Liputan6.com, Jakarta Skin Barrier adalah salah satu lapisan terluar dari kulit yang harus dijaga. Lapisan ini menjadi garda terdepan untuk menjaga kulit tetap sehat. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan kulit yang tepat dengan tetap memperhatikan kondisi kulit yang dimiliki.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui merawat skin barrier harus dilakukan secara hati-hati. Banyak orang yang mengesampingkan kesehatan skin barrier dengan menggunakan produk kecantikan dan perawatan kulit secara sembarangan. Padahal skin barrier adalah lapisan yang memiliki berbagai fungsi yang penting bagi kulit.
Sebenarnya seberapa penting skin barrier bagi kulit hingga harus dirawat dengan baik? Berikut Liputan6.com telah merangkum mengenai apa itu skin barrier hingga cara merawat skin barrier agar tetap sehat yang dilansir dari berbagai sumber, Rabu (3/5/2023).
Apa itu Skin Barrier?
Kulit manusia terdiri atas beberapa lapisan yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Salah satu lapisan pada kulit yaitu skin barrier. Skin barrier adalah lapisan kulit terluar yang dapat melindungi kulit dari berbagai kerusakan. Lapisan ini juga menjadi salah satu bagian dari stratum korneum.
Fungsinya sebagai pelindung kulit membuat skin barrier sering disebut sebagai dinding bata. Skin barrier adalah lapisan yang memiliki dua struktur penyusun sebagai pelindung. Dua struktur itu adalah:
- Korneosit merupakan sel-sel kulit yang keras dengan bentuk bata sebagai pelindung kulit.
- Lipid merupakan lemak alami yang ada di dalam kulit. Disebut juga dengan mortar yang mengisi celah antara korneosit. Lipid ini mengandung ceramide, kolestrol, dan asam lemak.
Skin barrier memang memiliki fungsi utama sebagai pelindung kulit. Namun, lapisan ini juga memiliki beberapa fungsi penting yang tidak boleh dilupakan. Berikut beberapa fungsi penting skin barrier.
- Melindungi tubuh dari hal-hal yang membuatnya rusak
- Mempertahankan asupan air agar tubuh dan kulit tetap terhidrasi
- Mengangkut nutrisi-nutrisi penting bagi kulit
Advertisement
Faktor Perusak Skin Barrier
Skin barrier adalah dinding bata bagi permukaan kulit. Meskipun disamakan dengan bata, ternyata skin barrier mudah rapuh. Lapisan ini dapat dengan mudah rusak karena beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang dapat merusak skin barrier.
- Faktor lingkungan yang terdiri atas paparan sinar matahari, polusi, asap rokok, dan cuaca ekstrim
- Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol, merokok, sering stres, dan kualitas tidur yang buruk
- Penggunaan produk kecantikan yang tidak sesuai dengan kondisi kulit secara berlebihan
- Salah dalam memilih produk kecantikan dan perawatan kulit
- Kondisi medis tertentu seperti diabetes
- Kandungan ciramide yang menurun secara signifikan seiring bertambahnya usia
- Faktor genetika
Faktor-faktor tersebut dapat membuat skin barrier menjadi rusak jika tidak ditangani dengan segera. Oleh karena itu, mengetahui secara dini tanda-tanda kerusakan skin barrier adalah hal yang tepat. Berikut beberapa tanda skin barrier yang mulai rusak.
- Timbulnya jerawat secara berlebih
- Kulit kering hingga bersisik
- Terjadinya peradangan dan iritasi
- Gatal secara tidak wajar hingga merasa terbakar
- Kulit menjadi semakin sensitif
Cara Merawat Skin Barrier
Melakukan perawatan skin barrier dengan tepat diperlukan untuk menjaga skin barrier tetap sehat. Hal ini dilakukan agar skin barrier dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan benar. Kesehatan skin barrier adalah langkah awal untuk membuat kulit dan tubuh semakin terawat. Berikut beberapa cara merawat skin barrier dengan tepat dan benar.
1. Melakukan rutinitas perawatan kulit yang sederhana
Jika selama ini rutinitas perawatan kulit dilakukan secara rumit, tetapi tidak menghasilkan perubahan yang signifikan. Mungkin rutinitas itu perlu disederhanakan dengan melibatkan beberapa produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit dan tubuh. Konsultasi dengan dokter dan profesional dalam perawatan kulit dapat dilakukan agar produk yang digunakan dapat efektif.
2. Memperhatikan pH pada produk yang digunakan
Skin barrier memiliki pH sekitar 4,7 yang akan sangat sensitif jika ditimpa produk dengan pH yang jauh dari angka tersebut. Para peneliti merekomendasikan produk dengan pH antara 4,0-5,0. Tingkat pH yang terjaga akan membantu kulit terlindungi dari kondisi dermatitis, jerawat, hingga infeksi.
3. Menggunakan pelembab yang mengandung asam hialuronat, petrolatum, atau gliserin
Kulit kering menjadi salah satu tanda skin barrier rusak. Menjaga kulit agar tetap lembab dengan memilih pelembab yang tepat menjadi solusi terbaiknya. Pelembab dengan kandungan asam hialuronat, petrolatum, atau gliserin dapat mengurangi jumlah kehilangan air dari kulit sehingga meningkatkan fungsi pelindungnya.
Advertisement