Liputan6.com, Jakarta Islam memiliki berbagai macam aliran yang muncul sejak zaman dahulu dan berkembang hingga sekarang. Aliran-aliran dalam agama Islam ini menyebar secara cepat ke seluruh penjuru dunia. Salah satu aliran agama Islam terbesar di dunia adalah Syiah. Syiah adalah aliran dalam agama Islam yang setia menjadi pendukung dan pengikut Ali bin Abi Thalib dan ahlul bait.
Ada perbedaan pendapat mengenai kapan munculnya Syiah. Munculnya Syiah ini diperkirakan ketika terjadinya Perang Siffin. Pendapat lain mengatakan bahwa syiah adalah aliran yang muncul pada akhir kepemimpinan Utsman bin Affan. Kemunculan Syiah dari tahun ke tahun ini semakin berkembang dengan bertambahnya jumlah pengikut.
Baca Juga
Lalu bagaimana sebenarnya pengertian Syiah itu sendiri? Serta apa yang melatarbelakangi  kemunculan Syiah? Berikut Liputan6.com telah merangkum beberapa informasi mengenai Syiah yang dilansir dari berbagai sumber, Jumat (5/5/2023).
Advertisement
Apa itu Syiah?
Menurut bahasa, Syiah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab Syaa’a yasyii’u syii’an syii’atan yang memiliki arti pendukung atau pembela. Lebih lanjut Al-Fairuz Abadi menerangkan bahwa Syiah adalah pengikut dan pendukungnya yang dapat terdiri atas dua orang atau lebih baik laki-laki maupun perempuan. Secara etimologis, Syiah diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok yang berkumpul untuk suatu masalah dengan pandangan yang sama, pengikut atau pembela seseorang.
Dalam perkembangan di dunia Islam kata Syiah digunakan pada setiap orang pengikut yang setia kepada Ali bin Abi Thalib dan ahlul baitnya. Â Al-Syahrastaniy mendefinisikan syiah adalah istilah khusus yang dilekatkan pada pengikut Ali dengan keyakinan bahwa imamah menjadi hak Ali beserta keturunannya baik dengan cara penunjukan maupun pendelegasian.
Advertisement
Wafatnya Rasulullah SAW
Kemunculan Syiah adalah  permulaan dari sebutan yang ditunjukan kepada pengikut Ali bin Abi Thalib. Ali sendiri merupakan pemimpin ahl al-Bait pertama pada masa hidup Nabi. Kemunculan Islam yang berkembang saat masa kenabian mencapai 23 tahun dipercaya sebagai timbulnya berbagai kelompok seperti Syiah. Kelompok-kelompok ini muncul di antara para sahabat Nabi.
Syiah muncul seiring dengan terjadinya perselisihan mengenai pemimpin yang layak menggantikan Rasulullah SAW yang wafat kala itu. Hal ini disebabkan Rasulullah SAW tidak menunjuk siapa yang akan menggantikannya untuk memimpin. Berbagai nama yang berasal dari sahabat Nabi diusulkan untuk menjadi pemimpin.
Salah satu kelompok secara kuat mengusulkan Ali bin Abi Thalib. Mereka menganggap bahwa yang berhak memegang tongkat kekhalifahan adalah keluarga Nabi. Selain menjadi sahabat Nabi, Ali merupakan menantu Rasulullah SAW. Ali juga merupakan orang yang jihadnya terbesar, peling banyak ilmu, dan keluarganya adalah paling utama dalam keluarga Arab. Namun, akhirnya Ali turut membaiat Abu Bakar untuk menggantikan Rasulullah SAW.
Perang Shiffin
Setelah kepemimpinan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, Ali dibaiat oleh sebagian kaum muslim untuk menjadi khalifah berikutnya. Di sisi lain, Muawwiyah dari Bani Ummayah memberontak pada Ali untuk mengusut tuntas dan menghukum orang yang membunuh Utsman. Hingga akhirnya terjadi pertempuran di lembah Shiffin. Di ujung pertempuran, Muawwiyah menyerukan tanda menyerah dan meminta perdamaian dengan menyuruh satu tentaranya untuk mengangkat mushaf.
Peristiwa takhim (damai) tidak mencapai tujuannya, namun memunculkan kelompok-kelompok di tubuh umat Islam menjadi tiga kelompok:
- Kelompok Syiah adalah golongan yang memihak pada Ali dan ahlul bait. Mereka menganggap Ali dan keturunannya berhak menjadi khalifah.
- Kelompok Khawarij adalah golongan yang menentang Ali dan Muawwiyah. Mereka menganggap takhim menyalahi prinsip agama.
- Kelompok Murijah adalah golongan yang tergabung dalam salah satu pihak. Mereka juga menyerahkan segala hukum atas pertengkaran tersebut kepada Allah.
Â
Advertisement