Liputan6.com, Jakarta Reduce adalah salah satu istilah dalam pengolahan dan penanganan sampah. Reduce pun erat kaitannya dengan reuse dan recycle. Reduce, reuse, dan recycle kerap disebut 3R, yang sampai saat ini masih efektif dijadikan sebagai upaya penyelamatan lingkungan.
Baca Juga
Advertisement
Pada dasarnya, reduce adalah mengurangi penggunaan barang yang akan menjadi sampah. Salah satu praktik yang bisa dilakukan adalah membatasi kebiasaan belanja barang yang tak begitu diperlukan. Termasuk aksesoris, kebutuhan rumah tangga, otomotif, medis, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui bahwa reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang, ketahui juga reuse dan recycle. Reuse adalah upaya menggunakan kembali barang atau sampah. Sementara recycle adalah upaya mengolah kembali sampah menjadi produk yang bisa dimanfaatkan.
Berikut Liputan6.com ulas reduce adalah mengurangi penggunaan barang yang menjadi sampah dari berbagai sumber, Kamis (8/10/2020).
Reduce Adalah Mengurangi Penggunaan Barang
Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah. Tentu saja upaya mengurangi penggunaan barang ini agar lingkungan hidup lebih terjaga dan terhindar dari kerusakan. Barang reduce yang dimaksud meliputi, baju, aksesoris, kertas, tissu, oli, obat, masker, dan masih banyak lagi lainnya.
Tuntutan untuk memroduksi barang semakin tinggi, maka dari itu harus diseimbangkan dengan reduce. Sebenarnya reduce adalah pengurangan penggunaan barang yang diseimbangkan dengan reuse dan recycle. Reuse adalah upaya penggunaan ulang. Sementara recycle adalah bentuk daur ulang yang berkaitan dengan proses produksi.
Pada dasarnya, upaya menjaga lingkungan yang paling utama adalah melakukan reduce. Reduce adalah salah satu habit sehat yang harus dimiliki dalam setiap diri manusia. Tak menghambur-hamburkan uang dengan percuma, sama dengan menjaga lingkungan tempat tinggalnya.
Reduce adalah kunci dari tindakan pengolahan suatu barang. Jika seseorang berhasil menahan dirinya untuk tidak menggunakan barang dengan cuma-cuma, maka daur ulang tak diperlukan. Sementara untuk penggunaan ulang adalah kunci agar habit reduce bisa benar-benar tertanam.
Advertisement
Contoh Reduce, Reuse, dan Recycle
Reduce
1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
5. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Reuse
1. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
2. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
3. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
4. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
5. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
6. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
7. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
8. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Recycle
1. Mendaur ulang kertas yang sudah tidak bisa digunakan.
2. Mendaur ulang plastik menjadi kerajinan tangan.
3. Mendaur ulang botol pastik jadi pot bunga, tempat pensil, tempat peralatan dapur, dan lain sebagainya.
4. Mendaur ulang bohlam lampu menjadi pot gantung.
5. Menggunakan kembali CD/DVD untuk tatakan gelas.
6. Menggunakan klip kertas besar untuk merapikan kabel.
7. Menggunakan botol bedak untuk wadah hape ketika sedang isi daya.
Tujuan Melakukan Reduce, Reuse, dan Recycle
1. Melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya bisa ditekan lebih drastis.
2. Upaya melestarikan ruang alam untuk tidak digunakan cuma-cuma hanya untuk meraup keuntungan.
3. Menghemat energi karena dalam pembuatan barang-barang konsumsi tetaplah memerlukan banyak energi dari alam.
4. Meminimalkan emisi gas rumah kaca karena ada pembakaran bahan bakar fosil ketika dilakukan penambangan, pemurnian, dan manufactur.
5. Pelepasan karbondioksida ke atmosfer bisa ditekan agar tak memperburuk kondisi alam sekitar.
6. Mampu mengurangi polusi udara, air, dan tanah karena penggunaan barang yang berlebihan pada akhirnya hanya akan menjadi sampah.
