Liputan6.com, Jakarta Milia adalah salah satu kondisi kulit yang sering muncul di wajah. Milia kerap muncul di hidung, pipi, dan mata. Sebenarnya, milia adalah kondisi yang tidak mengkhawatirkan. Namun, karena muncul di wajah, milia bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Baca Juga
Advertisement
Seringkali, milia adalah masalah kulit yang sering disamakan dengan jerawat atau komedo. Tapi, sebenarnya milia adalah kondisi yang berbeda dari komedo atau jerawat. Penyebab milia tak bisa disamakan dengan penyebab jerawat.
Milia adalah kondisi yang bisa muncul tiba-tiba atau dengan alasan khusus. Biasanya, milia akan hilang sendirinya dalam beberapa waktu. Milia adalah kondisi yang sering muncul pada bayi. Namun, kondisi ini juga bisa muncul pada orang dewasa.
Berikut pengertian tentang milia, penyebab, dan cara mengatasinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(06/10/2021).
Apa itu milia?
Milia juga disebut dengan kista milium. Milium adalah benjolan kecil berwarna putih yang biasanya muncul di hidung dan pipi. Milium sering ditemukan berkelompok yang akhirnya disebut milia.
Milia paling sering terlihat pada hidung, mata, dagu, atau pipi. Ia mungkin juga bisa muncul di area lain, seperti pada batang tubuh bagian atas dan anggota badan.
Milia sering terjadi pada bayi baru lahir tetapi ia juga dapat terjadi pada usia berapa pun. Milia biasanya tidak memerlukan pengobatan. Kondisi ini sering hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Milia sangat jarang menyebabkan risiko serius. Penting mendiagnosis milia dengan benar. Ini karena, milia adalah kondisi yang mirip seperti komedo, miliaria, dan jenis kista lainnya.
Advertisement
Penyebab milia
Milia adalah kondisi kulit yang disebabkan penumpukan keratin di kulit. Keratin yang menumpuk akhirnya terperangkap di bawah permukaan kulit dan menyebabkan benjolan kecil putih atau kuning. Keratin adalah protein kuat yang biasanya ditemukan di jaringan kulit, rambut, dan sel kuku.
Biasanya penyebab milia pada bayi dan orang dewasa memiliki perbedaan. Penyebab milia pada bayi baru lahir tidak diketahui. Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, milia biasanya dikaitkan dengan beberapa jenis kerusakan pada kulit.
Kondisi kulit yang bisa menyebabkan milia seperti luka lepuh, luka bakar, kerusakan akibat sinar matahari jangka panjang, penggunaan krim steroid jangka panjang, dan prosedur pelapisan ulang kulit, seperti dermabrasi atau pelapisan laser.
Milia juga dapat berkembang jika kulit kehilangan kemampuan alaminya untuk terkelupas. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari penuaan.
Jenis-jenis milia
Milia primer
Milia primer terbentuk langsung dari keratin yang terperangkap. Kista ini biasanya ditemukan pada wajah bayi atau orang dewasa. Mereka paling umum muncul tiba-tiba pada kelopak mata, dahi, pipi, bahkan alat kelamin. Milia ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan atau kurang.
Milia sekunder
Jenis milia adalah milia yang disebabkan oleh kerusakan kulit. Milia ini akan muncul di kerusakan kulit. Milia sekunder terkadang bersifat permanen. Milia sekunder terlihat serupa, tetapi mereka berkembang setelah sesuatu menyumbat saluran yang mengarah ke permukaan kulit, seperti setelah cedera, terbakar, atau melepuh.
Milia jenis ini juga bisa disebabkan oleh, ruam, peradangan, paparan sinar matahari berlebih, dan perawatan kulit abrasif. Produk perawatan kulit yang berat juga dapat menyebabkan milia.
Advertisement
Jenis-jenis milia lainnya
Milia neonatus
Neonatus milia adalah salah satu yang dianggap sebagai milia primer. Ini berkembang pada bayi baru lahir dan hilang dalam beberapa minggu. Milia biasanya terlihat di wajah, kulit kepala, dan tubuh bagian atas. Milia mempengaruhi hingga 50 persen dari semua bayi baru lahir. Mereka biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Milia en plak
Milia en plak dikaitkan dengan kelainan kulit genetik atau autoimun, seperti discoid lupus atau lichen planus. Milia en plak dapat mempengaruhi kelopak mata, telinga, pipi, atau rahang. Dalam kondisi ini, beberapa milia berkumpul bersama dalam bidang datar yang luas yang terangkat di atas kulit di sekitarnya.
Milia erupsi
Milia jenis ini terdiri dari area gatal yang bisa muncul di wajah, lengan atas, dan dada. Milia sering muncul dalam rentang waktu tertentu, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Milia traumatis
Milia traumatis terjadi di mana cedera pada kulit telah terjadi. Contohnya termasuk luka bakar parah dan ruam. Milia bisa menjadi teriritasi, membuatnya merah di sepanjang tepinya dan putih di tengahnya.
Perawatan untuk milia
Milia adalah kondisi yang akan sembuh sendiri. Tidak ada perawatan yang diperlukan untuk milia bayi. Milia biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, milia akan hilang dalam beberapa bulan.
Namun, jika milia menyebabkan ketidaknyamanan, ada perawatan yang efektif untuk menghilangkannya. Perawatan ini termasuk:
Krioterapi: Pembekuan milia dengan nitrogen cair. Ini adalah metode penghapusan yang paling sering digunakan.
Retinoid topikal: Krim yang mengandung vitamin A ini membantu pengelupasan kulit.
Ablasi laser: Laser kecil berfokus pada area yang terkena untuk menghilangkan kista.
Diatermi: Panas ekstrem yang bisa menghancurkan kista.
Kuretase destruksi: Kista digores dan dibakar melalui pembedahan
De-roofing: Penggunaan jarum steril untuk mengambil isi kista.
Minosiklin: Penggunaan antibiotik oral ini dapat membantu dalam mengobati beberapa jenis milia, seperti milia en plak.
Pengelupasan kimia: Pengelupasan kimia menyebabkan lapisan pertama kulit terkelupas, memunculkan kulit baru.
Â
Advertisement