Liputan6.com, Jakarta Prototype adalah model awal atau contoh yang dibuat untuk melakukan uji coba terhadap konsep yang sudah diperkenalkan. Prototype sering dikenal sebagai permodelan kerja yang paling dasar dari suatu pengembangan program.Â
Secara etimologis dan historis, kata prototype berasal dari bahasa Yunani yaitu prototypon yang memiliki arti sebuah model orisinil dari sesuatu yang sedang dipolakan atau dikembangkan. Dalam dunia industri maupun teknologi informasi, prototype adalah purwarupa dari suatu pemodelan produk.
Advertisement
Baca Juga
Prototype sendiri digunakan untuk beberapa kepentingan usaha, khususnya dalam urusan pengembangan produk atau pesanan klien tertentu, baik secara fisik maupun digital. Sehingga, dengan prototype, setiap pengembangan maupun pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model tersebut tanpa harus membuat produk nyatanya.
Berikut ini ulasan mengenai definisi prototype besera tujuan, manfaat, kelebihan dan kerugiannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/1/2022).
Definisi Prototype
Dalam dunis teknologi, prototype adalah model asli, bentuk atau contoh yang berfungsi sebagai dasar untuk proses selanjutnya. Sedangkan, dalam teknologi perangkat lunak, prototype adalah contoh kerja di mana model baru atau versi baru dari produk dapat diturunkan atau dikembangkan. Sementara, dalam pembuatan produk, protitype adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat. Sehingga, dapat ditarik kesmpulan bahwa prototype adalah proses perancangan dengan membentuk contoh dan standar ukuran yang akan Anda kerjakan nantinya.Â
Prototype dibuat untuk kebutuhan awal development software dan untuk mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga pengembang produk dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk.
Advertisement
Tujuan Prototype
Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau rancangan produk menjadi produk final yang dapat memenuhi permintaan pengguna. Dalam proses pengembangan produk, pengguna dapat ikut andil dalam proses pengembangan produk dengan cara mengevaluasi dan memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan produk. Selain itu, penggunaan prototype dapat memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan menjadi sebuah fitur untuk melengkapi produk.
Manfaat Prototype
Berikut ini terdapat beberapa manfaat prototype, antara lain:
1. Dapat menghemat waktu dan biaya pengembangan produk
Manfaat prototype yang pertama adalah anda dapat menekan biaya dan menghemat waktu dalam proses pengembangan produk. Dengan begitu, sumber daya yang tersisa dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.
2. Dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu
Selanjutnya, manfaat prototype adalah dengan memanfaatkan sistem prototyping anda dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Sehingga anda dan tim dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna. Dengan begitu proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat.
3. Menjadi acuan untuk mengembangkan produk
Selanjutnya, model prototype dapat menjadi acuan atau patokan untuk anda dalam mengembangkan sebuah produk. Anda juga dapat menggunakan prototype untuk menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk membuat produk menjadi semakin lebih baik lagi.
4. Dapat menjadi bahan presentasi
Berikutnya, manfaat prototype adalah anda dapat menggunakan prototype untuk mempresentasikan produk yang akan diluncurkan. Dengan adanya prototype akan memudahkan audiens mendapatkan gambaran tentang produk yang akan diluncurkan.
5. Memberi visi yang nyata
Terakhir, manfaat prototype adalah dapat memberi visi yang nyata. Prototype bersifat lebih lanjut daripada sekadar konsep atau teori pengembangan produk. Dengan adanya prototype para pengembang maupun klien dapat melihat visi atau gambaran produk secara lebih jelas dan riil. Tak hanya itu, implementasi konsep menjadi sebuah prototype juga lebih mudah didiskusikan antara klien dan pengembang.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan Prototype
Setelah mengetahui tujuan dan manfaatnya, berikut ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan prototype.
Kelebihan Prototype
1. Adanya prototype memunculkan skema komunikasi antara klien dan produsen.
2. Pengembangan produk atau sistem yang akan lebih efisien dan hemat waktu.
3. Klien dapat berkontribusi aktif dalam proses pengembangan produk melalui acuan prototype yang sudah dipresentasikan.
4. Penerapan keinginan klien dan pengembang atau produsen dapat lebih mudah diimplementasikan dalam capaian produk (demonstrasi prototype produk).
5. Mendapatkan bantuan dalam mengurangi keseluruhan biaya pengembangan.
6. Mendapatkan tingkatan kepuasan dari pelanggan lama maupun baru.
Kekurangan Prototype
1. Klien dapat serta-merta melakukan kritik maupun meminta pengembangan yang terlampau jauh dari acuan para pengembang terkait kualitas produk atau klien terlalu banyak ikut campur.
2. Memungkinkan adanya potensi konflik atau friksi antara kemauan klien terhadap pengembang dengan mengacu pada prototype yang sudah ada.
3. Pengembang terlalu terpaku pada prototype sehingga memungkinkan adanya kondisi lalai terhadap proses pengembangan kualitas atau bisa menganggap prototype sebagai produk jadi.
4. Cukup memakan banyak biaya karena diperlukan budget yang cukup besar untuk membuat prototype di awal proyek.