7. Menciptakan lapangan pekerjaan baru karena proses daur ulang membutuhkan jasa yang mampu memroduksi barang.
8. Menghemat pengeluaran karena tidak semena-mena berbelanja.
9. Merangsang diciptakannya teknologi baru untuk menyelamatkan lingkungan dan planet dari kehancuran.
10. Mampu menciptakan masa dengan berkelanjutan.
Advertisement
Jenis-Jenis Sampah yang Berbahaya
Sampah Elektronik
Apabila Anda memiliki TV, komputer, telepon, keyboard, detektor asap, pengering rambut, pembersih vakum, atau elektronik apa pun, jangan pernah membuang benda-benda tersebut bersama sampah sehari-hari anda lainnya.
Limbah elektronik pada umumnya mengandung logam berat seperti kadmium dan timah, yang berarti bahwa elektronik Anda tidak boleh dibuang ke tempat sampah," kata Berry kepada Life's Little Mysteries dikutip dari livescience.
Sampah Cat
Cat, pelapis noda, pernis, penghilang cat adalah bahan berbasis minyak memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya rumah tangga (B3) karena mengandung bahan kimia yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Barang-barang B3 tidak boleh dibuang di tempat sampah atau ke saluran pembuangan.
Kaleng cat penuh harus dikembalikan ke tempat pembelian, atau Anda dapat menyumbangkan kelebihan cat ke sekolah, grup teater atau agensi. Bawa sisa produk cat berbasis minyak ke fasilitas pengumpulan B3 di daerah Anda, yang dapat Anda temukan di Earth911.com.
Sampah Baterai
Jenis sampah yang berbahaya selanjutnya, ialah baterai. Banyak baterai mengandung bahan kimia beracun seperti merkuri, nikel, dan kadmium.
Jika baterai tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah, bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam tanah atau sistem air.
Selalu bawa baterai isi ulang ke pusat daur ulang lokal terdekat, yang dapat Anda temukan di kota anda. Kumpulkan limbah tersebut hingga cukup banyak untuk di daur ulang.
Sampah Bola Lampu
Bola lampu neon dan bola lampu neon kompak (CFL) - sementara jauh lebih baik untuk lingkungan daripada bola lampu biasa - mengandung jumlah sangat sedikit merkuri (sekitar 5 miligram) yang dilepaskan ketika bola lampu rusak. Bawalah bola lampu neon lama ke fasilitas Limbah Berbahaya Rumah Tangga setempat untuk didaur ulang.
Jenis-Jenis Sampah yang Berbahaya
Sampah Termometer Air Raksa
Termometer merkuri rata-rata mengandung 500 miligram merkuri, yang dapat menjadi bahaya bagi kesehatan jika termometernya tidak sengaja rusak. Merkuri adalah neurotoksin yang terutama menimbulkan risiko kesehatan serius bagi wanita hamil dan anak-anak karena dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau mengembangkan sistem saraf anak.
Sampah Oli
Jenis sampah yang berbahaya jika dibuang sembarangan selanjutnya ialah oli motor atau oli motor bekas. Satu-satunya cara yang tepat dan legal, untuk menyingkirkan oli motor adalah dengan meletakkannya di wadah plastik bersih dengan penutup yang rapat dan membawanya ke lokasi seperti pusat daur ulang, layanan mobil stasiun dan toko otomotif.
Sampah Obat
Jangan membuang obat-obatan yang tidak digunakan ke dalam toilet, karena mereka dapat meresap ke dalam persediaan air dan mengganggu kehidupan air. Akan lebih baik, pembuangan jenis sampah satu ini, dikumpulkan dan dikembalikan ke rumah sakit.
Sampah Pestisida
Pupuk taman berbasis kimia, herbisida, dan pestisida tidak boleh dicurahkan ke saluran pembuangan atau dibuang ke sampah, karena bahan-bahannya sangat berbahaya baik untuk makhluk hidup maupun ekosistem yang lebih luas.
Anda dapat membawa bahan kimia halaman ke fasilitas Limbah Berbahaya Rumah Tangga setempat untuk dibuang, atau lebih baik lagi, memberikannya kepada teman atau tetangga.
Â
Advertisement