Liputan6.com, Jakarta Arti posesif adalah sifat yang membuat seseorang merasa menjadi pemilik. Dengan kata lain, orang dengan sifat ini merasa bahwa pasangannya adalah miliknya, sehingga ia akan melakukan apa pun agar tidak kehilangan pasangannya.Â
Secara singkat, arti posesif adalah rasa cemburu kelewat batas yang dibumbui dengan rasa insecure berlebihan. Dalam istilah lain, posesif disebut juga sebagai controlling behaviour atau perilaku suka mengatur berlebihan.
Advertisement
Baca Juga
Perilaku posesif seringkali disebut sebagai cara menunjukkan rasa sayang atau peduli terhadap pasangan, namun hal itu tidaklah benar. Perilaku posesif bukanlah berakar dari rasa sayang, melainkan dari rasa takut dan rendahnya kepercayaan diri.
Sifat posesif mencerminkan harga diri yang terluka dan rasa rendah diri. Ini adalah emosi yang sangat berbahaya, terutama dalam hubungan. Sebab jika tidak dikendalikan, sifat ini pada akhirnya hanya akan membawa kerusakan pada sebuah hubungan asmara.
Untuk lebih mengenli arti posesif beserta penyebab dan tanda-tandanya, berikut ini ulasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/7/2021).
Arti Posesif dalam Hubungan Asmara
Arti posesif adalah suatu sikap yang ditunjukkan untuk mengontrol kehidupan atau mendominasi sesuatu atau seseorang dan rasa ingin memiliki pasangan secara berlebihan. Sikap ini dapat berupa tindakan pasif seperti perasaan tidak senang dan kesal sampai tindakan agresif seperti menyerang pasangan. Hal ini dapat mencakup kepemilikan yang ketat atau beberapa jenis lain dari hubungannya dengan tingkat besar atau lebih kecil. Secara umum, arti posesif adalah suatu keadaan mental di mana seseorang merasa memiliki secara total dan ingin mengendalikan atau mendominasi sesuatu atau seseorang.
Arti posesif berkaitan erat dengan sifat cemburu yang akan berujung merusak hubungan. Sikap berpacaran posesif dapat terjadi pada saat seseorang sedang berada dalam posisi selalu ingin tahu tentang pasangannya dan membatasi setiap ruang gerak pasangan karena rasa takut kehilangan atau mempunyai perasaan ‘memiliki’ yang terlalu tinggi.
Posesif yang tidak sehat dan berlebihan tidak hanya melibatkan dorongan yang kuat untuk menjaga orang yang dicintai tetapi juga kebutuhan kompulsif untuk mengendalikan pikiran dan perasaan pasangannya. Dengan kata lain, pasangan posesif ingin menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan dari pasangan ataupun hubungannya dan akibatnya marah jika pasangannya memiliki kepentingan lain juga.
Advertisement
Penyebab Munculnya Sifat Posesif
Setelah mengetahui arti posesif, berikut ini ada beberapa penyebab sifat posesif muncul dalama sebuah hungan asmara, yaitu:
1. Faktor Keturunan
Orang tua memiliki peran dalam hal posesif ini. Jika orang tua sudah over protective dan obses terhadap sang anak sejak kecil, pola obsesif itu bisa menurun terhadap anaknya. Sehingga sang anak akan tumbuh menjadi orang yang posesif terhadap orang di sekelilingnya, terutama ketika ia sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis.
2. Kurang Percaya Diri
Kurang percaya diri bisa menjadi penyebab paling umu terjadi pada seseorang ketika menjalin hubungan asmara. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan rasa insecure.
3. Pengalaman
Tak hanya kurang percaya diri terhadap pasangan, namun juga adanya pengalaman atau rasa trauma dala diri seseorang dalam menjalin hubungan di masa lalu. Masa lalu yang kelam saat berhubungan asmara, membuat seseorang memiliki rasa posesif.
Tanda-tanda Sifat Posesif yang Jarang Disadari oleh Pasangan
Ada beberapa tanda-tanda sifat posesif yang jarang disadari oleh pasangan Anda, berikut tanda-tandanya:
1. Cemburu Berlebihan
Sifat posesif ditandai dengan rasa cemburu berlebihan yang ditunjukkan dengan cara menguji, mengintrogasi, mengecek ponsel hingga menguntit pasangan.
2. Selalu Mengontrol
Orang yang memiliki sikap posesif cenderung mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangannya, mulai mengatur pakaian yang dikenakan hingga hubungan pertemanan. Meski ditujukan atas kasih sayang dan tak ingin kehilangan, namun sikap selalu mengontrol ini justru akan mengekang pasangan.
3. Emosi yang Tidak Stabil
Kondisi tersebut terjadi karena orang yang posesif meraswa sangat takut kehilangan pasangannya.
Advertisement
Cara Mengatasi Sikap Posesif pada Pasangan Anda
Berikut beberapa cara mengatasi sifat posesif yang bisa Anda coba, melansir dari lifehack.org:
1. Lupakan Masa Lalu
Mungkin Anda pernah ditipu atau dibohongi sebelumnya, tetapi saat ini Anda sedang menjalani hubungan yang baru. Jangan biarkan masa lalu merusak apa yang Anda miliki sekarang.
2. Jangan Terlalu Berlebihan
Semakin Anda khawatir pasangan tidak mencintai atau tidak jujur kepada Anda, semakin Anda akan mendorongnya menjauh. Anda harus memiliki kepercayaan bahwa Anda dicintai oleh pasangan karena ia telah memilih untuk menjalin hubungan dengan Anda.
3. Jalani Hidup Anda Sendiri
Jika Anda memiliki pekerjaan sendiri, hobi sendiri, dan kehidupan sosial sendiri, Anda akan menjadi orang yang lebih menarik bagi pasangan. Menghabiskan waktu bersama tentu saja penting, tetapi menyenangkan juga untuk menghabiskan waktu terpisah dan memiliki berbagai hal untuk dibagikan dan dibicarakan saat Anda bertemu.
4. Hindari Cemburu
Kecemburuan bukan hanya dapat membunuh hubungan dengan cepat, tetapi juga akan membuat Anda merasa getir dan penuh kebencian dalam kehidupan sehari-hari. Ubah sikap itu menjadi sesuatu yang positif dengan menyadari bahwa pasangan telah memilih Anda karena Anda adalah orang yang hebat dan berkualitas.
5. Kenali Teman Satu Sama Lain
Cara terbaik untuk tidak cemburu adalah akrab dengan lingkungan sosial masing-masing. Jika tahu dengan siapa pasangan Anda menghabiskan waktu, maka tidak akan ada alasan untuk khawatir.
6. Jangan Mencoba Mengubah Pasangan
Saat setuju untuk memulai komitmen, Anda pasti tahu siapa pasangan Anda dan bagaimana sifat serta sikapnya. Untuk itu, jangan coba untuk mengubahnya menjadi orang lain sesuai dengan versi Anda. Terima ia apa adanya.
7. Menemukan Akar Masalah
Mencari akar dari masalah Anda bisa menjadi posesif terhadap pasangan Anda, itu adalah salah satu solusi yang tepat dalam membangun hubungan asmara yang sehat. Entah itu ketakutan akan hubungan masa lalu, atau bahkan sesuatu yang terjadi di masa kanak-kanak, Anda perlu mencari tahu apa yang menyebabkan Anda merasa dan bertindak seperti ini.