Liputan6.com, Jakarta Pengertian yang dapat mewakili istilah literasi adalah kualitas melek aksara. Literasi adalah bukan sekadar mampu menulis dan membaca, tetapi dibarengi kemampuan berbicara, menghitung, sampai memecahkan sebuah masalah.
Baca Juga
Advertisement
Literasi adalah bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Peranan literasi adalah membuat seseorang lebih mudah membaca dunia dengan kacamata yang lebih luas.
Penjelasan dari UNESCO, organisasi internasional yang bergerak di bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan, mengungkap literasi adalah dapat memengaruhi kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya serta pengalaman.
Berikut Liputan6.com ulas pengertian literasi adalah kualitas melek aksara seseorang dari berbagai sumber, Senin (22/2/2021).
Pengertian Literasi Menurut Para Ahli
Alberta
Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan ketrampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
National Institute for Literacy
Literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
Jack Goody
Literasi adalah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis.
Merriam – Webster
Literasi adalah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
UNESCO
Literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Education Development Center (EDC)
Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
Elizabeth Sulzby (1986)
Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
Harvey J. Graff (2006)
Literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.
Advertisement
Literasi adalah Kualitas Melek Aksara
Istilah literasi cukup populer di dunia pendidikan. Pengertian literasi adalah kualitas melek aksara seseorang. Literasi adalah berkaitan dengan kemampuan memahami ilmu pengetahuan dari aktivitas membaca dan menulis.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut aksara sebagai sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyak mewakili ujaran. Penjelasan aksara membuat istilah literasi adalah bagian dari keterampilan seseorang dalam berkomunikasi.
Pengertian literasi adalah bukan sekadar membaca dan menulis untuk berkomunikasi, tetapi National Institute for Literacy menyebut literasi berkaitan dengan kemampuan berbicara, menghitung, dan memecahkan sebuah masalah.
Kemampuan literasi adalah penting untuk jalan seseorang bisa membaca dunia. Ilmu pengetahuan tanpa literasi adalah seperti tong kosong yang berbunyi nyaring. Maka dikatakan, kemampuan literasi adalah bagian terpenting dari sebuah negara bisa menjadi maju dan tidak mengalami ketertinggalan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil sebuah pemahaman bahwa literasi adalah kualitas melek aksara berupa kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan permasalahan. Literasi adalah bagian terpenting dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Istilah Literasi
Literasi adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, literacy yang berasal dari bahasa Latin “littera” (huruf) dan “literatus” (belajar). Pengertiannya mencakup penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya.
Istilah “literatus” sebagai belajar kerap disandangkan kepada orang-orang yang mampu membaca, menulis, bercakap-cakap dalam bahasa Latin di abad pertengahan. Sejarawan Carlo M. Cipolla dari Itali mengatakan bahwa sebutan semi-iliterate disandang oleh orang-orang yang dapat membaca namun tidak dapat menulis.
Sekitar tahun 1960, literasi adalah dikaitkan dengan fungsi dan keterampilan hidup seorang individu. Konsep literasi adalah berkembang menjadi konsep fungsional yang tidak hanya dibatasi pada kemampuan membaca dan menulis. Peran literasi adalah semakin berkembang mencakup bidang lain, literasi juga masuk ke dalam ranah moral.
Advertisement
Jenis-Jenis Literasi
Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung, dan mendengarkan. Literasi dasar adalah pondasi awal untuk modal seseorang berkomunikasi. Literasi ini bertujuan untuk mampu mengoptimalkan kemampuan untuk berhitung, berkomunikasi, serta baca tulis.
Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan untuk seseorang dapat memahami dan mengerti berbagai bentuk media dan cara pengoperasiannya. Media di sini tidak hanya terbatas pada media cetak maupun elektronik.
Literasi Visual
Literasi visual adalah literasi yang menitik beratkan pada kemampuan seseorang dalam menginterpretasikan dan memahami suatu informasi dalam bentuk visual. Literasi jenis ini berangkat dari pemahaman bahwa visual/gambar dapat dibaca. Bentuk visual/gambar mampu dikomunikasikan sebagai sebuah bacaan.
Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan adalah melibatkan karya tulis fiksi maupun non-fiksi,melibatkan indeks dan katalog. Literasi perpustakaan merupakan kemampuan memahami, membedakan karya tulis, dan mengetahui cara pemakaian dari indeks dan katalog. Kemampuan memahami informasi pada literasi perpustakaan juga berguna untuk dapat membuat karya tulis maupun penelitian.
Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah berkaitan dengan teknologi. Literasi ini merupakan kemampuan untuk menggunakan internet, mengerti hardware dan software, serta memahami etika penggunaan teknologi.
Peran Penting Literasi
Meleknya literasi pada seseorang berbanding lurus dengan meningkatkan kualitas seseorang. Literasi adalah dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyimpulkan dan merespon lingkungan.
Hal ini dapat membuat ilmu pengetahuan dalam masyarakat menjadi meningkat. Melek literasi adalah bagian dari harapan mampu membuat seseorang untuk dapat memberikan penilaian kritis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi.
Pengembangan literasi harus menjadi upaya gabungan antara rumah dan sekolah. Membaca adalah pilar pertama literasi, jadi doronglah pelajar muda untuk membenamkan diri di dalamnya secara sering dan mendalam.
Ini harus melibatkan eksposur ke berbagai genre yang berbeda, seperti surat kabar, novel, komik, majalah, film, materi referensi, dan situs web. Mendiskusikan secara aktif apa yang telah dibaca mendorong peserta didik untuk membuat koneksi dan berpikir secara mendalam tentang ide-ide yang terkandung dalam teks.
Melibatkan anak-anak dalam sejumlah besar teks mendorong mereka untuk menyelami dan menjelajah. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk melakukan ini selain sekolah atau perpustakaan komunitas.
Advertisement