Liputan6.com, Jakarta - Tindakan ekonomi adalah tindakan yang merujuk pada usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia meliputi berbagai aspek, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan tindakan ekonomi menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Tindakan ekonomi adalah upaya yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya, manfaat, dan risiko. Manusia harus memilih tindakan yang paling menguntungkan dan rasional dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh dari tindakan ekonomi adalah membeli barang atau jasa, bekerja, dan berinvestasi.
Tindakan ekonomi adalah juga melibatkan interaksi antara penjual dan pembeli. Penjual menawarkan barang atau jasa yang dihasilkannya, sementara pembeli memilih barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Kegiatan ini menjadi dasar dari sistem ekonomi pasar yang banyak diterapkan dalam masyarakat modern.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tindakan ekonomi, aspek, dan tujuannya, Selasa (9/5/2023).
Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup
Tindakan ekonomi adalah suatu tindakan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut modul pembelajaran IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tindakan ekonomi adalah suatu usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan terbaik dan paling menguntungkan dalam memenuhi setiap kebutuhannya.
Dalam hal ini, manusia melakukan tindakan ekonomi dengan mempertimbangkan aspek keuntungan dan kerugian dari setiap tindakan yang dilakukan.
Tindakan ekonomi adalah upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu terdorong untuk melakukan tindakan ekonomi demi memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam hal ini, tindakan ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam proses ekonomi manusia.
Untuk Mencari Keuntungan
Selain itu, tindakan ekonomi juga bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk memaksimalkan kepuasannya. Definisi ini diperjelas oleh Cucu Risa Asmarani, M.Pd dalam e-Modul Ekonomi Kemdikbud Kelas X. Dalam hal ini, manusia melakukan tindakan ekonomi dengan cara mencari keuntungan sebesar-besarnya dari setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan.
Contoh dari tindakan ekonomi adalah tawar menawar barang yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Dalam tawar menawar tersebut, keduanya akan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap tindakan yang dilakukan. Penjual akan mencoba memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari penjualan barangnya, sementara pembeli akan mencoba membeli barang dengan harga yang paling menguntungkan bagi dirinya.
Tindakan ekonomi memiliki hubungan yang erat dengan motif serta prinsip ekonomi. Dalam melakukan tindakan ekonomi, manusia harus mempertimbangkan berbagai hal, seperti biaya, keuntungan, serta pengorbanan yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Dalam jurnal berjudul Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Rasionalitas Ekonomi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN (2013) oleh Anggena Pricila menyebutkan, tindakan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk mempertimbangkan pengorbanan untuk bisa mendapat hal yang diinginkan.
Untuk Memperoleh Kesejahteraan
Dalam modul yang dipaparkan Sampoerna University, tindakan ekonomi tidak hanya dilakukan semata-mata untuk mencari kekayaan atau harta. Sejahtera sebenarnya bukan hanya berarti kaya raya atau bergelimang harta. Sejahtera seharusnya diartikan sebagai suatu kondisi di mana semua kebutuhan manusia tercukupi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam melakukan tindakan ekonomi, manusia sebaiknya juga mempertimbangkan kepentingan bersama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.
Tindakan ekonomi juga melibatkan banyak aspek, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa. Manusia harus memilih alternatif yang paling menguntungkan dalam memenuhi kebutuhannya, baik dari segi harga maupun kualitas. Dalam hal ini, tindakan ekonomi juga melibatkan banyak pilihan dan keputusan yang harus diambil oleh manusia.
Advertisement
Aspek Tindakan Ekonomi
Dalam buku berjudul Pusaran Pembangunan Ekonomi (2019) oleh Rustan, ada dua aspek tindakan ekonomi, yakni tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irrasional. Ini perbedaan keduanya:
Tindakan ekonomi selalu melibatkan keputusan yang rasional dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal. Ini berarti manusia mempertimbangkan alternatif terbaik dan memilih yang paling menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam praktiknya, tindakan ekonomi yang rasional sering kali memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.
Namun, dalam beberapa situasi, tindakan ekonomi manusia dapat menjadi irrasional. Hal ini terjadi ketika manusia membuat pilihan yang seharusnya tidak menguntungkan, meskipun pada awalnya tampak seperti pilihan yang terbaik. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti pengaruh emosi atau informasi yang salah.
Tindakan ekonomi yang irrasional bisa berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh, jika seseorang membeli produk yang tidak perlu hanya karena diskon besar, ia sebenarnya telah melakukan tindakan ekonomi yang tidak rasional. Tindakan ini bisa menyebabkan keuangan yang tidak sehat dan membuang-buang sumber daya.
Tujuan Tindakan Ekonomi
Dalam modul yang dipaparkan Sampoerna University, ini tujuan tindakan ekonomi yang perlu dipahami:
- Untuk membedakan mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan, manusia harus mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait, seperti biaya, manfaat, dan risiko. Maka dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, manusia dapat membuat keputusan yang rasional dan menguntungkan dalam tindakan ekonominya.
- Untuk bisa membedakan kualitas serta harga barang dan jasa, manusia harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk atau jasa yang akan dibeli. Dengan memiliki pengetahuan tersebut, manusia dapat memilih produk atau jasa yang berkualitas baik dengan harga yang sesuai, sehingga mendapatkan nilai tambah yang optimal.
- Untuk bisa membedakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan, manusia harus memiliki kesadaran tentang kebutuhan dirinya. Dengan memiliki kesadaran tersebut, manusia dapat memprioritaskan kebutuhan hidupnya dan memilih barang atau jasa yang memang dibutuhkan, sehingga sumber daya yang dimiliki tidak terbuang sia-sia.
- Untuk dapat lebih memprioritaskan kebutuhan hidup, manusia harus memahami bahwa kebutuhan hidup itu sendiri bersifat relatif. Manusia harus dapat membedakan kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan, serta memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Hal ini akan membantu manusia dalam mengelola keuangan dan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.
Â