Sukses

Teknik Aquarel adalah Teknik Sapuan Basah, Berikut Ciri dan Jenisnya

Teknik aquarel adalah teknik sapuan kuas yang dapat memberikan kesan visual yang intens dan mengungkapkan keindahan alami atau kompleksitas manusia yang rumit.

Liputan6.com, Jakarta Lukisan adalah karya seni visual yang diciptakan dengan cara mengaplikasikan pigmen warna pada permukaan datar, seperti kanvas, kertas, atau dinding. Lukisan dapat digunakan untuk mengungkapkan ide, emosi, atau pesan tertentu melalui kombinasi warna, bentuk, dan tekstur yang disusun dalam komposisi visual. Lukisan bisa dibuat dengan berbagai teknik, teknik aquarel adalah salah satunya.

Teknik aquarel adalah sapuan kuas basah yang dapat menjadi bentuk ekspresi pelukis. Teknik ini dilakukan dengan membuat sapuan tipis cat air yang menghasilkan gambar yang tampak seakan-akan transparan. Teknik aquarel juga kerap digunakan untuk membuat gradasi warna yang lembut.

Teknik aquarel adalah teknik sapuan kuas yang dapat memberikan kesan visual yang intens dan mengungkapkan keindahan alami atau kompleksitas manusia yang rumit. Berikut ulasan tentang teknik aquarel adalah teknik sapuan basah yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (8/5/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah teknik melukis yang menggunakan cat air yang dicampur dengan air untuk menghasilkan sapuan cat yang transparan maupun lembut. Teknik ini sangat populer dalam seni lukis karena dapat menghasilkan efek yang sangat indah dan menarik.

Sedangkan berdasarkan modul pembelajaran SMA Seni Budaya yang dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, teknik aquarel adalah cara menggambar atau melukis menggunakan cat berbahan air (cat air) dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang

Salah satu keunikan dari teknik aquarel adalah kemampuannya untuk menciptakan gradasi warna yang halus atau transparan. Untuk menciptakan efek gradasi warna, pelukis dapat menggunakan menyapukan kuas pada media yang telah kering maupun basah. 

Melakukan teknik aquarel pada media basah dilakukan dengan memulaskan air media sebelum mulai memulaskan warna untuk menghasilkan warna yang lebih tipis dan transparan. Sedangkan teknik aquarel pada media kering dilakukan dengan mengaplikasikan cat air pada kertas aquarel yang kering sehingga warnanya lebih pekat dan tajam namun tetap menghasilkan gradasi yang lembut.

Teknik aquarel juga dapat menciptakan efek tekstur dan detail yang menarik. Pelukis dapat menggunakan teknik ini untuk menciptakan garis-garis halus dan detail yang tajam. 

3 dari 4 halaman

Ciri Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah cara menyapukan warna yang ditambahkan air dengan tujuan membuat warna menjadi lebih halus. Selain menggunakan cat air teknik ini memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan teknik lukis lainnya. Berikut ciri-ciri teknik aquarel.

  1. Cat selalu dicampur dengan air terlebih dahulu pada teknik aquarel. 
  2. Cat  mudah mengering sehingga hasil lukisannya cenderung ekspresif dan spontan
  3. Teknik aquarel tidak bisa menutup warna atau media, sehingga warna dasarnya tidak ikut hilang
  4. Sifatnya transparan
  5. Mudah dipengaruhi oleh suasana sekitarnya, misalnya udara yang lembab, udara kering maupun cairan dan hal lainnya
  6. Mudah dalam pembersihannya
  7. Tidak memiliki aroma atau bau menyengat seperti lukisan yang menggunakan cat minyak
  8. Warna yang dihasilkan cenderung terkesan terang dan segar
4 dari 4 halaman

Jenis Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah teknik yang dapat dibagi menjadi dua jenis variasi, yaitu wet on wet atau basah di atas basah dan wet on dry atau basah di atas kering. Masing-masing variasi teknik menghasilkan sapuan warna yang berbeda. Berikut jenis teknik aquarel 

1. Teknik Wet on Wet

Teknik wet on wet atau basah di atas basah ini berarti cat basah dioleskan ke kertas yang telah dibasahi terlebih dahulu. Teknik ini menghasilkan tepian yang lembut, efek acak yang kompleks, dan gradasi warna yang indah. Cara melukis menggunakan teknik wet on wet ini dimulai dengan mengoleskan air bersih ke kertas untuk membuatnya lembab, lalu mulai memberikan warna. Tahap membasahi kertas pada teknik ini sering disebut dengan priming.

Cara lainnya dengan menyapukan lebih banyak cat ke area cat yang masih basah. Menambahkan cat ke cat yang masih basah dikenal sebagai pengisian. Pengisian ini memungkinkan cat berbaur dengan cara yang cukup acak. Sebab, cat air akan mengikuti air yang ada pada media.

Melukis dengan teknik wet on wet ini adalah mengontrol kelembaban untuk memandu dan membatasi penyebaran pigmen cat di media lukis. Jumlah air yang ada pada kertas, dan tekanan yang diberikan pada kuas lukis berpengaruh pada hasil sapuan cat saat melukis dengan metode ini. Pelukis perlu memiliki ide yang baik untuk menemukan keseimbangan yang tepat dari kertas yang lembab dan kuas yang basah.

2. Teknik Wet on Dry

Teknik Wet on dry atau basah di atas kering ini berarti mengoleskan cat basah ke kertas kering atau cat basah ke area cat yang sudah kering. Teknik basah di atas kering memungkinkan pelukis mendapatkan lebih banyak detail, tepian yang lebih tajam, dan bentuk yang terdefinisi dengan baik. Teknik wet on dry dapat dibagi lagi dalam beberapa jenis seperti berikut.

a. Wet on Dry Flat Wash

Teknik ini merupakan metode yang paling umum digunakan pelukis teknik aquarel. Teknik ini menggunakan sapuan yang datar, tujuannya untuk mendapatkan hasil akhir lukisan yang halus.

Cara melukis dengan teknik ini dilakukan dengan mengisi kuas dengan cat yang cukup sehingga bisa mengalir dengan bebas. Wet dry flat wash dapat dimulai dari atas ke bawah, memiringkan kertas dapat membantu karena gravitasi bisa membantu cat mengalir ke bawah.

b. Graduated Blending Wet on Dry

Melukis di atas kertas kering menghasilkan bentuk dan tepian yang tajam, tapi terkadang pelukis ingin memberi bentuk lain untuk bagian tepi yang tajam tersebut. Nah cara ini dinamakan graduated blending.

c. Variegated Blending with Wet on Dry

Ketika melukis dengan teknik wet on dry bisa menghasilkan beragam variasi warna. Pelukis yang menggunakan teknik wet on dry akan mudah mengontrol kombinasi warna yang dihasilkan daripada yang menggunakan teknik wet on wet.

Jenis pencampuran ini melibatkan teknik glazing (menyatukan warna gelap dan terang, dan menonjolkan pencahayaan dalam lukisan). Cara melukis dengan teknik ini sama persis dengan teknik dry on dry graduated blending.