Sukses

Turbin Adalah Mesin Penggerak, Pahami Fungsi, Prinsip Kerja dan Manfaatnya

Turbin adalah mesin yang sangat penting dalam kehidupan modern di berbagai aspek.

Liputan6.com, Jakarta Turbin adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengubah energi fluida menjadi energi mekanik. Energi fluida tersebut dapat berupa energi dari gas atau cairan yang mengalir melalui turbin. Turbin dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk menghasilkan listrik, menggerakkan mesin, atau untuk menggerakkan alat-alat industri.

Turbin adalah mesin penggerak, yang pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur Prancis bernama Claude Burdin pada tahun 1827. Namun, turbin modern yang digunakan pada saat ini dikembangkan oleh insinyur Inggris bernama Sir Charles Parsons pada akhir abad ke-19.

Turbin terdiri dari beberapa bagian, seperti bilah turbin, poros, bantalan, dan generator. Bilah turbin merupakan bagian yang paling penting dari turbin, karena bertugas untuk menangkap energi dari fluida yang mengalir dan mengubahnya menjadi energi mekanik.

Dalam industri energi, turbin adalah alat yang berperan penting dalam menghasilkan energi listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pada pembangkit listrik tenaga gas, pembangkit listrik tenaga uap, dan pembangkit listrik tenaga air. 

Berikut ini fungsi turbin yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/5/2023).

2 dari 5 halaman

Fungsi

Fungsi turbin adalah untuk mengubah energi fluida menjadi energi mekanik. Energi fluida tersebut dapat berupa energi dari gas atau cairan yang mengalir melalui turbin. Proses perubahan energi ini terjadi ketika fluida kerja yang mengalir melalui turbin memberikan gaya ke bilah turbin, sehingga bilah turbin berputar pada porosnya. Gerakan putaran ini kemudian diubah menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan mesin, alat-alat industri, atau menghasilkan listrik pada generator.

Pada industri energi, turbin memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan energi listrik. Turbin uap dan turbin gas digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga gas, sementara turbin air digunakan pada pembangkit listrik tenaga air. Turbin juga dapat digunakan pada industri minyak dan gas, industri kimia, dan industri manufaktur. Selain itu, turbin juga digunakan dalam aplikasi militer, seperti pada pesawat tempur dan kapal perang. Turbin dapat digunakan sebagai mesin penggerak pada kendaraan seperti pesawat terbang, kapal, dan mobil balap.

Dalam bidang keilmuan, turbin digunakan sebagai alat pengukur kecepatan fluida atau kecepatan angin, seperti pada anemometer atau pitot tube. Turbin memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan energi listrik. Terdapat beberapa jenis turbin yang digunakan dalam pembangkit listrik, seperti turbin uap, turbin gas, dan turbin air. Pada pembangkit listrik tenaga uap, uap air digunakan sebagai fluida kerja yang mengalir melalui turbin uap untuk menghasilkan energi mekanik. Kemudian, energi mekanik ini diubah menjadi energi listrik pada generator yang terhubung dengan turbin uap. 

3 dari 5 halaman

Prinsip Kerja

Prinsip kerja turbin didasarkan pada hukum fisika, yang menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah bentuknya. Dalam turbin, energi pada fluida kerja yang mengalir dipergunakan untuk memutar rotor pada turbin. Energi pada fluida kerja tersebut dapat berupa energi kinetik, energi potensial, atau energi internal.

Dalam turbin, fluida kerja dialirkan ke dalam turbin melalui pipa masuk dan kemudian diarahkan pada sudu-sudu turbin. Sudu-sudu tersebut dirancang secara khusus, agar dapat memutar rotor turbin ketika fluida kerja melewati sudu-sudu tersebut. Selama fluida kerja melewati sudu-sudu turbin, terjadi perubahan pada arah dan kecepatan aliran fluida kerja, sehingga energi pada fluida kerja tersebut dapat dipergunakan untuk memutar rotor turbin.

Rotor turbin terhubung dengan generator, yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari rotor turbin menjadi energi listrik. Saat rotor turbin berputar, magnet pada rotor turbin akan menghasilkan medan magnetik, yang kemudian akan memutar kumparan-kumparan pada stator generator, sehingga menghasilkan energi listrik.

Prinsip kerja turbin dapat dijelaskan dengan hukum kekekalan energi, di mana energi pada fluida kerja yang mengalir masuk ke dalam turbin akan diubah menjadi energi mekanik pada rotor turbin, dan kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator. Prinsip kerja turbin juga dapat diterapkan pada berbagai jenis turbin, seperti turbin uap, turbin gas, dan turbin air, meskipun cara fluida kerja dipergunakan dan beberapa komponen turbin mungkin berbeda-beda.

4 dari 5 halaman

Jenis

Turbin uap

Turbin uap adalah jenis turbin yang paling umum digunakan untuk pembangkit listrik skala besar. Turbin uap menggunakan uap air yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara atau minyak, sebagai fluida kerjanya.

