Sukses

Skimming adalah Pembobolan Kartu ATM, Ketahui Cara Kerja dan Tips Menghindarinya

Skimming adalah salah satu jenis kejahatan yang dilakukan di bidang perbankan untuk mencuri data dari nasabah melalui kartu ATM.

Liputan6.com, Jakarta Zaman modern membuat manusia telah beralih menggunakan media elektronik untuk melakukan transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun. Terciptanya teknologi Mesin ATM mempermudah nasabah saat hendak menarik uang sesuai dengan nominal yang diinginkan. 

Sayangnya, kemajuan teknologi tak selalu berdampak positif, ada pula sisi gelap kejahatan di dunia maya (cyber crime) yang turut mengiringi dengan siasat yang lebih canggih. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kejahatan Skimming. Skimming adalah metode cyber crime yang pertama kali ditemukan pada 2009 di ATM Citibank, California.

Skimming menjadi salah satu teknik kejahatan yang perlu ditakuti. Sebab, skimming adalah teknik pembobolan yang mampu dioperasikan melalui jaringan LAN komputer sehingga menjadi ancaman serius karena dapat beraksi tanpa disadari target. Simak informasi terkait skimming yang Liputan6 telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (3/5/2023).

2 dari 4 halaman

Pembobolan Kartu ATM Lewat Skimming

Skimming adalah salah satu jenis kejahatan yang dilakukan di bidang perbankan untuk mencuri data dari nasabah melalui kartu ATM. Modus dari skimming adalah dengan cara menempelkan alat khusus yang disebut skimmer pada slot untuk memasukkan kartu ATM pada mesin ATM.

Tak hanya skimmer, pelaku juga memanfaatkan kamera pengintai agar dapat mengetahui gerakan jari nasabah saat memasukkan PIN kartu ATM. Namun, ada pula skimmer yang lebih canggih sehingga tidak membutuhkan kamera pengintai. Skimmer jenis terbaru dapat membaca kode PIN kartu ATM dan langsung mengirimkan data melalui SMS pada pelakunya.

Pelaku kemudian akan mengendalikan rekening korbannya melalui sistem pita magnetik atau magnetic stripe pada kartu ATM secara ilegal. Hal itu karena seharusnya hanya pihak bank yang boleh mengendalikan rekening milik nasabahnya. 

Pada pembobolan ATM dengan cara skimming, korban tanpa sadar telah direkam pada saat memasukkan pin ATM dan pita magnetik yang juga terekam melalui skimmer. Dengan kata lain, pelaku skimming mencuri data dari pita magnetik kartu ATM agar dapat memiliki kendali atas rekening korbannya. Oleh karena itu skimming adalah kejahatan dunia maya yang sangat meresahkan.

3 dari 4 halaman

Cara Kerja Skimming

Saat ini hampir semua orang baik di kota maupun pelosok desa telah memiliki kartu transaksi elektronik yang disebut dengan kartu ATM. Kartu ATM merupakan singkatan dari kartu anjungan tunai mandiri yang dapat digunakan oleh nasabah dalam menarik tabungannya di mesin ATM.

Munculnya kejahatan jenis skimming menjadi hal yang meresahkan bagi para pengguna mesin ATM karena memunculkan banyak kerugian dengan nilai pembobolan yang fantastis. Secara umum, teknik kerja skimming adalah dengan melakukan duplikasi data pada kartu ATM korban untuk kemudian merampas saldo di dalamnya. Berikut cara kerja teknik skimming:

  1. Pelaku mencari target mesin ATM untuk dipasangi skimmer. Umumnya, mesin ATM yang dipasangi skimmer cenderung berada di lingkungan yang sepi, tidak dipasangi CCTV, atau tidak memiliki penjagaan keamanan yang ketat
  2. Selanjutnya pelaku akan memasang alat skimmer pada mulut mesin ATM agar dapat memulai aksi pencurian data korbannya
  3. Melalui alat skimmer, pelaku akan menggandakan data pita magnetik pada kartu ATM nasabah lalu disalin ke dalam kartu ATM kosong
  4. Proses duplikasi dapat dilakukan dengan cara manual, yakni pelaku kembali ke mesin ATM untuk mengambil chip data yang telah disiapkan sebelumnya. Namun, bila skimmer yang digunakan lebih canggih maka data korban yang telah dibobol dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui SMS
  5. Seiring perkembangan    teknologi    informasi, metode    skimming mulai memanfaatkan   teknologi   GSM   atau   WIFI sehingga  pelaku  dapat  beroperasi  mengambil  data  nasabah  dari  wilayah  yang jauh  dari    ATM    tersebut.

Pelaku kejahatan skimming sangat cerdik sehingga kejahatan jenis ini seringkali sulit untuk dilacak maupun diberantas secara menyeluruh.

4 dari 4 halaman

Tips Terhindar dari Kejahatan Skimming

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, skimming adalah kejahatan di dunia perbankan yang sangat menakutkan. Pasalnya, seringkali korban tidak sadar karena lengah pada saat melakukan transaksi di mesin ATM. Simak beberapa tips yang dapat dilakukan agar terhindar dari kejahatan skimming berikut ini:

Pilih lokasi ATM

Sebaiknya gunakan mesin ATM yang rutin dijaga petugas bank dengan lingkungan sekitar yang cenderung ramai. Hindari menggunakan mesin ATM di lingkungan dengan pencahayaan redup. Beberapa aksi skimming ditemukan di mesin ATM yang berada di dalam toko dan area bandara.

Cermati kondisi mesin ATM

Perlu dicurigai apabila kondisi mesin ATM tidak seperti umumnya, misalnya tombol atm terasa longgar atau slot untuk memasukkan kartu ATM goyang dan macet.

Waspada saat memasukkan PIN ATM

Usahakan untuk menutupi dengan tangan atau tubuh saat memasukkan PIN ATM agar tidak terlihat oleh lingkungan sekitar. Sebab, meskipun tidak ada orang lain, kamera tersembunyi bisa saja mengintai dari sudut tersembunyi yang mungkin sulit untuk disadari.

Periksa saldo rekening secara berkala

Memeriksa saldo rekening secara teratur dapat membantu mengetahui rekening anda tengah dibobol pelaku kejahatan dunia maya atau tidak. Apabila terdapat aktivitas yang tidak seperti biasanya, maka sebaiknya segera mendatangi pihak bank untuk mendapatkan solusi. Mengganti PIN kartu ATM secara berkala juga mampu mengurangi resiko.

Berhati-hati bila memerlukan bantuan orang sekitar

Jika terpaksa meminta bantuan orang di sekitar ATM, maka anda sebaiknya berhati-hati karena bisa saja orang tersebut merupakan pelaku yang sedang mengintai target untuk menjalankan aksinya.

Menggunakan mesin ATM dalam melakukan transaksi tentu tetap memiliki resiko, oleh sebab itu sebagai nasabah perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran agar meminimalisir terdampak kejahatan dunia maya.