Liputan6.com, Jakarta Tinggal di rumah kos-kosan adalah salah satu pilihan yang diambil anak rantau ketika tinggal di kota besar untuk bekerja maupun belajar di perguruan tinggi. Tempat tinggal sementara ini merupakan kamar sepetak untuk ditinggali sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Para arak rantau pun akan mencari kamar yang paling nyaman sesuai dengan budget. Namanya jauh dari rumah, pasti butuh tempat istirahat yang setidaknya bisa menenangkan. Namun tak dapat dipungkiri, di kota besar harga sewa kos-kosan melambung tinggi, meski kamarnya tidak nyaman.
Seperti yang dialami oleh pria yang satu ini membagikan ceritanya di media sosial. Pria yang mencari nafkah di kota besar ini membagikan penampakan kamar yang super sempit. Saat mencari kamar yang cocok sebagai tempat tinggalnya, ia malah mendapati hal yang mengejutkan.
Dalam cuitan di media sosial Twitternya, ia memperlihatkan sejumlah kamar sewa dengan ruangan yang sangat sempit meski hanya untuk ditinggali satu orang saja. Bahkan kamar tersebut, hanya bisa ditempati satu kasur yang kecil. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari mStar, Rabu (3/5/2023).
Pendingin Ruangan Dibagi Dua dengan Kamar Lain
Dalam kamar tersebut tidak terlihat ada jendela, luasnya pun hanya selebar badan orang dewasa yang dilebihkan sedikit. Bahkan, sebagian netizen yang melihatnya mengatakan bahwa kamar tersebut mirip ‘liang lahat’ karena terlihat sangat sempit.
Tak sampai di situ, pendingin ruangan seperti AC yang digunakan pun dibagi dua. Ia bingung bagaimana cara bekerja sama dengan kamar sebelahnya untuk menentukan waktu kapan harus membuka dan menutup ACnya, sedangkan kebutuhan tiap orang berbeda.
“Tidak mungkin saya menyewa kamar seperti ini. Lihat saja AC yang dibagi antara dua kamar,” tulis pria itu.
Mengejutkannya lagi adalah harga sawa kamar super sempit itu, yakni mencapai RM350 atau sekitar Rp 1,1 juta. Menurutnya fasilitas yang diberikan tak sepadan dengan harga sewanya.
Advertisement
Ramai Komentar Netizen
Merasa kecewa dengan hal tersebut, pria ini kemudian menegur tuan rumah yang hanya mengejar keuntungan tersebut di depan umum. Ia berharap pemilik kos-kosan itu sadar bahwa telah memberikan ketidaknyamanan pada penyewa.
“Kepada tuan tanah kapitalis di luar sana, harap disadari bahwa memberikan standar hidup yang buruk kepada penyewa itu zalim,” katanya.
“Saya tahu ini mungkin tidak akan membawa apa-apa kesadaran kepada hati mereka yang sudah hitam, karena apa yang lebih penting uang tetap mengalir rekening,” tambahnya.
Tak sedikit pula netizen yang ramai memberikan komentar. Mereka juga bertanya-tanya apakah ada orang yang bisa bertahan hidup di kamar tersebut.
"ini seperti membagikan pengalaman masuk ke dalam kubur macam ini, atau ini sebenarnya liang lahat premium," komentar salah satu netizen.
"Barang dan baju harus diletakan dimana. Jendela tidak ada, tak tahu siang dan malam, sesak napas, boleh jadi 'gila'," komentar salah satu netizen.