Uap air dialirkan ke dalam turbin melalui pipa masuk dan kemudian diarahkan pada sudu-sudu turbin. Selama uap air melewati sudu-sudu turbin, energi pada uap air tersebut dapat dipergunakan untuk memutar rotor turbin dan menghasilkan energi mekanik. Rotor turbin kemudian terhubung dengan generator, yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

Turbin gas

Turbin gas menggunakan gas alam atau bahan bakar lainnya sebagai fluida kerjanya. Bahan bakar tersebut dibakar dalam mesin pembakar, dan gas yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam turbin. Turbin gas menghasilkan energi kinetik pada rotor turbin, dan kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Turbin gas sering digunakan sebagai pembangkit listrik pembantu, terutama di daerah dengan kebutuhan listrik yang tinggi.

Turbin air

Turbin air menggunakan air sebagai fluida kerjanya. Air dialirkan melalui pipa masuk ke dalam turbin dan kemudian diarahkan pada sudu-sudu turbin. Selama air melewati sudu-sudu turbin, energi kinetik pada air tersebut dapat dipergunakan untuk memutar rotor turbin dan menghasilkan energi mekanik. Turbin air umumnya digunakan pada pembangkit listrik tenaga air, di mana air yang mengalir pada bendungan atau sungai dialirkan melalui turbin untuk menghasilkan energi listrik.

Turbin angin

Turbin angin menggunakan energi kinetik angin sebagai fluida kerjanya. Turbin angin terdiri dari rotor dengan bilah yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menangkap angin dan memutar rotor turbin. Energi kinetik pada angin tersebut kemudian diubah menjadi energi mekanik pada rotor turbin, dan kemudian diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator. Turbin angin umumnya digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari energi kinetik angin.

Turbin kapal

Turbin kapal digunakan untuk menghasilkan daya dorong pada kapal. Turbin kapal dapat menggunakan bahan bakar fosil, atau bahan bakar alternatif seperti gas alam cair atau hidrogen untuk menghasilkan energi yang kemudian dipergunakan, untuk memutar rotor turbin dan menghasilkan daya dorong pada kapal. Turbin kapal umumnya digunakan pada kapal-kapal besar seperti kapal tanker atau kapal kargo.

5 dari 5 halaman

Manfaat

Menghasilkan energi listrik

Turbin adalah salah satu teknologi utama yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Turbin dapat mengubah energi dari berbagai sumber, menjadi energi kinetik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan generator yang menghasilkan listrik.

Beberapa jenis turbin yang digunakan untuk menghasilkan listrik antara lain turbin uap, turbin gas, turbin air, turbin angin, dan turbin mikrohidro. Penggunaan turbin untuk menghasilkan listrik sangat penting, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat transisi ke sumber energi yang lebih bersih.

Penghematan energi

Turbin dapat membantu menghemat energi, dengan mengubah bentuk energi yang tersedia menjadi bentuk energi yang lebih mudah digunakan atau dimanfaatkan. Misalnya, pada industri minyak dan gas, turbin digunakan untuk memutar pompa dan mengalirkan bahan bakar atau fluida lainnya dengan lebih cepat dan efisien. Penggunaan turbin pada aplikasi seperti ini, dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional.

Meningkatkan efisiensi

Turbin juga dapat meningkatkan efisiensi pada berbagai aplikasi. Misalnya, pada pembangkit listrik, turbin digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan efisiensi yang tinggi, sehingga mengurangi biaya produksi energi dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Penggunaan turbin pada industri lainnya juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sebagai contoh, turbin gas dapat digunakan untuk memutar kompresor udara, dan menghasilkan aliran udara dengan tekanan yang lebih tinggi untuk meningkatkan efisiensi produksi pada industri-manufaktur.

Daya dorong pada kapal

Turbin juga digunakan pada kapal untuk menghasilkan daya dorong, dan mempercepat pergerakan kapal. Turbin yang digunakan pada kapal biasanya memiliki daya yang cukup besar, sehingga menghasilkan kecepatan tinggi dengan konsumsi bahan bakar yang relatif rendah. Penggunaan turbin pada kapal dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan, serta mengurangi polusi udara yang dihasilkan.

Peningkatan produksi

Turbin dapat digunakan pada berbagai jenis industri, untuk meningkatkan produksi dan efisiensi. Misalnya, pada industri minyak dan gas, turbin digunakan untuk memutar pompa dan mengalirkan bahan bakar atau fluida lainnya dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan produksi dan mengurangi biaya operasional.

Mengurangi polusi

Turbin dapat membantu mengurangi polusi, dengan menghasilkan energi dari sumber energi yang lebih bersih seperti energi angin dan energi matahari. Selain itu, penggunaan turbin pada berbagai aplikasi juga dapat mengurangi polusi, dengan meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang berdampak pada emisi gas rumah kaca dan polusi udara.