Liputan6.com, Jakarta Mindset adalah pola pikir yang bisa menentukan kesuksesan seseorang. Memahami mindset adalah salah satu cara dasar mengenali diri sendiri. Mindset adalah pemikiran yang bisa memengaruhi apa yang dicapai.
Mindset adalah terkait dengan cara seseorang memandang dunianya. Beberapa orang masih terjebak dengan pemikiran bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Padahal, kecerdasan dan bakat bisa dikembangkan seiring waktu dan upaya. Inilah yang diurai dalam sebuah mindset.
Advertisement
Baca Juga
Mindset adalah penentu apakah kamu bisa atau tidak menghadapi sesuatu. Pola pikir ini akan memengaruhi cara berpikir, merasa, dan berperilaku dalam situasi apa pun. Salah satu peran penting mindset adalah ia menentukan pengambilan keputusan.
Berikut ulasan tentang apa itu mindset, jenis, dan cara mengubahnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (20/8/2021).
Arti mindset
Mindset terdiri dari dua kata yakni mind dan set. Mind berarti pikiran dan set artinya aturan atau pola. Mindset adalah serangkaian pola pikir yang membentuk keyakinan untuk cara berpikir memahami segalanya. Mindset akan memengaruhi pandangan dan cara seseorang mengambil keputusan.
Mindset adalah keyakinan yang mengarahkan cara seorang individu menangani suatu situasi. Pola pikir atau mindset adalah seperangkat keyakinan yang membentuk cara seseorang memahami dirinya dan dunia. Mindset bisa memengaruhi cara berpikir, merasa, dan berperilaku dalam situasi apa pun.
Mindset adalah cara memilih apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Pola pikir membantu seseorang menemukan peluang, tetapi mereka juga dapat menjebak dalam siklus yang merugikan diri sendiri.
Advertisement
Mengenal apa itu mindset
Gagasan tentang mindset pertama dikemukakan oleh Psikolog Universitas Stanford, Carol Dweck pada 2006. Dweck membandingkan keyakinan yang berbeda tentang dari mana kemampuan seseorang berasal. Menurut Dweck, keyakinan memainkan peran penting dalam apa yang diinginkan dan apakah keinginan itu akan tercapai.
Lebih dari 30 tahun yang lalu, Carol Dweck dan rekan-rekannya menjadi tertarik pada sikap siswa tentang kegagalan. Mereka memperhatikan bahwa beberapa siswa bangkit kembali sementara siswa lain tampak hancur bahkan oleh kemunduran terkecil.
Penelitian dan bukti yang dihasilkan Dweck memberikan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa kunci cara berpikir, merasa, dan berperilaku bukan tentang kemampuan, tetapi keyakinan orang tentang kemampuan mereka. Dweck telah menunjukkan bahwa keyakinan ini memengaruhi perilaku, kinerja, dan apakah mereka akan mencapai yang terbaik.
Dweck menemukan ada dua pola pikir dasar; tetap dan berkembang. Setelah mempelajari perilaku ribuan anak, Dweck menciptakan istilah mindset tetap dan mindset berkembang untuk menggambarkan keyakinan mendasar yang dimiliki orang tentang pembelajaran dan kecerdasan.
Mindset tetap
Dalam mindset tetap, orang percaya bahwa atribut, seperti bakat dan kecerdasan, adalah tetap. Artinya mereka mereka percaya bahwa orang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan dan bakat alami yang akan mereka capai di masa dewasa. Jika individu memiliki mindset tetap, ia percaya bahwa kemampuan adalah sifat yang tetap dan karena itu tidak dapat diubah.
Orang yang memiliki mindset tetap mungkin juga percaya bahwa bakat dan kecerdasan sendiri yang mengarah pada kesuksesan, dan usaha tidak diperlukan. Jika individu memiliki mindset tetap dan berpikir bahwa kemampuannya adalah bawaan, maka kegagalan bisa meresahkan dirinya karena membuat meragukan seberapa baik dirinya.
Orang yang berpikiran tetap biasanya menghindari tantangan dalam hidup, mudah menyerah, dan menjadi terintimidasi atau terancam oleh keberhasilan orang lain. Ini sebagian karena mindset tetap tidak melihat kecerdasan dan bakat sebagai sesuatu yang bisa dikembangkan. Mereka cenderung menganggapnya sesuatu yang sudah ada secara lahiriah dan tidak dapat diubah.
Advertisement
Mindset berkembang
Mindset berkembang berarti individu percaya bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan dari waktu ke waktu. Dalam pola pikir ini, orang percaya bahwa kecerdasan dan bakat dapat ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran. Sebuah mindset berkembang berarti bahwa orang percaya kecerdasan dan bakat mereka dapat ditingkatkan melalui usaha dan tindakan.
