Liputan6.com, Jakarta PCO adalah suatu kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita dengan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) menghasilkan hormon pria dalam jumlah lebih tinggi dari normal.
Baca Juga
Advertisement
Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan mereka melewatkan periode menstruasi dan membuatnya lebih sulit bagi mereka untuk hamil. PCO atau PCOS adalah masalah yang berkaitan dengan hormon yang memengaruhi wanita selama masa subur mereka antara usia 15 hingga 44.
Sekitar 2,2 dan 26,7 persen wanita dalam kelompok usia ini berkemungkinan mengidap PCO. Banyak wanita yang mengidap PCO tidak menyadari keadaannya. Jadi penting untuk mengenali berbagai penyebab, gejala hingga pengobatan PCO, yang dapat bervariasi dari wanita ke wanita.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/3/2021) tentang PCO adalah.
PCO adalah
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sering juga dikenal dengan PCO adalah sindrom atau kumpulan beberapa gejala yang menyerang indung telur (ovarium) dan proses pelepasan sel telur (ovulasi). Sindrom polikistik ovarium atau PCO adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.
Dilansir Liputan6.com dari Healthline, dalam satu studi, ada sekitar 70 persen wanita dengan PCO belum terdiagnosis. Padahal PCO memiliki keterkaitan kuat dengan beberapa penyakit kronis lainnya.
Selain itu, satu studi baru-baru ini dari Monash University di Australia menunjukkan bahwa wanita dengan PCO yang masih muda dan tidak kelebihan berat badan bahkan lima kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2.
PCO adalah penyakit yang biasanya ditandai dengan banyak kista pada ovarium, kadar hormon laki-laki lebih tinggi, dan siklus menstruasi yang tidak reguler atau bolong-bolong. Banyak kista yang timbul pada ovarium sebenarnya adalah folikel yang mengandung sel telur yang belum matang. Sel-sel telur tersebut tidak pernah menjadi matang sehingga tidak merangsang ovulasi.
Penderita PCO atau PCOS mengalami ketidakseimbangan hormon pada tubuh karena memiliki kadar hormon pria lebih tinggi dari normalnya. Hal ini menyebabkan penderita tidak mengalami menstruasi dan sulit untuk hamil atau infertilitas. Penderita PCO memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi prematur, keguguran, hipertensi, dan diabetes kehamilan.
Hampir 70% dari semua yang memiliki penyakit ini tidak terdiagnosis. Dalam jangka lama, PCO dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker endometrium, dan depresi.
Advertisement
Penyebab PCO
Penyebab pasti dari Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) masih tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab PCO atau PCOS. Faktor penyebab PCO adalah sebagai berikut:
Genetik.
Penyakit PCOS terjadi di dalam keluarga. Banyak gen yang memengaruhi kondisi ini.
Kelebihan hormon insulin.
Hampir 70% penderita PCOS mengalami resistensi insulin. Ini membuat tubuh berusaha untuk memproduksi lebih banyak insulin. Akibatnya ovarium juga memproduksi hormon laki-laki lebih banyak. Orang yang obesitas biasanya juga mengalami resistensi insulin.
Peradangan.
Penderita PCOS biasanya memiliki kadar peradangan yang tinggi. Peradangan juga membuat produksi hormon laki-laki meningkat. Kondisi ini mencegah ovarium untuk membuat hormon dan memproduksi sel telur secara normal.
Gejala PCO atau PCOS
Gejala sindrom ovarium polikistik bisa timbul ketika seorang wanita mengalami haid pertama kali saat masa pubertas. Namun, penderita lainnya mungkin baru menyadari ketika berat badan mereka meningkat banyak atau mereka kesulitan untuk hamil.
Gejala PCO adalah sebagai berikut:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Menstruasi berat atau perdarahan banyak
- Pertumbuhan rambut atau bulu pada wajah, punggung, perut, dan dada
- Jerawat pada wajah, dada, dan punggung atas
- Kenaikan berat badan hingga obesitas
- Kebotakan
- Kulit yang menghitam pada lipatan tubuh seperti leher, selangkangan, dan bawah payudara
- Sakit kepala
- Sulit hamil
Advertisement
Cara Mencegah PCO
PCO sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan risiko komplikasinya dapat dikurangi. Cara mencegah PCO adalah dengan menjaga berat badan ideal, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan manis, memperbanyak konsumsi serat, dan olahraga secara teratur.
Cara Mengatasi PCO
Cara mengatasi PCO atau PCOS berbeda-beda untuk tiap penderita tergantung pada gejala yang dialaminya. Namun, secara umum cara mengatasi PCO adalah sebagai berikut:
Perubahan gaya hidup.
Pengobatan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) biasanya diawali dengan perubahan gaya hidup meliputi penurunan berat badan, diet sehat, dan olahraga. Dengan menurunkan 5- 10% berat badan, sudah dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur, menurunkan insulin, dan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Obat-obatan.
Penggunaan pil KB dapat membuat hormon tubuh menjadi seimbang. Hal ini akan merangsang ovulasi, menghilangkan gejala seperti penumbuhan rambut berlebih, dan melindungi tubuh dari kanker endometrium. Penggunaan metformin, obat diabetes dapat memperbaiki kadar insulin sehingga mengobati PCO. Obat fertilitas yaitu clomiphene dapat membantu penderita PCO untuk hamil, namun risiko untuk mendapatkan bayi kembar meningkat.
Pembedahan.
Pembedahan dapat menjadi pilihan jika pengobatan lain tidak berfungsi. Prosedur ovarian drilling yaitu membuat beberapa lubang kecil pada ovarium dengan menggunakan laser atau jarum tipis yang panas untuk mengembalikan fungsi normal ovulasi.
Â
Â
Advertisement