Liputan6.com, Jakarta Tidak diragukan lagi jika rahmat Allah SWT sangat luas dan dapat dirasakan oleh semua makhluk-Nya tanpa terkecuali. Adapun salah satu bentuk rahmat Allah SWT turunnya hujan. Lalu bagaimana jika hujan turun begitu lama dan berharap agar segera berhenti artinya kita menolak rahmat Allah SWT?
Baca Juga
Advertisement
Lalu bolehkah kita membaca doa agar hujan berhenti? Jawabannya tentu saja boleh. Dalam agama Islam, doa dianggap sebagai upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon berkat-Nya. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa doa dapat membatalkan atau menolak rahmat Allah SWT. Sebaliknya, doa dianggap sebagai bagian dari usaha manusia untuk meminta pertolongan dan bantuan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks hujan, doa agar hujan berhenti dianggap sah dan diperbolehkan dalam ajaran agama Islam. Namun, ketika memohon agar hujan berhenti, penting untuk mengingat bahwa Allah SWT Maha Mengetahui tentang apa yang terbaik untuk umat manusia dan alam semesta ini.
Di sisi lain, hujan deras yang tidak kunjung reda dan berhenti juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada kehidupan manusia dan lingkungan. Dalam situasi tersebut, membaca doa agar hujan berhenti dapat dianggap sebagai usaha untuk mencegah kerusakan dan bencana.
Namun, ketika membaca doa agar hujan berhenti, penting untuk melakukannya dengan niat yang tulus dan mengikuti petunjuk ajaran agama Islam. Berikut adalah bacaan doa agar berhenti sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW, yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (4/5/2023).
Doa agar Hujan Turun di Tempat Tumbuhnya Pepohonan
Ketika hujan begitu deras, kita diperkenankan untuk membaca doa agar berhenti. Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hujan merupakan salah satu bentuk rahmat Allah SWT juga diperlukan untuk kelangsungan lingkungan hidup.
Oleh karena itu, selain membaca doa agar berhenti, kita juga diperkenankan untuk membaca doa agar hujan turun di tempat lain, misalnya di tempat-tempat di mana pephononan tumbuh. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Doa agar Hujan Berhenti untuk Mencegah Bencana
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hujan merupakan salah satu bentuk rahmat Allah SWT. Akan tetapi ada kondisi di mana hujan turun begitu deras dan dalam waktu yang begitu lama. Hal itu kadang berpotensi mendatangkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Ketika hujan turun begitu deras dan dalam waktu yang lama, kita diperkenankan membaca doa agar hujan berhenti untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana. Adapun bacaan doa agar berhenti adalah sebagai berikut,
ِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami'ul 'alim.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Advertisement
Doa ketika Hujan Disertai Petir
Hujan deras dan disertai petir kadang membuat kita merasa takut dan terganggu. Ketika hal itu terjadi kita bisa memohon kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dari rasa takut tersebut dengan membaca doa berikut ini,
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
Artinya: “Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.”
Doa ketika Hujan Badai
ketika hujan turun dengan deras, tidak jarang juga disertai angin, sehingga menjadi badai. Sama halnya seperti hujan yang sangat deras dalam waktu yang lama, hujan badai juga berpotensi menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan membaca doa berikut,
اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ
Allaahumma inni as-aluka koirohaa wa khoiro maa fiiha wa khoiro maa ursilat bih. Wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih.
Artinya: "Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,” (HR Muslim).
Doa agar Hujan Berhenti, setelah Mengakibatkan Bencana
Doa ini pernah dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Semula ada seseorang lelaki yang meminta Nabi Muhammad SAW berdoa agar diturunkan hujan, karena hewan ternaknya kehausan akibat kemarau panjang. Namun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, hujan turun tanpa berhenti sehingga menyebabkan banjir.
Dari Anas, ia berkata: “Seorang laki-laki berdiri, ia berkata: ‘Wahai Rasulullah binatang ternak telah mati (kehausan) dan jalanan telah retak-retak, maka berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami.”
Kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berdoa: “Allahummas qinâ, Allahummas qinâ, Allahummas qinâ” (Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami).”
Anas berkata: “Demi Allah, kami tidak melihat awan mendung, gumpalan awan, dan sesuatu pun di langit, lalu muncullah awan mendung hitam dari belakang bukit Sala’ seperti lingkaran bergigi. Ketika awan hitam sampai di tengah dan menyebar, hujan turun sampai hari Jumat.
Kemudian laki-laki (yang sama) berkata: “Wahai Rasulullah, harta benda telah hancur, dan jalanan terputus (karena banjir), maka berdoalah kepada Allah agar menghentikan hujan.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat tangannya dan berdoa: “Allahumma hawâlaynâ wa lâ ‘alainâ” (Ya Allah, [tunrunkanlah hujan] di sekeliling kami, bukan [azab] atas kami).”
Kemudian awan mendung (mendadak) hilang dari (langit) Madinah sehingga (hanya) mengelilinginya seperti mahkota.”
Advertisement
Doa ketika Kita Mengeluh Karena Hujan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hujan merupakan salah satu bentuk rahmat Allah SWT. Hanya saja secara tidak sadar kita mengeluh ketika hujan turun. Kita merasa bahwa hujan yang turun telah menghambat rencana dan kegiatan kita.
Penting untuk kita ketahui bahwa turunnya hujan adalah atas kehendak Allah SWT dan tidak ada Allah SWT berfirman,
مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۚوَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: “ Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Fathir: 2)
Melalui ayat di atas terdapat kata “rahmat” yang menurut Al-Qurthubi ditafsirkan sebagai hujan atau rizki.
Lalu ketika kita secara tidak sadar mengeluh karena hujan turun, kita dianjurkan untuk membaca istighfar. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berfirman,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙيُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙوَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ
Artinya: “ Maka aku berkata (kepada mereka), “ Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12)
Anjuran untuk beristighfar saat turun hujan ini pun juga dijelaskan dalam sebuah atsar dari Hasan Al- Bashri ra yang artinya berikut ini:
“Sesungguhnya seseorang mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, ‘Beristighfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah’.”