Bagi orang-orang dengan mindset berkembang, mereka memahami bahwa tidak mengetahui atau tidak pandai dalam sesuatu dapat menjadi keadaan sementara—sehingga mereka tidak perlu merasa malu atau mencoba membuktikan bahwa mereka lebih pintar dari saat ini. Orang dengan mindset berkembang percaya bahwa setiap orang bisa menjadi lebih pintar atau lebih berbakat jika mereka mengerjakannya.
Orang dengan mindset ini percaya bahwa kemampuan dapat berubah, tumbuh dan tidak mungkin untuk memprediksi apa yang dapat ia atau orang lain capai. Sebuah mindset berkembang juga mengakui bahwa kemunduran adalah bagian penting dari proses pembelajaran dan memungkinkan orang untuk 'bangkit kembali' dengan meningkatkan upaya motivasi.
Dampak mindset tetap
Mindset tetap dapat menyebabkan pemikiran negatif. Misalnya, seseorang dengan mindset tetap mungkin gagal dalam suatu tugas dan percaya itu karena mereka tidak cukup pintar untuk melakukannya. Orang-orang dengan mindset tetap percaya bahwa sifat individu tidak dapat berubah.
Tidak peduli berapa banyak usaha yang dilakukan, orang dengan mindset tetap akan cenderung:
- Percaya kecerdasan dan bakat itu statis
- Menghindari tantangan untuk menghindari kegagalan
- Abaikan umpan balik dari orang lain
- Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain
- Sembunyikan kekurangan agar tidak dihakimi oleh orang lain
- Percaya bahwa berusaha tidak ada artinya
- Memandang umpan balik sebagai kritik pribadi
- Mudah menyerah
Advertisement
Dampak mindset berkembang
Mindset berkembang melihat kegagalan sebagai hal yang sementara dan dapat diubah. Dengan demikian, pola pikir berkembang sangat penting untuk pembelajaran, ketahanan, motivasi, dan kinerja. Mereka yang mengadopsi mindset berkembang lebih mungkin untuk:
- Semangat dalam belajar
- Percaya kecerdasan dapat ditingkatkan
- Berusaha lebih keras untuk belajar
- Percaya usaha mengarah pada penguasaan
- Percayalah kegagalan hanyalah kemunduran sementara
- Memandang umpan balik sebagai sumber informasi
- Bersedia menerima tantangan
- Memandang kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi
- Memandang umpan balik sebagai kesempatan untuk belajar
Pembentukan mindset
Penelitian Dweck mengungkapkan dua sumber utama bagaimana mindset terbentuk. Sumber ini adalah pujian dan pelabelan. Keduanya terjadi pada anak usia dini. Dalam penelitiannya, Dweck menemukan bahwa anak-anak berperilaku sangat berbeda tergantung pada jenis pujian yang mereka terima.
Mereka menemukan bahwa pujian pribadi, atau memuji bakat anak atau melabeli mereka sebagai "pintar," mempromosikan pola pikir tetap. Sementara, pujian akan proses, di sisi lain, menekankan upaya yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan tugas. Ini menyiratkan keberhasilan mereka adalah karena upaya dan strategi yang mereka gunakan.
Orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mengembangkan mindset berkembang dengan memuji upaya, bukan hasil. Dengan berfokus pada proses daripada hasil, orang dewasa dapat membantu anak-anak memahami bahwa upaya, kerja keras, dan dedikasi mereka dapat mengarah pada perubahan, pembelajaran, dan pertumbuhan baik sekarang maupun di masa depan.
Advertisement
Cara mengubah mindset tetap
Mindset bisa diubah seiring waktu. Dweck berpendapat, bahwa orang-orang mampu mengubah pola pikir mereka. Berikut cara mengubah mindset tetap ke berkembang:
Fokus pada proses
Faktor penting ketika membangun mindset berkembang adalah melihat nilai dalam perjalanan atau proses. Ketika terpaku pada hasil akhir, individu akan kehilangan semua hal yang bisa dipelajari di sepanjang proses.
Masukkan kata "belum"
Jika kesuksesan dengan suatu tugas, ingatkan diri bahwa kamu "belum" menguasainya. Mengintegrasikan kata ini ke dalam kosakata menandakan bahwa meskipun memerlukan perjuangan, kamu dapat mengatasi apa pun.
Perhatikan kata-kata dan pikiran
Ganti pikiran negatif dengan yang lebih positif untuk membangun mindset berkembang.
Ambil tantangan
Membuat kesalahan adalah salah satu cara terbaik untuk belajar. adi, alih-alih menghindar dari tantangan, rangkullah tantangan itu.