh, siang hari waktu Zuhur dan malam hari setelah Isya.