Liputan6.com, Jakarta Stereotype adalah istilah yang mungkin saja sudah sering kamu dengar. Walaupun begitu, masih banyak orang yang belum paham apa makna kata satu ini. Stereotype adalah istilah yang dikenal dengan stereotip dalam bahasa Indonesia.
Stereotype sering kali terjadi saat menjelaskan tentang pandangan terhadap suatu kelompok atau golongan. Kerap kali beberapa orang memercayai bahwa suatu kelompok atau golongan memiliki sifat seperti yang kebanyakan diceritakan.
Stereotype adalah istilah yang mengacu pada suatu hal yang berbentuk tetap atau berbentuk klise. Hal ini berkaitan dengan prasangka subjektif terhadap suatu golongan. Prasangka atau penilaian ini terjadi karena kecenderungan untuk menggeneralisasi.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/11/2021) tentang stereotype adalah.
Stereotype adalah
Stereotype adalah istilah yang di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan stereotip. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stereotip atau stereotype adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Stereotype adalah penilaian yang tidak seimbang terhadap suatu kelompok masyarakat. Penilaian itu terjadi karena kecenderungan untuk menggeneralisasi tanpa diferensiasi.
Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut berasal atau dapat dikategorikan. Stereotip atau stereotype adalah jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat.
Namun, stereotip ini tentu dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan bahkan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Tidak heran sebagian orang beranganggapan bahwa segala bentuk stereotype adalah negatif. Hal ini disebabkan karena stereotip jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang.
Berbagai disiplin ilmu memiliki pendapat yang berbeda mengenai asal mula stereotype:Â
- Psikolog menekankan pada pengalaman dengan suatu kelompok, pola komunikasi tentang kelompok tersebut, dan konflik antarkelompok.Â
- Sosiolog menekankan pada hubungan di antara kelompok dan posisi kelompok-kelompok dalam tatanan sosial.
Para humanis berorientasi psikoanalisis, semisal Sander Gilman, menekankan bahwa stereotipe secara definisi tidak pernah akurat, tetapi merupakan penonjolan ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa memedulikan kenyataan yang sebenarnya. Walaupun jarang sekali stereotipe itu sepenuhnya akurat, tetapi beberapa penelitian statistik menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus stereotipe sesuai dengan fakta terukur.
Advertisement
Pengertian Stereotype Menurut Para Ahli
Seperti dilansir dari Merdeka, berikut pengertian stereotype menurut para ahli:
- Samovar & Porter (Mulyana, 2006). Stereotype adalah  persepsi  atau kepercayaan yang dianut mengenai kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk.Â
- Matsumoto (Liliweri, 2005). Stereotype adalah generalisasi kesan yang  kita  miliki  mengenai  seseorang terutama  karakter psikologis atau sifat kepribadian.
- Barker (2004:415). Stereotype adalah representasi terang-terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi serangkaian ciri karakter yang dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif.
- Myers (dalam Hanurawan & Diponegoro). Stereotype adalah suatu bentuk keyakinan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu kelompok tentang atribut personal yang ada pada kelompok tertentu.
- Sherif & Sherif dalam Sobur. Stereotype adalah kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok terhadap gambaran tentang kelompok lain berikut anggota-anggotanya. Kecenderungan dari seseorang atau kelompok untuk menampilkan gambar atau gagasan yang keliru (false idea).
- Narwoko & Suyanto. Stereotype adalah pelabelan terhadap pihak atau kelompok tertentu yang selalu berakibat merugikan pihak lain dan menimbulkan ketidakadilan.
- Laman thoughtco mendefinisikan stereotypee adalah ciri-ciri yang dikenakan pada sekelompok orang karena ras, kebangsaan, dan orientasi seksualnya. Ciri-ciri ini cenderung merupakan penyederhanaan yang berlebihan dari kelompok yang terlibat dan, meskipun tampak "positif", stereotypenya berbahaya.
Jenis Stereotype
Seperti Liputan6.com rangkum dari Merdeka, stereotype dibagi menjadi dua jenis, yaitu heterostereotype dan autostereotype. Heterostereotype merujuk pada stereotype yang berkaitan dengan kelompok lain, sementara autostereotype adalah stereotype yang terkait dengan dirinya sendiri.
Pada kenyatannya, stereotype ini tidak selalu negatif, namun juga kadang mengandung gambaran-gambaran positif. Menurut Johnson & Johnson, stereotype dilestarikan dan dikukuhkan dalam empat cara:
1. Stereotype mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain.
2. Stereotype membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagai tipikal sama.
3. Stereotype dapat menimbulkan pengkambinghitaman.
4. Stereotype kadangkala memang memiliki derajat kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak berdasar sama sekali. Mendasarkan pada stereotype bisa menyesatkan. Lagi pula stereotype biasanya muncul pada orang-orang yang tidak mengenal sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi akrab dengan etnis bersangkutan maka stereotype terhadap etnik itu biasanya akan menghilang.
Advertisement