Liputan6.com, Jakarta Gejala kanker paru penting untuk diwaspadai oleh masyarakat. Kanker paru biasanya menyerang seseorang yang sering terpapar asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Selain itu, kanker paru-paru ini juga mudah menyerang masyarakat yang bekerja dengan asbes, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan paparan oven arang.
Pada stadium awal, gejala kanker paru ini mirip seperti penyakit pernapasan lainnya yakni batuk, nyeri dada, dan sesak napas. Untuk itu, masyarakat sering kali mengabaikan penyakit mematikan ini. Padahal apabila dibiarkan, maka keberhasilan pengobatannya menjadi rendah. Untuk itu, perlu mengetahui gejala kanker paru sejak dini.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai gejala kanker paru dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/5/2023).
Advertisement
Gejala Kanker Paru
Sebelum mengenali gejala kanker paru, anda perlu mengetahui tentang kanker paru. Dikutip dari Mayo Clinic, kanker paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali di paru-paru anda.
Sedangkan menurut Kemkes, kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.Â
Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil).
Gejala umum kanker paru adalah batu, sesak napas, dan berat badan turun secara drastis. Selain itu, terdapat beberapa gejala kanker paru lainnya yang perlu diwaspadai adalah:
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Kehilangan selera makan
- Suara menjadi serak
- Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung
- Pembengkakan pada muka atau leher
- Batuk berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya mengalami batuk darah.
- Mengalami sesak napas
- Merasa sangat lelah
- Rasa sakit di seluruh tubuh
- Asma
- Batuk terus menerus
- Kesulitan menelan atau nyeri saat menelan.
Advertisement
Penyebab Kanker Paru
Dikutip dari laman Mayo Clinic, merokok menyebabkan sebagian besar kanker paru, baik perokok pasif maupun perokok aktif. Kanker paru sendiri juga dapat terjadi pada orang yang tidak pernah merokok dan pada mereka yang tidak pernah terpapar asap rokok dalam waktu lama. Kondisi seperti ini, mungkin tidak ada penyebab yang jelas dari kanker paru. Selain itu, penyebab kanker paru juga bisa terjadi dari faktor genetik, gas radon, asbestos, dan polusi udara.
Proses terbentuknya kanker paru terjadi ketika anda menghirup asap rokok yang penuh dengan zat karsinogen, perubahan pada jaringan paru-pari segera dimulai. Pada awalnya tubuh Anda mungkin dapat memperbaiki kerusakan ini. Tetapi dengan setiap paparan berulang, sel-sel normal yang melapisi paru-paru Anda semakin rusak. Seiring waktu, kerusakan menyebabkan sel bertindak tidak normal dan akhirnya kanker dapat berkembang.
Cara Mendiagnosis Kanker Paru
Adapun beberapa cara untuk dapat mendiagnosis kanker paru adalah dengan melakukan  foto rontgen dada. Foto rontgen dada adalah salah satu langkah pemeriksaan awal jika seseorang melaporkan gejala-gejala yang mengarah pada kanker paru. Upaya ini bisa menunjukkan adanya massa yang jelas, pelebaran mediastinum (yang menunjukkan penyebaran ke nodus limfatik), atelektasis (kolaps), konsolidasi (pneumonia), atau efusi pleura.
Selanjutnya, pemeriksaan dilanjutkan dengan pencitraan CT. Pencitraan CT digunakan untuk memberi informasi tambahan tentang jenis dan perluasan penyakit. Bronkoskopi atau biopsi dipandu-CT kerap dipakai dalam pengambilan sampel tumor untuk pemeriksaan histopatologi.
Selain itu, cara mendiagnosis kanker paru yang lain adalah dengan melakukan tes darah, biopsi, dan tes molekuler. Dari sini dokter akan memberitahu terkait pengobatan apa saja yang akan ditempuh oleh pasien penderita kanker paru. Â
Advertisement
Pengobatan Kanker Paru
Pengobatan yang dilakukan untuk penyembuhan kanker paru adalah dengan melakukan operasi, ablasi frekuensi radio, terapi radiasi, kemoterapi, terapi obat target dan imunoterapi. Berikut penjelasannya:
a. Operasi
NSCLC yang belum menyebar dan SCLC yang terbatas pada satu kanker dapat memenuhi syarat untuk operasi. Dokter bedah Anda mungkin mengangkat kanker dan sejumlah kecil jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan mereka tidak meninggalkan sel kanker. Terkadang mereka harus mengangkat seluruh atau sebagian paru-paru Anda (reseksi) untuk kemungkinan besar kanker tidak akan kembali.
b. Ablasi frekuensi radio
Tumor NSCLC di dekat tepi luar paru-paru Anda terkadang diobati dengan ablasi frekuensi radio (RFA). RFA menggunakan gelombang radio berenergi tinggi untuk memanaskan dan menghancurkan sel kanker.
c. Terapi radiasi
Radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Ini dapat digunakan sendiri atau untuk membantu membuat operasi lebih efektif. Radiasi juga dapat digunakan sebagai perawatan paliatif, untuk mengecilkan kanker dan menghilangkan rasa sakit.
d. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali merupakan kombinasi dari beberapa obat yang dirancang untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Pengobatan ini dapat diberikan sebelum atau sesudah operasi atau dikombinasikan dengan jenis obat lain, seperti imunoterapi. Kemoterapi untuk kanker paru biasanya diberikan melalui infus.
e. Terapi obat yang ditargetkan
Pada beberapa orang dengan NSCLC, sel kanker paru mengalami perubahan (mutasi) spesifik yang membantu pertumbuhan kanker. Obat khusus menargetkan mutasi ini untuk mencoba memperlambat atau menghancurkan sel kanker. Obat lain, yang disebut penghambat angiogenesis, dapat mencegah kanker membuat pembuluh darah baru, yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh.
f. Imunoterapi
Tubuh kita biasanya mengenali sel yang rusak atau berbahaya dan menghancurkannya. Kanker memiliki cara untuk bersembunyi dari sistem kekebalan agar tidak dihancurkan. Imunoterapi mengungkapkan sel kanker ke sistem kekebalan Anda sehingga tubuh Anda sendiri dapat melawan kanker.