Liputan6.com, Jakarta Tari kontemporer adalah seni gerak yang menekankan kebebasan dan fleksibilitas dalam penggunaan teknik tari dan gerakan tubuh. Berbeda dengan tari tradisional yang memiliki pakem atau aturan baku dalam penggunaan teknik dan gerakan, tari kontemporer tidak terikat pada pakem tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Tari kontemporer adalah tari yang memberikan penari kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai teknik tari dan gerakan tubuh secara bebas, tanpa perlu mengikuti pola atau format yang sudah ditentukan. Ini memungkinkan penari untuk mengekspresikan perasaan dan ide-ide mereka dengan lebih bebas dan kreatif.
Penari juga diberi kebebasan untuk mengimprovisasi gerakan-gerakan mereka dan tidak harus terikat pada gerakan-gerakan yang sudah ditentukan. Hal ini memungkinkan penari untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka secara spontan dan unik.
Tari kontemporer juga mencakup berbagai teknik dan pendekatan dalam koreografi. Koreografer dapat menciptakan gerakan-gerakan yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, atau menggunakan teknik dan komposisi ruang panggung yang berbeda-beda. Hal ini membuat tari kontemporer menjadi bentuk seni gerak yang sangat inovatif dan menarik.
Berikut ulasan tentang tari kontemporer adalah seni gerak yang tidak terikat pakem, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (5/5/2023).
Pengertian Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah bentuk seni tari modern yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi tari dan seni pertunjukan, dengan memadukan teknik-teknik tari klasik dengan gerakan-gerakan modern yang mengandalkan improvisasi, eksplorasi bentuk tubuh, dan penggunaan ruang panggung secara bebas. Sebagai hasilnya, tari kontemporer menjadi bentuk tari yang inovatif, eksperimental, dan penuh kreativitas.
Ciri-ciri tari kontemporer antara lain adalah tidak memiliki aturan baku atau teknik yang kaku seperti tari klasik. Gerakan-gerakannya sering kali lebih bebas dan tidak terstruktur. Sebagai contoh, penari kontemporer dapat melakukan gerakan yang melibatkan seluruh tubuh, seperti melompat, memutar, atau memiringkan tubuh. Karena tari kontemporer menekankan improvisasi, penari seringkali melakukan gerakan yang tidak terduga atau tidak terduga.
Koreografi tari kontemporer mencakup berbagai teknik dan pendekatan yang berbeda-beda. Beberapa koreografer memilih untuk mengeksplorasi gerakan-gerakan yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, sedangkan yang lain lebih fokus pada teknik gerakan dan komposisi ruang panggung. Koreografer juga dapat menggunakan elemen-elemen dari seni visual, seperti instalasi atau proyeksi video, untuk menambah dimensi visual pada pertunjukan.
Dalam tari kontemporer, penari dan koreografer juga diberi kebebasan untuk menggunakan musik modern dan multimedia sebagai bagian dari pertunjukan mereka. Mereka dapat menggunakan suara atau musik yang tidak konvensional, seperti bunyi-bunyian alam atau suara-suara elektronik, untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka. Dengan kebebasan dan fleksibilitas yang dimilikinya, tari kontemporer adalah bentuk seni gerak yang sangat dinamis dan mencerminkan keanekaragaman budaya serta kreativitas manusia.
Advertisement
Sejarah Kemunculan
Tari kontemporer lahir sebagai reaksi terhadap teknik dan pola gerakan yang dibentuk oleh tari klasik. Pada awal abad ke-20, penari dan koreografer mulai mencari cara untuk membebaskan diri dari keterikatan tradisi dan menciptakan bentuk tari yang lebih bebas dan kreatif. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, gerakan-gerakan avant-garde seperti tari modern dan postmodern mulai populer di Amerika Serikat dan Eropa.
Tari kontemporer berkembang dari gerakan ini dan menciptakan bentuk tari yang lebih eksperimental dan abstrak. Beberapa koreografer yang dikenal dalam perkembangan awal tari kontemporer antara lain Isadora Duncan, Martha Graham, dan Merce Cunningham.
Isadora Duncan, seorang penari dan koreografer Amerika Serikat, memperkenalkan ide tari yang lebih bebas dari batasan tari klasik yang mengikat gerakan tubuh. Ia memperkenalkan gerakan-gerakan yang lebih organik dan natural, serta menggunakan kostum yang lebih sederhana dan tidak mengikat.
Martha Graham, juga seorang penari dan koreografer Amerika Serikat, memperkenalkan teknik tari yang disebut "Graham technique", yang menekankan penggunaan kontraksi dan ekspansi otot tubuh sebagai dasar gerakan tari. Graham juga mengeksplorasi tema-tema psikologis dalam koreografinya, yang memberikan dimensi baru dalam seni tari kontemporer.
Merce Cunningham, seorang penari dan koreografer Amerika Serikat, memperkenalkan gaya tari yang lebih eksperimental dan mengandalkan improvisasi. Ia juga menggunakan teknologi dan multimedia dalam pertunjukan tari untuk menciptakan efek visual dan suara yang lebih kompleks.
Seiring berjalannya waktu, tari kontemporer berkembang menjadi sebuah gerakan seni global dengan gaya dan teknik yang bervariasi di berbagai negara dan budaya. Perkembangan tari kontemporer mencerminkan perubahan dan inovasi dalam seni tari, yang mengambil inspirasi dari berbagai budaya dan tradisi, serta mengeksplorasi batas-batas baru dalam seni gerak.
Ciri-ciri Tari Kontemporer
Secara keseluruhan, tari kontemporer merupakan bentuk seni gerak yang dinamis, inovatif, dan terus berkembang, yang memadukan berbagai teknik tari dan mengeksplorasi tema-tema yang kompleks dan menarik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri tari kontemporer.
1. Bebas dan Tidak Terikat Pakem
Tari kontemporer tidak memiliki pakem atau aturan yang harus diikuti seperti pada tari tradisional. Penari memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui gerakan yang lebih organik dan natural, serta memadukan teknik tari yang berbeda-beda.
2. Mengutamakan Improvisasi
Penari tari kontemporer seringkali mengandalkan improvisasi untuk menciptakan gerakan tari yang baru dan unik. Mereka juga menggunakan improvisasi untuk mengekspresikan ide dan emosi mereka dalam pertunjukan.
3. Menggunakan Teknologi dan Multimedia
Beberapa koreografer tari kontemporer menggunakan teknologi dan multimedia dalam pertunjukan mereka untuk menciptakan efek-efek visual dan suara yang lebih kompleks dan menarik.
4. Mengeksplorasi Tema Psikologis dan Sosial
Tari kontemporer seringkali mengeksplorasi tema-tema psikologis dan sosial dalam koreografinya, seperti masalah kebebasan, identitas, dan hubungan antarmanusia.
5. Menggabungkan Berbagai Teknik Tari
Tari kontemporer menggabungkan berbagai teknik tari, seperti tari modern, tari klasik, tari jazz, dan tari tradisional dari berbagai budaya. Hal ini membuat tari kontemporer memiliki gaya yang bervariasi dan inovatif.
6. Fokus Pada Ekspresi dan Emosi
ari kontemporer menekankan ekspresi dan emosi dalam gerakan tari, sehingga penonton dapat merasakan dan memahami ide dan pesan yang ingin disampaikan melalui pertunjukan.
7. Kostum Lebih Sederhana
Kostum tari kontemporer cenderung lebih sederhana dan tidak mengikat gerakan tubuh penari, sehingga penari memiliki kebebasan untuk bergerak dan mengekspresikan diri mereka.
Advertisement