Liputan6.com, Jakarta Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Secara umum, persepsi adalah tindakan menyusun, mengenali dan menafsirkan sebuah informasi sensoris untuk memberikan pemahaman serta gambaran tentang suatu lingkungan.
Dalam menyusun, mengenali hingga menafsirkan, Anda bisa menggunakan penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, penghayatan serta perasaan yang pada nantinya akan menghasilkan penggambaran penuh makna mengenai dunia.
Advertisement
Baca Juga
Secara singkat, persepsi adalah proses kognitif kompleks yang dapat menghasilkan gambaran keunikan dunia yang cukup berbeda dengan realitanya. Selain itu, persepsi memiliki suatu proses yang juga perlu diperhatikan.
Untuk lebih detailnya, berikut ini penjelasan mengenai definisi persepsi hingga proses terjadinya dalam diri seseorang yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (14/7/2021).
Definisi Persepsi
Definisi persepsi adalah sebuah interpretasi yang berasal dari suatu situasi dan bukan 'rekaman situasi'. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa persepsi ini secara umum yakni suatu proses kognitif kompleks guna menghasilnya gambaran keunikan dunia yang memang cukup berbeda dengan realitanya. Perlu diketahui bahwa persepsi ini tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik saja, namun juga tergantung pada rangsangan sekitar dan kondisi yang ada pada seseorang.
Secara harfiah, persepsi adalah suatu kesan yang diperoleh seseorang dari panca inderanya. Kemudian pada nantinya kesan tersebut akan dianalisa atau diorganisir, diintepretasikan serta dievaluasi. Individu tersebut kemudian akan mendapatkan makna. Sebenarnya seseorang butuh yang namanya pengalaman untuk mendapati persepsi. Ini dapat Anda pelajari melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Perlu diketahui bahwa sebenarnya persepsi ini sudah ada dalam diri kita sejak masih kecil. Hal ini didapati dari proses interaksi dengan manusia lainnya yang kita lakukan.
Advertisement
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi pada Manusia
Persepsi adalah sebuah rangsangan yang diinderakan oleh manusia, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu tersebut menyadari dan memahami tentang apa yang diinderakan. Berikut ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:
1.   Fisiologis
Banyak informasi yang masuk melalui panca indera, kemudian informasi yang diperoleh tersebut akan mempengaruhi dan melengkapi kegiatan Anda untuk memberikan makna terhadap lingkungan sekitarnya atau feedback. Kapasitas indera untuk mempersepsikan apa yang ada pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga bisa menghasilkan suatu yang berbeda. Kaitannya hubungan persepsi dengan tingkah laku.
2.   Perhatian
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebuah perhatian. Setiap orang membutuhkan energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada suatu bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang juga berbeda sehingga perhatian fokus terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek tersebut nantinya.
3.   Minat
Selain itu persepsi terhadap suatu obyek sangat bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang dapat digerakkan untuk mempersepsikan suatu objek. Perceptual vigilance adalah kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari rangsangan atau dapat dikatakan sebagai minat. Minat orang juga berbeda dan tergantung pada bagaimana ia mampu melakukan dalam kehidupan sehari-harinya.
4.   Kebutuhan yang Searah
Berikutnya, faktor yang mempengaruhi persepsi adalah kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat ditinjau dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan sebuah jawaban sesuai dengan harapan pada dirinya. Sehingga ia mampu mempersepsikan segala sesuatu dengan hal yang positif.
5.   Pengalaman dan Ingatan
Pengalaman indvidu juga dapat dikatakan bagaimana pada ingatannya dapat memberikan arti sejauh mana seseorang dapat mengingat pada peristiwa di masa lampau. Hal ini untuk mengetahui bahwa satu rangsang dalam pengertian luas dan majemuk. Sehingga tercipta persepsi yang memberikan dampak baik pada dirinya.Â
6.   Mood
Berikutnya, faktor yang mempengaruhi persepsi adalah mood atau suasana hati. Keadaan emosi dan amarah pada seseorang dapat dipengaruhi dari perilakunya sendiri. Mood dapat menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima, bereaksi dan juga mengingat suatu kejadian. Sehingga mood seseorang bisa baik atau tidak.
7.   Gerakan
Setiap orang juga mampu memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan mata, dibandingkan dengan obyek yang diam. Objek yang bergerak lebih mudah menghasilkan persepsi melalui rangsangan, objek yang diam hanya terkesan biasa saja. Hal inilah yang memberikan dampak bagaimana persepsi dapat dibentuk.
Proses Terjadinya
Proses terjadinya persepsi ini melalui suatu alur. Menurut Walgito (1989) alur proses dari terjadinya persepsi awalnya dari sebuah objek yang dapat menimbulkan rangsangan dan pada nantinya mampu mengenai alat indera atau reseptor.
Proses kealaman atau fisik merupakan nama dari proses tersebut. Lalu rangsangan yang diterima alat indera seseorang akan dilanjutkan oleh syaraf sensoris menuju ke otak. Proses tersebut dinamakan proses fisiologis.
Kemudian terjadi proses di dalam otak manusia yang pada nantinya membuat individu mampu menyadari apa yang telah diterima dengan reseptor tersebut sebagai suatu rangsangan. Proses psikologis merupakan proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran tubuh, dan yang terakhir adalah proses persepsi. Di mana seseorang akan menyadari tentang apa yang sudah diterimanya melalui reseptor atau alat indera yang dimilikinya.
Advertisement